🌻25

1.7K 159 5
                                    

















Haechan tidak bisa tidur,saat ini dirinya kembali di tinggal seorang diri di mansion mewah yang hanya beberapa penjaga nya saja sedangkan maid nya sudah beristirahat di Pafuliun belakang.

Bukan itu yang membuat Haechan nampak bosan, semua suami nya bilang mereka ada pekerjaan darurat yang harus mereka sendiri menyelesaikan nya.

Sungguh Haechan ingin berteriak sekencang mungkin kalau dia tidak bisa menutup mata meskipun sudah menjelang pagi.

Ntah bawaan bayi atau memang insomnia mengganggu nya tapi Haechan kesal setengah mati.

"Menghubungi siapa aku juga tidak punya teman atau saudara! Kalau menelfon Taehyung Hyung mereka pasti tau! Aku harus apa,,,"
Teriak nya frustasi.

Tenang saja, tidak akan ada yang dengar karena di setiap kamar nya dibuat kedap suara,jadi Haechan tenang untuk berteriak sesuka hati tapi tetap ada cctv yang membuat nya harus hati-hati dalam berekspresi.

"Ya Tuhan,,,, kenapa juga aku tidak bisa tidur huh." Gumam nya kesal.

Dia sudah melakukan segala cara agar bisa tertidur namun tetap saja, lelaki dengan perut sedikit membuncit itu hanya berguling-guling di ranjang dengan tidak jelas karena sampai dia lelah pun dirinya tidak kunjung tidur juga.

Cklek

Haechan terkejut, tiba-tiba pintu nya terbuka dan Chenle masuk kedalam.

Dia tertegun melihat Haechan yang masih terbangun.

"Kenapa belum tidur heum."

"Aku tidak bisa tidur,,," rengek nya pelan.

Chenle terkekeh, mungkin karena bayi yang ada di perut Haechan yang membuat namja itu susah untuk tidur akhir² ini.

"Mau aku peluk biar cepet tidur."

Haechan menggeleng,sebab sebelum mereka pergi tadi Mark sudah melakukan nya tapi Haechan tetap tidak bisa memejamkan mata.

"Ada yang menggangu mu."

Haechan kembali menggeleng,tapi setelah itu mengangguk Chenle yang gemas pun langsung mendekap Haechan sembari tertawa pelan.

"Kiyowo,,,"

Haechan memberenggut,dia sedang tidak mood untuk bercanda atau di goda malah suami nya ini membuat nya semakin kesal saja.

"Tadi apa yang Hyung lakukan dengan yang lain."

"Hei, kau tau kan ini jam berapa? Harusnya istirahat bukan malah menanyai suami mu yang baru pulang ini heum."

"Tetap saja,aku ingin tau apa yang kalian lakukan semalam ini! Dan kalian pulang di pagi buta seperti ini,apa kalian jelmaan kelelawar sampai betah tidak tidur eoh."

"Apa istri kecil ku ini juga jelmaan kelelawar, karena sampai jam tiga pagi belum juga tertidur."

"Ish,,," Haechan mendecak dan memukul lengan Chenle yang hanya di balas senyum oleh suami nya.

"Ayo,,aku akan memeluk mu sampai kau bangun nanti! Ntah itu siang atau sore aku tidak peduli yang jelas sekarang kesayangan ku harus segera menuju alam mimpi nya! Tidak baik untuk orang hamil begadang hingga pagi begini."

Haechan hanya menurut saat dirinya di tuntun menuju kasur nya dan di baringkan dengan di peluk oleh suami nya.

Menghela nafas berat, sebelum dia memaksa mata nya agar terpejam.






















Haechan merasa tidur nya terusik saat sebuah tangan besar mengusap perut buncit nya, kehamilan Haechan memang belum terlalu besar namun dia merasakan ada yang berbeda dengan perut nya.

"MY SIX HUSBAND" [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang