Part 14

506 78 16
                                    

Sebelum pulang ke rumah, singto menghentikan mobilnya di sebuah super market lebih dulu. Dia ingin membeli beberapa keperluan dapur mereka yang sudah habis.

Singto mengambil sebuah troli belanja kemudian mendorongnya mencari barang yang dirinya cari dengan di bantu oleh angel.

"Apa kamu tak ingin membeli cemilan?" Tanya singto.

"Tidak, pa" ucap angel.

Singto mengambil barang-barang yang di perlukannya sedangkan angel melihat-lihat ke sekitar.

Tanpa sengaja tatapan angel terarah pada plustor yang tengah belanja juga dengan Seorang wanita.

"Pa, ayo pulang" ucap angel.

Angel sengaja tak ingin papanya melihat itu, angel takut papanya akan bersedih nanti.

"Papa belum selesai belanja" ucap singto.

Singto mengabaikan angel yang mengajak dirinya untuk pulang kemudian melanjutkan langkahnya mencari barang yang di perlukannya.

Angel mengikuti singto dan terus mengajaknya pulang, sesekali ia juga menatap ke arah plustor yang tak jauh dari mereka.

Langkah singto terhenti saat dia melihat plustor bersama dengan wanita yang tak di kenalinya, ia berjalan menghampiri plustor hendak menanyakan siapa wanita itu.

"Sepertinya aku mengidam mangga sekarang" ucap wanita yang bersama plustor membuat langkah kaki singto terhenti.

Tubuh singto terasa lemas mendengar itu, apa maksudnya?

"Apapun akan daddy berikan untuk mu sayang" ucap plustor sembari mengusap perut wanita itu.

"P-plustor..." Ucap singto.

*Deg... Plustor terkejut dengan kehadiran singto. Bayangan masa lalu kini muncul kembali dalam ingatan singto dimana dia tengah memergoki krist di mall yang sama dengan dirinya juga.

"Dia siapa?" Tanya singto mencoba untuk tak berpikir negatif lebih dulu.

"Perkenalkan aku kekasihnya" ucap wanita tersebut.

Singto menatap ke arah plustor seakan meminta penjelasan.

"A-apa benar yang ku dengar tadi? Dia hamil?" Tanya singto hati-hati.

"Ya, kami ingin menikah dalam waktu dekat ini" ucap wanita tersebut.

"S-sing... A-aku bisa menjelaskan semuanya" ucap plustor.

"Siapa dia sayang?" Tanya wanita tersebut.

Singto langsung melepas troli yang di pegangnya kemudian memilih untuk pergi dari sana.

"Om jahat!!" Ucap angel sembari memukul plustor kemudian berlari mengikuti singto dari belakang.

Angel masuk ke mobil kemudian singto menjalankan mobilnya untuk pergi dari sana.

"Apa itu alasan mu mengajak papa pulang tadi? Kamu tak mau papa melihat itu?" Ucap singto, berusaha untuk menahan kesedihannya.

"M-maaf, pa. Itu juga alasan ku tak menyukainya. Dia sering bersama wanita itu saat di luar. Aku sudah beberapa kali memergoki mereka. Setiap aku berada di tempat yang sama dengan mereka aku lebih memilih untuk pergi takut jika daddy..."

"Dia bukan daddy mu lagi" potong singto.

"Ya... Aku selalu memilih untuk pergi takut om plustor melihat aku" ucap angel.

Mata singto memerah menahan tangis, hatinya benar-benar hancur sekarang, apa dia di takdirkan memang untuk di selingkuhi?

Singto sudah mempercayai plustor dan menaruh harapan besar padanya tapi plustor dengan mudahnya merusak kepercayaan dirinya. Pria mana lagi yang harus singto percaya sekarang?

Lust of a playboy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang