Part 8

619 72 32
                                    

Krist terbangun dari tidurnya karna silau matahari yang mulai masuk ke celah kamarnya. Ia melihat jam sudah jam 11 siang.

Krist memegang kepalanya yang terasa sangat pusing kemudian menatap ke samping, ia tak menemukan keberadaan singto lagi di sampingnya.

Jantung krist berdebar kencang, ia langsung turun dari ranjang dan berjalan dengan perlahan ke kamar angel, ia membuka pintu dengan hati-hati, air matanya menetes keluar saat melihat box tidur angel kosong. Krist hanya melihat patt yang tidur di ranjang samping box angel.

"Patt..." Ucap krist.

Patt terbangun dari tidurnya saat mendengar krist memanggil dirinya.

"Ya, tuan?"

"Dimana angel?"

"Huh?" Ucap patt sembari menatap box tidur angel.

"M-mungkin bersama tuan singto, tuan" ucap patt yang kini mulai khawatir.

Krist langsung pergi ke dapur menanyai setiap maid.

"Apa kalian melihat singto?" Tanya krist.

"Tidak, tuan" ucap maid.

Krist berjalan ke depan rumahnya menanyai beberapa satpam yang berjaga di depan pintu gerbang namun mereka juga tak melihat saat singto keluar, apa dia kehilangan anak dan suaminya sekarang?

Bukankah pria yang suka selingkuh memang pantas di tinggalkan oleh anak dan istri? Krist memang tak layak untuk siapapun.

Kaki krist terasa lemas, ia seakan tak mempunyai tenaga untuk menopang tubuhnya sendiri hingga membuat dia terjatuh, dia menangis, dia harus mencari singto dan angel kemana?

Sedangkan orang tua singto memang sudah meninggal dunia dan singto tak memiliki saudara di negara thailand, krist tak tahu siapa yang harus di temuinya untuk menemukan singto.

Krist bangkit dan berjalan menuju kamar, dia mencari ponselnya mencoba untuk menghubungi singto.

*Tringg... Terdengar suara ponsel singto berdering, ia mengambil ponsel singto di atas nakas yang ternyata tak di bawa oleh singto.

Krist memainkan ponsel tersebut. Ia melihat layar kunci ponselnya masih memakai foto mereka berdua.

Kemudian membuka room chatnya mencoba mencari petunjuk mungkin dia bisa menemukan singto tapi dia hanya menemukan pesan dari nomor yang tak di kenal dan terakhir pesan di kirim satu tahun yang lalu, itu berarti sebelum dirinya kecelakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian membuka room chatnya mencoba mencari petunjuk mungkin dia bisa menemukan singto tapi dia hanya menemukan pesan dari nomor yang tak di kenal dan terakhir pesan di kirim satu tahun yang lalu, itu berarti sebelum dirinya kecelakaan.

Krist membaca semua pesan tersebut, di sana juga terdapat banyak foto dirinya dengan beda wanita. Wajar jika singto sangat membencinya sekarang.

Rasanya air mata krist sudah enggan keluar, air matanya terasa kering.

Pagi-pagi sekali singto memang sudah pergi dari rumah krist di saat krist masih tidur.

Mereka semalam terus berbicara membicarakan rumah tangga mereka yang singto yakini tak akan ada masa depan di sana.

Krist terus meminta maaf bahkan sampai menangis dan berlutut di bawah kaki singto namun singto tetap kekeuh dengan keputusannya.

Entah pukul berapa mereka tidur semalam, mungkin mereka sama-sama kelelahan menangis hingga tak sadar jika terlelap begitu saja.
.
.
.
.
.
.
.
Hari-hari berlalu, krist kembali menjalani aktifitas setiap harinya, dia pergi ke kantor tapi juga masih berusaha untuk mencari singto dan angel.

Krist sudah menyewa banyak orang untuk mencari mereka namun sudah hampir 3 bulan ini belum membuahkan hasil, singto bagai hilang di telan bumi.

Harus kemana lagi krist mencarinya, dia sudah menjelajahi setiap kota yang ada di negara mereka namun tak membuahkan hasil.

"Krist, ada sesuatu untuk mu" ucap seorang pria yang baru saja masuk membuat krist tersadar dari lamunannya.

Krist menerima sebuah amplop coklat yang di berikan oleh sekretaris sekaligus temannya itu kemudian membukanya.

"Surat perceraian" tangan krist bergetar saat dia membaca itu, air matanya juga menetes membasahi pipinya.

Di sana sudah ada tanda tangan singto, apa singto benar-benar ingin bercerai dengan dirinya tanpa memberi dia kesempatan kedua.

"Dimana kamu, sayang. Aku merindukan mu dan angel, kembali pada ku. Ku mohon" gumam krist sambil menangis.

"Tanda tangani itu jika kamu menyadari semua kesalahan mu, kamu pantas mendapatkan itu, krist" ucap pria tersebut.

"T-tapi aku mencintainya, off" ucap krist.

"Cinta? Jika kamu mencintainya kamu tak akan berselingkuh darinya" ucap off.

Off adalah teman krist semasa sekolah hingga sekarang, dulu off tinggal di luar negri dan baru satu bulan ini kembali ke negara thailand dan menjadi sekertaris krist.

Krist menceritakan masalah rumah tangganya pada off dan meminta bantuan off untuk mencari singto namun off malah memarahi dirinya seakan tak mendukungnya sedikit pun, bahkan sekarang off malah menyuruhnya melepaskan singto.

"Kamu tak pantas untuknya, aku bersyukur jika singto pergi dari mu" ucap off kesal.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah satu minggu surat cerai dari singto berada di atas meja kerja krist, dia hanya menatap itu dan terus mengabaikannya.

"Lepaskan dia, krist" ucap off.

"Tidak, aku mencintainya" ucap krist.

"Jika kamu mencintainya kamu tak akan menyelingkuhinya, kamu tak pantas untuk siapapun! Jika kamu bukan teman ku mungkin aku juga akan membunuh mu sekarang!" ucap off kesal.

Hey, off tahu bagaimana cinta krist dan singto dulu, off mengenal singto, off bahkan tak menyangka jika krist bisa selingkuh di belakang singto, itu sebabnya off sangat membenci perselingkuhan krist itu sekarang walau kejadiannya sudah lama.

Krist terdiam, dia berpikir keras, apa pantas seorang bajingan sepertinya mendapatkan kesempatan kedua?

"Aku akan melepas mu jika itu bisa membuat mu bahagia" gumam krist.

Krist mengambil pulpen yang tergeletak di dekat tangannya kemudian menandatangani surat cerai dari singto.

*Tes... Setetes air mata membasahi surat cerai tersebut.

Off mengambil itu dan membawanya keluar untuk mengirimkannya ke pengadilan.
.
.
.
.
.
.
"Karna surat cerai sudah di tandatangani oleh kedua pihak, saya nyatakan mulai hari ini tuan krist dan tuan singto di nyatakan resmi bercerai!" Ucap hakim sambil memukul palu.

Air mata menetes di pipi singto saat dia mendengar keputusan hakim, hanya dia sendiri yang berada di ruang persidangan tanpa hadirnya krist.

Singto di temani oleh sahabatnya sebagai saksi.

"Pilihan mu sudah yang terbaik" ucap sahabatnya.


















Tbc.

Lust of a playboy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang