BAB 43

29 4 0
                                    

🌚 HAPPY READING 🌚

"ini siapa sih" ucap qianna yang tiba-tiba matanya di tutup oleh tangan dan hanya kegelapan yang bisa ia lihat.

"papa ya?" qianna berusaha untuk membuka tangan tersebut.

setelah terbuka, ia berbalik badan dan melihat sahabatnya berada di sini "SURPRISE!!" pekik alifiya, laura, dan vionna bersamaan.

qianna yang melihat itu menangis terharu, ia merentangkan tangannya dan mendekati sahabatnya "AAAAA, GUE TERHARU KALIAN DATENG KE WISUDA GUE" mereka berempat pun saling berpelukan satu sama lain.

"happy graduation qi" ucap vionna.

"gue kapan wisuda ya" ucap alifiya

"gimana? gue tepatin janji gue kan?" ucap Laura.

qianna menjauhkan tubuhnya dari mereka "gue seneng banget kalian Dateng, gue ga sampek mimpi sejauh ini"

"gimana effort kita? bagus kan?" ucap alifiya dengan menaik turunkan alisnya.

qianna mengacungkan kedua jempolnya "BANGET!"

lalu qianna membuka ponselnya "eh kita foto yuk, buat di pajang di kamar gue" merek bertiga pun mengangguk

******

kini mereka bertiga menghabiskan waktunya di salah satu mall yang ada di Inggris.

karena waktu sudah siang, akhirnya mereka berempat mencari restoran yang berada di dalam mall.

setelah memesan, mereka berbincang-bincang sambil menunggu makanan datang

"btw, gimana hubungan lo sama suami Lo?" tanyan qianna.

"suami?" tanya ulang alifiya.

"Lo udah nikah Ra, kok lo ga cerita sama gue vionna. lo anggap kita berdua apa?" tanya alifiya meminta jawaban

"gue-" ucapan Laura terpotong karena vionna menyela.

"dia kayak gimana?" tanya vionna, ia tak mempersalahkan bila Laura tak bilang bahwa ia sudah menikah.

"biar gue yang jelasin" ucap qianna.

"lo tau laki-laki yang berantem sama harven waktu wisuda?" mereka diam dan berpikir lalu tak lama mereka mengangguk.

"itu laki Laura, Laura udah nikah saat dia kelas 12. dan gue juga tau soal ini waktu gue berangkat ke Inggris" ucap qianna.

"bener Ra?" Laura mengangguk.

"terus kenapa lo ga cerita sama kita?!" ucap alifiya dengan nada tegas yang membuat laura menunduk.

"LIF! Laura pasti punya alasan sendiri kenapa dia ga cerita sama kita! Lo ga boleh maksa di buat selalu cerita!" ucap vionna dengan amarah yang menggebu-gebu.

alifiya menatap vionna "terus gunanya sahabat kalau ga dengerin keluh kesah sahabatnya apa?"

vionna mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan wajah alifiya "LO-"

"STOPP!" pekik Laura yang membuat seisi Restoran menoleh ke meja mereka.

"sorry everyone" ucap Laura pada semua orang.

lalu Laura menatap alifiya, ia memegang tangan alifiya.

"maaf gue ga cerita hal ini ke lo dan vionna, karena waktu sekolah gue takut di drop out. gue ga mau pindah sekolah ataupun jauh dari kalian, maka dari itu gue nyembunyiin hal ini. dan kalaupun gue jelasin waktu lulus, itu ga mungkin. waktu wisuda gue udah di datengin masalah, dan sehabis wisuda, gue langsung ke Inggris tanpa pamitan sama lo dan vionna"

alifiya memalingkan wajahnya seolah tak ingin melihat Laura "lif, gue minta maaf. gue ga tau harus pakai cara apa supaya lo bisa maafin gue." Laura menghela nafasnya berat.

"guys, gue balik ke hotel dulu ya" saat beranjak dari duduknya dan melangkah sekitar 5 langkah, tiba-tiba alifiya memeluknya dari belakang.

"Ra, jangan pergi. gue cuma kesel sama lo, jangan pergi dari hidup gue, lo udah gue anggap sebagai adek gue" Laura menetaskan air matanya dan berbalik badan, ia membalas pelukan alifiya yang tak kalah erat.

vionna dan qianna yang melihat itu tersenyum "gue suka alifiya mode gini" ucap qianna.

vionna menghampiri mereka dan mengajak makan karena pesanan sudah datang.

"rencana kalian balik ke Indonesia kapan?" ucap qianna di sela-sela ia mengunyah makanan.

"gue sama alifiya rencananya pengen 1 minggu disini, sekalian healing" qianna mengangguk paham.

"kalau lo Ra?" ucap qianna

"gue besok udah balik" mereka bertiga seketika menunjukkan muka melasnya.

"anak gue ga bisa di tinggal lama-lama, ntar kalau kalian udah balik ke Indonesia. kita masih bisa main lagi"

sedangkan di tanah air ada seseorang yang memanggil dua orang untuk bekerja sama.

"Lo siapa? dan kenapa Lo ajak gue kesini?" ucap seorang perempuan yang tak nyaman berada di gedung yang jauh dari kata bersih.

"langsung to the point" ucap seorang laki-laki.

orang yang mengundang mereka itu membuka ponsel dan menunjukkan dua orang berbeda gender.

"Lo cinta sama orang yang ada di foto kan?" mereka berdua mengangguk.

"terus?" tanya seorang laki-laki.

"gimana kalau kita kerjasama buat hancurin hubungan mereka" ucap orang tersebut.

"gue mau, asal lo ga nyakitin orang yang gue cinta, deal?" ucap seorang laki-laki.

mereka pun menumpuk tangan mereka lalu mereka buyarkan dengan cara ke atas "DEAL!"

lalu dua orang berbeda gender itu pergi dari gedung lama.

seseorang yang mengundang mereka itu tertawa keras "hidup lo ga lama lagi, dan gue bakalan buat salah satu dari kalian mati"  ucap orang itu dengan salah satu ujung bibir terangkat ke atas

"gue ga peduli dengan syarat yang mereka katakan"

TBC

JANGAN LUPA PENCET LOGO BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH YAWWWW

TAKDIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang