🌻27

1.4K 159 4
                                    





















Di mansion Lee terjadi kegaduhan, bukan karena serangan musuh mereka atau mereka yang membuat keributan,tapi ini lebih membuat amarah mereka membabi buta.

Karena apa?

Haechan sedang tertidur ketika seseorang menepuk pelan pipi nya berusaha untuk membangun kan namja itu, dengan mata yang masih ketara jika dia mengantuk harus terpaksa membuka nya, betapa terkejutnya dia jika sang ayah yang sedang berada di hadapan nya dengan senyum teduh yang ia miliki.

Jangan salah, meskipun Taeyong sudah berumur tapi ketika pria itu tersenyum dia masih terlihat tampan.

Oke kembali kepada Haechan yang masih membeku, menatap ayahnya yang saat ini menyuruh nya untuk ikut bersama dia pergi dari mansion yang selama ini menjadi rumah untuk Haechan.

Lelaki itu datang tiba-tiba setelah membuat semua orang yang ada di dalam mansion ini tertidur,dia melempar asap yang mengandung obat bius kebeberapa tempat dan membuat siapa saja yang menghirup asap itu pingsan.

Dia bergerak tanpa Taehyung atau anak buah Haechan,dia hanya mengandalkan anak buah se adanya yang ia bawa untuk membebaskan Haechan dari keluarga Lee.

Haechan hanya bisa menurut akan ayahnya,dia tidak bisa melawan atau pun menghentikan sang ayah,jadi selain dia harus pergi apalagi yang bisa di perbuat nya.

Dia mengikuti sang ayah dan benar² pergi tanpa meninggalkan jejak apapun.

Ntah Taeyong akan membawa nya kemana dia hanya mengekor di belakang dengan patuh.

Itu,titik dari penyebab semua keturunan Lee Donghae marah besar terhadap bodyguard mereka, bahkan sudah lebih dari sepuluh orang yang tergeletak dengan luka tembakan di kepala yang membuat para maid ketakutan setengah mati.

"Dasar brengsek, kalian semua tidak becus hah! Bagaimana bisa Haechan hilang ." Jeno benar-benar hilang kendali,Mark hanya menatap tajam kearah para bodyguard mereka yang masih tersisa.

Setelah mendengar penjelasan tentang Haechan yang ntah hilang kemana dan juga informasi jika Taehyung tidak terlibat membuat emosi ke enam pemuda itu memuncak.

Ji-Sung menelfon orang nya yang tadi sempat mereka bawa untuk misi kali ini dan langsung menyuruh mereka mencari Haechan kemanapun pemuda itu pergi.

"Argh,,,, BODOH, HARUS NYA AKU TETAP DI RUMAH! SEKARANG LIHAT, PERASAAN KU MENGATAKAN AKAN TERJADI SESUATU TAPI KALIAN TIDAK PERCAYA." umpat Ji-Sung penuh kemarahan.

Dia mengajar dua bodyguard pribadi Haechan hingga mereka tak berdaya tapi tidak membuat nya berhenti ketika mengingat dia sudah meminta pada kakak nya agar dirinya tinggal menemani Haechan di mansion,tapi Mark meyakinkan Ji-Sung kalau kedua bodyguard pribadi untuk Haechan bisa menjaga istri mereka.

"Ji-Sung." Bentak Jaemin.

Dia juga sama kalang kabut nya,tapi jika mereka sama² emosi kapan mereka akan bergerak mencari Haechan.

"Apa dengan kau marah dan menyalahkan mereka Haechan bisa kembali, gunakan otakmu! Sebaiknya kita berpencar mencari keberadaan Haechan" Chenle tanpa berkata apapun langsung menyambar kunci motor nya dan berjalan keluar,dia harus mengerahkan seluruh anak buah nya yang tersebar di jalanan untuk menemukan Haechan,dan menghabisi siapapun orang yang telah membawa istri nya.

Ji-Sung menyusul langkah Chenle, tidak ada gunanya juga dia diam di rumah besar dengan orang² bodoh seperti mereka.

Renjun diam, bukan dia tidak mau mencari Haechan,dia sangat mencintai nya tapi Renjun lebih menggunakan otak nya ketimbang marah² seperti yang di lakukan Jeno dan Ji-Sung.

Renjun memang bersumbu pendek,tapi di dalam situasi seperti ini dia tidak bisa marah dia harus mengandalkan pikiran nya dengan tenang.

Jika tidak,maka Renjun tidak akan pernah bisa bertemu dengan Haechan.















Sedangkan di tempat lain, seorang pemuda yang tengah berbadan dua itu menggeret kopernya untuk masuk kedalam sebuah rumah yang jelas jauh dari pemukiman penduduk dari negara ini.

Dia bersama dengan seseorang yang sangat mencintai nya pula,dia rela menemani Haechan tanpa ikatan resmi di antara mereka.

Haechan melangkah perlahan, menatap rumah itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan oleh sosok yang ada di belakang nya.

"Haechan,ayo masuk."

Haechan tidak menjawab,tapi dia melangkah menuju rumah baru yang akan ia tempati selama disini.

Apa Haechan akan kembali ke Korea, ntahlah? Masih belum terprediksi oleh nya! Dia juga meninggalkan suaminya tanpa mengatakan apapun.

Setelah sampai di sebuah kamar bercat putih,dia membuka pintu itu dan masuk menaruh koper nya duduk di sofa kamar seraya memandang luar dengan mata berkaca-kaca.

Dia sedih, tentu saja! Kenapa disaat perasaan nya mulai tumbuh untuk ke enam namja itu dia harus meninggalkan mereka.

Mencari jawaban yang sedari tadi hinggap dalam pertanyaan nya, ayahnya mengatakan akan menyusul jika keadaan dikorea sudah aman.

Dan Haechan langsung setuju ketika di suruh untuk memasuki pesawat dengan seseorang yang bahkan Haechan sendiri tidak mengenal nya.

Tapi orang itu mengenal Haechan dengan baik,dia tau Haechan siapa dan kebiasaan nya! Dia tau jika sebenarnya Haechan tidak ingin pergi dan meninggalkan Korea.

Tapi semua itu tidak menjawab apapun, Haechan mengusap air mata nya kasar! Dia harus mulai terbiasa tanpa para suami nya ,hidup mandiri bukan hal yang sulit untuk Haechan,tapi dia membawa anak mereka anak yang sudah sangat di nantikan oleh ke enam pemuda itu.
















"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang