🌻22

1.7K 227 11
                                    

Budayakan vote sebelum baca.😡



























Dugaan mereka salah,Lee bersaudara berpikir kalau Haechan akan marah atau memberontak pada mereka, nyatanya pemuda itu melakukan semua aktivitas seperti biasa.

Bahkan dia tidak berniat menghubungi Taehyung atau mendengar dari bawahan mereka kalau si lelaki yang mereka ketahui mantan kekasih Haechan itu bergerak.

Namun mereka justru dibuat was² saat bertatap dengan Haechan atau sedang melihat pemuda itu di kamar nya.

Ntahlah,sikap Haechan membuat mereka semakin takut kalau² si manis merencanakan sesuatu di belakang mereka.

"Jujur saja, aku tidak tau kenapa Haechan diam dan menerima semua perlakuan kita!aku senang tentu saja,tapi aku juga merasa ada yang tidak beres dari semua sikapnya" ungkap Jaemin. Dia memang yang lebih sering menemui Haechan setelah membawa nya pulang bersama mereka malam itu.

Dari semua yang mereka pantau selama beberapa hari ini, semua baik² saja kok! Tidak ada yang berubah.

"Jaemin benar, setidaknya kita harus punya rasa curiga kan Hyung,"tutur Jeno menyetujui perkataan sang kembaran.

"Tidak bisa begitu saja kita mencurigai semua orang, Haechan diam memang bukan berarti dia menerima nya! Mungkin benar apa yang di takuti Jaemin, hanya saja kita juga butuh rencana cadangan ketika Haechan memiliki sesuatu yang kita pikirkan." Mark juga sedang mencari tau,dia tidak akan tinggal diam setelah pelarian Haechan dan berujung Jeno yang meniduri nya ketika anak itu tak sadarkan diri.

"Ji-Sung, Dan Chenle kemana?" Tanya Renjun, mereka berdua sedang keluar karena suatu masalah.

"Aku tidak tau, mereka hanya pamitan dan langsung pergi." Tukas Mark pada akhirnya.

"Hyung,apa ayah tau tentang Taehyung." Tanya Jeno.

"Kurasa ayah lebih dari tau Jen, sebab sebelum aku kembali ke Korea dia sempat berpesan agar berhati-hati dengan mantan teman sekampus ku itu." Jawab Mark sekenanya,dia masih mengingat jelas semua yang ayah nya katakan mengenai Taehyung.

"Hyung, aku akan melihat Haechan dulu! Dari tadi anak itu belum keluar." Setelah mendapat anggukan dari Mark, Renjun bergegas di susul Jaemin si paling posesif dari semua saudara nya.

Bahkan sifat itu melebihi Ji-Sung dan Jeno yang masih dalam batas wajar ketika mengkhawatirkan Haechan.

"Ck,anak itu dasar! Dulu saja pura² menolak." Ujar Jeno mengatai Jaemin.

"Bukan menolak Jen, Jaemin hanya belum sadar akan perasaan nya pada Haechan." Bela Mark.

"Cih,kau pun sama Hyung! Kau juga sempat mengatakan padaku bahwa Haechan milik Ji-Sung dan menyuruh ku sadar agar menjauhi nya." Ejek Jeno,Mark ingat itu! Dan dia tidak mengelak saat sang adik malah meroasting nya langsung di depan nya.













Haechan tengah sibuk dengan laptop di meja belajar nya,saat Renjun masuk bersama Jaemin di belakang nya, Haechan menyadari itu tapi dia mencoba abai.

Haechan mengenal jelas bau parfum yang mereka pakai,setiap dari mereka Haechan bisa mengenali nya dengan mudah.

"Seperti nya kesayangan ku ini fokus sekali, sampai² tidak tau kami masuk." Jaemin mengelus rambut lavender milik Haechan.

"Maaf,aku memang tidak mendengar kalian masuk." Ujar Haechan datar.

Jaemin tersenyum,dia memaklumi perubahan Haechan! Wajar saja kalau anak ini marah pada mereka tapi aneh nya Haechan sama sekali tidak menunjukkan nya.

"Apa kita mengganggu Haechan." Tanya Renjun. Dia mengecup pipi bulat itu sekila dan duduk di sofa dekat meja belajar si manis.

"Kalau pun aku jawab iya! kalian tidak akan pergi dari kamar ku kan.!" Jawab Haechan sewot.

"Uhh,apa kesayangan ku sedang marah heum."ujar Jaemin lembut.

"Memang aku punya hak marah pada kalian." Tekan Haechan.

"Hei, kau jelas punya hak penuh untuk marah pada kami sayang, sangat." Haechan hanya berdecih menanggapi penuturan Jaemin barusan.

Dia tetap fokus laptop nya,dia sedang sibuk untuk memecahkan sandi yang tidak di mengerti kedua saudara yang tengah memperhatikan dirinya.

Sadar kalau Haechan di tatap intens kedua orang itu,dia menutup laptopnya lalu berjalan dan mendudukkan dirinya di sebelah Renjun.

Pahanya langsung jadi sasaran Jaemin untuk alas tiduran,itu spot yang selalu Jaemin sukai ketika bersama Haechan! Paha empuk nya sangat nyaman menurut Jaemin.

"Kalian kenapa kemari?" Tanya Haechan, tangannya di paksa Jaemin untuk mengelus rambut si tampan, Haechan mana bisa menolak! Dengan malas dia mengelus nya.

"Ugh," Haechan seflek menutup hidungnya.

Dia menatap Jaemin lalu menatap Renjun, bergantian!

"Kalian belum mandi yah!" Tanya nya tajam.
"Kami masih wangi sayang,aku mandi tadi pagi kok." Jawab Jaemin seraya membaui tubuhnya sendiri.

"Huek,Hyung bau! Jauh² dariku." Haechan mendorong tubuh Jaemin agar bangun dari tidur nya dan menjauh seketika saat Jaemin berusaha mendekati nya kembali.

"Sayang,kamu kenapa aneh banget sih! Si brengsek itu nggak ngelakuin apa² kan sama kamu." Tanya Renjun.

"Kalau kalian lupa, kalian juga brengsek!" Ucap Haechan tanpa rasa bersalah.
Renjun mengerut, sungguh Haechan sering uring-uringan akhir² ini,dan juga mood pemuda itu berubah² dengan cepat.

"Sayang, kau ada merasakan gejala aneh tidak?" Haechan menelengkan kepala nya bingung."maksud Hyung,kau ada mual atau lain nya gitu." Sontak Haechan menggeleng.

"Kita periksa saja ya! Siapa tau ada yang salah dengan dirimu." Haechan kembali menggeleng,kali ini lebih brutal lagi.

Apa-apaan itu,dia baik² saja tiba-tiba mau di ajak periksa! Gila kali dominan nya ini! Pikir Haechan bingung.

"Aku sehat kok, lagipula untuk apa periksa kalau aku baik-baik saja." Ungkap nya pada Renjun.
"Tapi kau aneh sayang, sungguh!"

Haechan merotasi matanya, mereka ini memang selalu berlebihan.

Haechan bangkit,namun dia langsung limbung untung saja lengan Jaemin bisa dengan mudah menarik nya hingga tidak sampai Haechan terjatuh ke lantai.

"Kan, sudah dibilangin ngeyel kamu nya,aku panggil dokter." Sebelum Haechan bersuara Jaemin sudah memotong nya lagi. "Tidak ada penolakan sayang."

Setelah Jaemin mengecup nya, lantas pergi meninggalkan Haechan dan Renjun di kamar si manis, Renjun dengan setia memeluk Haechan dan mengusap punggung lelaki mungil milik nya dan kelima saudara nya yang lain.

Saat Jaemin menelfon dokter pribadi mereka,Mark dan Jeno bergegas menuju kamar yang di isi Renjun dan kesayangan mereka setelah Jaemin bilang kalau Haechan tidak sehat.

Mereka khawatir, ada apa dengan Haechan, kenapa tiba-tiba anak itu bisa sakit! Apalagi kata Jaemin tubuh Haechan melemas saat akan berdiri.

"Sayang, kau baik-baik saja kan?" Ucap Jeno setelah sampai dan menggeser Renjun.

"Kalian jangan berlebihan,aku tidak apa-apa kok." Haechan menjawab nya santai. Dia hanya merasa lelah saja! Tapi lihat kelakuan para dominan nya, Haechan tidak habis pikir, yang begini katanya menyeramkan! menyeramkan apanya,dia hanya limbung sedikit saja membuat mereka panik sendiri seperti ini.

"Sayang," teriak Ji-Sung dan Chenle, mereka berdua yang memang sudah pulang langsung melesat ke kamar kekasih nya,dia bertemu Jaemin dan bertanya dimana Haechan? Malah mendapat kabar kalau Haechan kurang sehat.

Haechan mendesah lelah,kini dirinya malah di peluk Ji-Sung dengan erat dan di sisinya ia menemukan Chenle yang sudah bersiap berbaring di samping nya.





















Komen nya sayang" Echan 🤧

"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang