🌻24

1.6K 157 4
                                    



















Haechan tengah duduk sembari melamun di pinggir kolam dengan mencelupkan kedua kaki nya,ia sapu perlahan kaki yang menyentuh air dan tatapan nya nampak kosong.
Sampai seseorang duduk di sebelah nya memeluk dirinya dari samping dan memperhatikan wajah Haechan.

"Kenapa melamun sendirian disini heum."
Ujar Renjun yang sedang menikmati wajah Haechan.

"Aku hanya bosan di dalam, terlalu sepi." Haechan mengabaikan Renjun,dia terus memandang ke depan.

"Kau kesepian?" Tanya Renjun.

Haechan mengangguk, dia memang merasa sangat kesepian saat semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka sedangkan Haechan, semenjak dirinya di nyatakan hamil, ke enam pemuda itu melarang nya melakukan apapun! Bahkan untuk pergi ke kampus nya saja Haechan harus di kawal oleh mereka.

Berlebihan mungkin,tapi mereka memang bertambah protektif pada nya! Dia hanya bisa menerima dengan pasrah atas kelakuan semua dominan nya.

"Mau mencari teman dengan ku!" Seru Renjun.

"Siapa? Tidak akan ada yang mau berteman dengan ku kalau tau aku istri kalian." Decak nya sebal.

Itu benar adanya, tidak ada yang berani mendekati Haechan di kampus nya setelah mereka sendiri yang mengatakan bahwa Haechan adalah milik mereka.

"Ada,mau tau!" Haechan langsung mengangguk antusias.

"Ayo," ajak Renjun.

Haechan dengan patuh mengikuti langkah Renjun, bahkan saat suami keduanya itu memasang jaket miliknya pada tubuh nya.

Renjun membawa Haechan ketempat penjualan hewan, awalnya Haechan bingung! Namun saat matanya melihat anjing kecil dengan bulu lebat hampir menutupi matanya,dia langsung berjongkok menatap anjing itu penuh minat.

"Suka?" Tanya Renjun.

"Eoh,dia lucu." Renjun terkekeh,mengusap kepala Haechan yang sedang duduk berjongkok demi melihat anjing kecil itu dengan mata berbinar.

"Astaga,kau lebih menggemaskan sayang."
Haechan tidak peduli, dia mengamati anjing yang berada di dalam ruangan kaca yang memisahkan nya dengan para pelanggan yang juga seperti nya tengah melihat² sebelum mereka membeli hewan yang di inginkan.

"Mau yang mana?"

"Boleh," tanya Haechan sedikit ragu! Karena selama dia tinggal di mansion itu Haechan tidak pernah melihat anjing atau peliharaan lain.

"Eom,boleh agar kau tidak kesepian!" Senyum Renjun.

Haechan berkeliling dengan Renjun yang setia mengikuti nya dari belakang, tatapan antusias Haechan membuat nya tersenyum tanpa sadar.

"Aku harus pilih yang mana? semua nya lucu²"
Bingung Haechan.

"Memang yang mana saja!"

"Nanti kalau banyak ² tidak ada yang merawat malah mati kasihan." Ujar Haechan cemberut, tidak tau kah dia kalau tingkah nya itu membuat Renjun menahan diri.

"Ya sudah, pilih yang paling kau suka saja heum."

"Ish,,, masalah nya aku suka semua,,," ingatkan Renjun kalau mereka masih berada di halayak umum. Kalau tidak, sudah pasti si manis akan ia ciumi sampai puas hati.

"Beli semua saja bagaimana! Sekalian toko nya, nanti kalau Haechanie bosan bisa pilih yang lain."

"No,,, aku tidak mau! Hyung bantu pilihkan saja? Antara anjing atau,,, iguana!" Renjun terdiam. Bukan nya tadi Haechan melihat kucing kenapa jadi iguana yang ia mau.

"Di rumah ada ikan nya Chenle,jadi pilih yang menurut sayang akan bisa menemani mu di rumah."

