🌻16

2K 201 11
                                    
































Haechan di beri tau oleh salah satu rekan nya di kepolisian bahwa dia harus menemui san jenderal,jadi lah Haechan pergi ke kota dan dia memasuki ruangan yang ada di salah satu restoran dan menuju ruang khusus yang di pesan oleh sang jenderal.

Namun perasaan Haechan nampak tidak enak,ntah akan ada sesuatu yang terjadi atau dia memang tengah banyak pikiran saja belakangan ini.

"Silahkan minum nya."

Seorang pelayan memberikan dia satu gelas jus, yang menjadi pertanyaan nya dia bahkan belum memesan apapun tapi kenapa sesaat setelah dia sampai jus itu sudah tersaji di meja nya.

"Tapi saya belum memesan"

"Ini sudah menjadi satu paket dengan ruangan ini tuan."

"Baiklah, terima kasih."

Pelayan itu pergi,dia tersenyum pada seseorang yang sudah menunggu akan kehadiran Haechan di tempat itu.

Dengan perlahan Haechan mengambil gelasnya,dan meminum sedikit jus tersebut. Baru setengah yang masuk ke tenggorokan nya tapi Haechan merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.

"Kenapa dengan ku ugh,,," ringis nya pelan.
Sesekali dia memijat kepala nya yang terasa berputar.

Seseorang masuk kedalam ruangan yang Haechan tempati dengan tersenyum miring,sulit menemukan keberadaan Haechan maka dengan dia menjebak nya seperti ini anak itu akan keluar dengan sendirinya.

"Hai sayang."

Haechan langsung menoleh dan terkesiap saat dirinya melihat sosok yang tidak ingin ia temui malah sedang menatap nya dalam.

Matanya membulat, Haechan tidak menyangka kalau jenderal yang di maksud rekan nya adalah musuh mereka atau jangan-jangan rekan Haechan sudah berkhianat pada nya.

"Kau,,,"

"Lama aku menunggu mu."

"Ugh,,"

Haechan memejam erat, kepala nya pusing! Tubuhnya lemas, dengan susah payah dia mencoba berdiri dan pergi dari situ namun tiba-tiba langkah nya terhenti saat tangan nya di cekal dan di tarik mendekat pada orang itu.

"Lepas,,"

Ujar Haechan penuh penekanan,namun bukannya di lepas orang tersebut malah tersenyum begitu lembut pada nya tapi tatapan nya menajam.

"Jangan bermimpi bear..."

Haechan sudah tidak kuat, tiba-tiba dia jatuh pingsan dalam dekapan orang itu! Dengan senyum yang masih mengembang, lelaki itu menggendong Haechan ala brydal.

"Kau miliki kami,maka sampai kapan pun kau akan tetap menjadi milik kami sayang."

Ia usap pelan pipi yang terjangkau oleh jari nya,lalu keluar dari ruangan itu dan berjalan pergi melewati orang² yang menatap nya penasaran.




















"Bos, salah satu dari mereka berhasil membawa Donghyuck lagi."

"Kurang ajar, rupanya mereka belum puas ya bermain dengan kesayangan ku itu."

Anak buah nya langsung mundur,dia takut melihat bos nya marah seperti sekarang ini! Mereka biasanya akan abai dengan amarah bos mereka namun kali ini rupanya si bos benar-benar sudah tidak bisa mengontrol emosi nya.

"Kau lihat saja Lee Jeno,kau boleh membawa nya pergi sekarang,tapi setelah aku siap maka aku akan mengambil milikku kembali."

Ucapnya dengan senyum miring,dia mematut diri di depan cermin yang ada di kamar nya menyentuh pipi nya yang terdapat cacat kecil,ia belai lembut bekas luka itu! Tersenyum penuh arti ketika mengingat seseorang yang membuat luka itu tercetak di pipi mulus nya, dan orang yang pernah menorehkan luka itu hingga membekas adalah lelaki manis yang saat ini sedang di sandera oleh salah satu musuh terbesar nya.

"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang