Runsing

19.7K 79 0
                                    

Sofa itu sedikit berderit-derit akibat gerakan Farhan punggung yang bertambah liar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sofa itu sedikit berderit-derit akibat gerakan Farhan punggung yang bertambah liar. Nurin dapat merasakan orgasmenya mulai tumbuh menjalar, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menahan erangannya lagi. "AAHhhhh...farhannnnnnn...nikmatnyaa......" Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang sangat keras dan semakin keras saat pelir keras Farhan semakin melebarkan vaginanya dan Farhan memasukinya bertambah dalam menempah kawasan yang belum pernah diteroka even oleh suaminya sendiri.

Seorang lelaki baru yang maha hebat! Nurin tak pernah melakukannya dengan lelaki lain selain Hakim sebelumnya dan lelaki baru ini melakukannya dengan sangat hebat! Semuanya terasa bergerak cepat. Orgasmenya meledak, " Engggggggg.....OOOooohhhhhhhhh......" Nurin mencoba menahan erangannya dengan menggigit bibir bawahnya. Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang pelir lelaki baru ini dengan kuat, dan Nurin menghentakkan pinggulnya ke atas berlawan nafsu dengan gerakan Farhan di atas tubuhnya, berusaha agar batang pelir Farhan tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme mengambil alih kesedarannya.

Farhan memandangi Nurin dengan penuh bernafsu dan syahwat saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok pelirnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannyal Dia merasakan miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat. Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Nurin mereda, orgasme Farhan datang. Tusukan terakhirnya membuat pelirnya terkubur semakin jauh dalam cipap Nurin. Dia menggeram kuat, pelirnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat keluar dari hujung pelirnya mendarat dalam rahim Nurin seakan tanpa sisa.

Nurin menggoyangkan pantatnya naik ke atas,memeras semua sperma dari pelir Farhan. Farhan tak mampu lagi menahan tubuhnyalebih lama, dia jatuh menindih tubuh Nurin di bawahnya, mencuba

bernafas dengan susah payah....peluhnya menitik jatuh ke dada Nurin...  Tangan Nurin membelai dan menggosok punggung Farhan saat sperma terakhirnya keluar dari pelirnya menyirami vaginanya.

Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas. Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidah Farhan menggelitik rongga mulut Nurin dan ciuman mereka berubah menjadi liar saat pelir Farhan mulai mengecil dalam cipap Nurin. Tangan dan paha Nurin mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.

Dia mendapatkan pengalaman lain dengan lelaki ini. Lelaki kedua yang bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka menghentikan ciumannya untu mengambil nafas... Farhan mengeluarkan pelirnya yang setengah ereksi dari cipap Nurin. Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling berkata-kata. Nurin terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Farhan tak tahu harus berkata apa...adakah terima kasih...atau maaf....atau apa....suasana yang tadinya hangat dengan sahutan dan tingkahan nafsu antara keduanya...sekarang hening dan sunyi lantaran masing-masing keliru dengan apa yang terjadi......

Hakim pulang tepat... jam 1:30...nampaknya dia pulang lebih awal, tapi tidaklah terlalu awal sehingga membantutkan persetubuhan Farhan dan Nurin (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan Nurin tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Farhan dan pelir nya yang gagah menghujam farajnya sepanjang waktu itu. Hakim dan Farhan kemudian sibuk dengan urusan lelaki yang tak begitu dimengertikan oleh Nurin.

Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Nurin. Farhan dan Hakim sedang bermain catur. Nurin menghabiskan sepanjang harinya mengasuh bayi mereka. Setiap saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya memikirkan pengalamannya bersama Farhan siang hari semalam. Dia merasa ghairahnya menyala-nyala sepanjang hari itu, ingin sekali untuk mengulanginya kembali... namun agak mustahil dengan kehadiran suaminya...tetapi kehangatan ini perlu dilunaskan jua dan dia mempunyai beberapa minit sahaja untuk memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.

Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Farhan malam itu, Nurin sangat-sangat bernafsu, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik dan bertemu mata dengan Farhan, ada desiran halus pada vaginanya...berdenyut-denyut ingin mengisap dan menyedut pelir gagah Farhan. Sekarang dia telah mencuba persetubuhan dengan seorang lelaki lain, dan dia merasai ketagihan yang amat mendesak!

Farhan juga tak jauh beza...mengalami ketagihanyang hampir sama dengan Nurin...hasilnya dia bermasturbasi dengan tangannya sahaja membayangkan Isteri sahabatnya ini seperti siang hari semalam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjang Nurin memenuhi benaknya sepanjang hari

Kawan Baik SuamiWhere stories live. Discover now