"Baiklah," Haechan kembali memilih, hingga jatuh lah pilihan nya pada anak kucing yang tadi sempat ia bimbang kan dengan anjing yang pertama ia lihat.




















"Hyung,sejak kapan di mansion kita ada kucing?" Tanya Chenle pada Mark yang menggeleng namun langsung menunjuk Renjun yang sedang menelfon.

"Dia yang beli, katanya untuk teman Haechan di mansion."

"Wahh,, memang kita tidak di anggap apa!" Ujar Ji-Sung dengan nada kesal.

"Ntahlah, Renjun hanya bilang mau beli hadiah untuk Haechan."

Sekarang waktunya Haechan tidur dengan Ji-Sung, jadwal nya selalu berubah mengingat suami nya ada enam.

Ji-Sung menunggu Haechan yang sedang berganti pakaian tidur di kamar mandi nya, Ji-Sung terus fokus pada ponsel nya hingga tidak sadar jika Haechan sudah duduk di sebelah nya.

"Sedang apa?" Haechan menaruh kepalanya di bahu Ji-Sung.

"Eoh, Haechanie sudah selesai."
Ji-Sung menaruh ponselnya dan memeluk Haechan.

"Tadi kau sibuk apa?" Tanya Haechan lagi.

"Hanya mencari sesuatu, tidak ada yang penting." Ujar Ji-Sung dengan mengelus lengan Haechan.

"Mau langsung tidur yah,"

"Memang nya kesayangan Ji-Sung mau apa heum.,"

"Tidak ada, hanya saja belum mengantuk,,," Rajuk nya pelan.

Ji-Sung terkekeh, sungguh Haechan sangat manis!dia mendekat kan wajahnya mencuri ciuman bibir dari Haechan dan menatap nya dalam.

"Kalau buat baby mau,,"

"Ish,,kan sudah ada baby."

"Itu punya Jeno Hyung,buat punyaku sendiri yah!"

"Tapi baby nya bagaimana? Nanti kalau kenapa² bagaimana?" Tanya nya beruntun.

"Aku berjanji akan perlahan sayang."

Ji-Sung menidurkan Haechan dengan tangan nya menjadi bantal untuk kepala Haechan sembari dia mempertemukan bibir mereka, melumat nya halus dan perlahan, Ji-Sung terus memagut bibir yang menggoda dirinya itu semakin intens.

"Eumh,," lenguhan Haechan menandakan dia kehabisan nafas, Ji-Sung berpindah pada leher jenjang milik lelaki yang ada di bawah nya, tangan dingin nya mengelus perut rata Haechan sebelum dia membuka kancing baju pemuda manis itu satu persatu,cumbuan nya terus turun dan mengecupi perut nya dan mengelus tonjolan dada yang sudah memerah akibat ia yang menyusu tadi.

Ia berikan tanda di bagian² yang di sukai nya,di leher,di perut,paha dalam milik Haechan pun tak luput dari mulut penuh Ji-Sung,dia mengusap pelan lubang Haechan yang berkedut² dengan perlahan dia masukan satu jarinya ke dalam, membuahkan pekikan sakit dari bibir yang sedari tadi mendesah.

"Anghh,,sakit,,,"

Ji-Sung kembali menyamakan tubuhnya dengan Haechan,ia mencium bibir Haechan lagi untuk mengurangi rasa sakit nya,dirasa Haechan mulai terbuai dia menambahkan lagi jari nya,mengocok pelan menyiapkan lubang itu sebelum nanti penis nya yang bersarang disana.

Tatapan Haechan yang semakin sayu membuat libido Ji-Sung semakin memuncak. ia lepas jari nya dan mengganti dengan penis yang sudah menegak sedari tadi,ia memposisikan nya sembari bersusah payah memasukkan kejantanannya.

"Tahan sayang,,,"

Jleb

"Arkhhh,,,,ahh,,,"

"Eumh,,,"

Bayangkan sendiri, saya tidak kuat😭




"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang