🌻33

1.5K 154 4
                                    

"Juan,Juan mau rasa apa?"

Kedua anak kembar itu sedang mengantri untuk membeli ice cream,Juan melihat semua menu rasa yang tersedia! Dia tidak terlalu berminat sebenarnya, hanya saja Juan hanya mengikuti adik perempuan nya daripada merengek dan mengadu kepada sang mommy.

"Terserah kau saja,"

"Baiklah,"

Jeana kembali menelisik setiap kotak ice cream yang tertata di etalase kedai tersebut, mommy dan Daddy mereka memilih duduk dengan memantau kedua anaknya sembari mengobrol.

"Hyung,apa yang lain tidak akan khawatir jika kau tidak ada?"

"Mereka bahkan tidak peduli kau hilang sayang,jadi hanya dengan diriku yang tidak pulang mana mungkin membuat mereka mencari."

Sedangkan di tempat kedua anaknya,Juan menatap datar seorang yang berdiri menjulang dengan mata yang hampir menangis.

"Daddy," panggil Jeana.

Salah satu lelaki dewasa itu menelengkan kepala nya bingung, mereka baru masuk ke kedai ice cream ini tapi sudah di sambut dengan sebutan Daddy dari anak kecil perempuan yang amat manis.

"Daddy,Jeno Hyung?" Bingung Chenle.

Ya, mereka bertiga akhirnya sampai di kota tempat Haechan selama ini menghabiskan waktu nya dengan anak yang ia bawa pergi semasa masih di kandungan nya.

"Bukan,tapi kalian semua."

Jaemin menatap penuh binar pada si kecil perempuan dan lelaki berganti an.

"Kau benar anak Jeno," tanya nya pada Juan setelah ia berjongkok di depan anak itu.

"Iya, kenapa! Tidak percaya ya sudah." Ujar anak lelaki itu tanpa takut.

Jeno ikut duduk dengan menggunakan lutut nya sebagai penopang.

"Anak Daddy,," lirih Jeno lalu memeluk Juan dengan air mata yang sudah berderai.

"Cih, cengeng."

"Juan, mommy bilang tidak boleh begitu sama yang lebih tua."

"Jadi nama mu Juan,lalu anak perempuan ini?"

"Aku Jeana,adik kembarnya Juan yang jelek dan dingin itu."

Tunjuk Jeana pada kakak nya yang tengah di peluk oleh Jeno.

Chenle tersenyum,dia mengusap pipi Jeana penuh kerinduan! Meskipun dia tidak ikut serta membesarkan mereka tapi ntah kenapa membuat Chenle sangat merasa bersyukur melihat kedua anak itu tumbuh baik seperti sekarang.

"Mau Daddy gendong?" Tawar Jaemin setelah ikut memeluk Juan dan Jeana bergantian.

"Aku tidak lumpuh, sampai harus di gendong" ucap Juan datar, setelah nya dia meninggal kan tiga orang dewasa dan Jeana yang berada di gendongan Jeno.
Seperti dejavu, karena Haechan juga pernah mengatakan nya,namun pada Ji-Sung bukan pada Jaemin.

Chenle menjatuhkan rahangnya, tak percaya dengan apa yang di ucapkan bocah kecil itu.

Agaknya Chenle menyadari bahwa Jeno kecil benar² melekat pada nya.

"Wah,, usianya benar tujuh tahun kan.!"

"No,masih beberapa bulan lagi Daddy." Saut Jeana yang nyaman dengan gendongan jeno.

"Tapi anak manis,kau tidak seperti dia kan."

"Tidak,tapi tidak tau nanti?"
Jawabnya acuh.

Chenle semakin dibuat takjub dengan perkataan anak² Haechan,benar² duplikat yang mirip.

"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang