Part 7

656 74 92
                                    

Hari ini krist melakukan chek rutin seperti biasa di rumah sakit, dia di temani oleh singto.

"Krist, lama tak bertemu" ucap seorang wanita saat melihat mereka.

Singto seperti mengenali wanita itu, seseorang pernah mengirimkan foto krist bersama wanita itu, berarti itu termasuk salah satu wanita mainan krist.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya wanita itu.

"Baik-baik saja" ucap krist datar.

"Oh, apa ini suami mu? Ku pikir kalian benar-benar akan bercerai" ucap wanita itu.

Singto hanya diam mendengarnya sedangkan krist menatap tajam pada wanita itu.

"Lagi pula dengan kondisi mu yang seperti ini hanya suami bodoh mu yang mau menemani mu, baiklah, aku pergi dulu, senang bisa bertemu dengan mu di sini dengan kondisi menyedihkan mu seperti ini" ucap wanita itu kemudian ia langsung pergi dari sana.

Krist meremas tangannya sendiri, ia ingin marah tapi malu di lihat singto. Krist melihat singto hanya diam seolah tak mendengar apa yang wanita tadi ucapkan.

Singto kembali mendorong kursi roda krist membawanya pergi menemui dokter.

Krist melakukan terapi dan berlatih berjalan dengan di bantu oleh singto.

"Wow, perubahan yang sangat pesat. sebaiknya anda lebih sering berlatih berjalan, tuan. Otot kaki anda sudah bisa di gerakan sekarang, saya yakin anda akan pulih secepatnya" ucap dokter pada krist.

"Benarkah, dok?" Ucap krist.

"Ya, jika anda rajin berlatih berjalan dan terapi" ucap dokter.

"Aku akan belajar berjalan sendiri nanti di rumah agar secepatnya bisa sembuh" ucap krist bahagia.

"Terima kasih, dok. Kami permisi pulang dulu" ucap singto.




***
"Aku bosan di rumah, jangan pulang dulu" ucap krist, saat singto masuk ke mobilnya.

"Phi ingin kemana?" Tanya singto.

"Pantai"

"Baiklah" ucap singto.

Singto mengemudikan mobilnya ke pantai terdekat, dia dan krist memang memiliki tempat favorit yang sama. Mereka sama-sama menyukai pantai dengan alasan yang berbeda.

Singto menyukai pantai karna di sana tempat pertama kali dia bertemu dengan krist, tempat pertama mereka berkencan, tempat krist menyatakan perasaannya dan tempat krist melamar dirinya.

Sedangkan krist memang suka pantai karna di sana dia bisa melihat banyak orang, dia bisa merefreshkan pikirannya dari banyak perkerjaan, dia bisa menikmati angin segar dan bisa melihat lautan yang begitu luas, beberapa tahun terakhir dia sering menghabiskan waktu bersama singto di pantai, melakukan semuanya untuk pertama kalinya di pantai dengan singto.

Meresmikan hubungan, melamar bahkan melakukan malam pertama setelah menikah mereka menginap di villa tepi pantai, bukan hotel yang mewah.

Krist duduk di kursi rodanya sembari menatap ke arah lautan, mengingat semua kenangan dirinya dan singto di sana membuat hati krist sedikit sakit.

Dia benar-benar menyesal telah menodai cinta suci mereka. Beruntung dia tak pernah membawa para wanita mainannya ke pantai, jadi kenangan pantai masih tetap melekat pada singto.

Begitu juga dengan singto yang kini duduk di sebuah kursi, tatapannya kosong sekarang, dia tak kuat seperti apa yang di perlihatkannya ke krist. Dia juga masih mengingat jelas ucapan jane kepada krist sebelum krist kecelakaan.

Lust of a playboy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang