11 : Hukuman

19.8K 390 13
                                    

Beragam pertanyaan seringkali muncul di dalam isi kepala manusia. Beberapa pertanyaan memang memiliki jawabannya cepat atau lambat tanpa dicari. Namun, mungkin sebagian lainnya sulit ditemukan jawabannya meski sudah berusaha mencari. Berbagai pertanyaan tanpa jawaban di dalam benak yang berujung pada gejala overthinking, jika tak juga menemukan jawaban akan berakhir menjadi teka-teki.

Jaehyun telah menaruh curiga sejak dwinetranya menangkap eksistensi sebuah mobil berwarna putih yang bersemayam di lahan parkir bangunan kos ibunya. Dia merasa asing dengan kendaraan tersebut. Mengingat mobil pribadi milik penghuni kos ibunya tidak ada yang semewah itu. Tapi dia memilih untuk tak mencari tahu. Barangkali mobil itu milik teman salah satu penghuni kos ibunya yang sedang bertamu, pikirnya. Dia melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga, menuju kamar Jeno yang berada di lantai dua. Siang itu dia berniat membawakan makanan sekaligus memeriksa kondisi Jeno yang sedang sakit. Kecurigaannya kian membuncah tatkala dia mendengar suara aneh dari dalam kamar Jeno. Dahinya mengernyit begitu dalam.

"Suara itu..."

Stagnan. Jaehyun mematung tepat di depan pintu kamar Jeno. Bahkan tangannya yang hendak mengetuk pintu pun membeku. Semakin didengar semakin dia mengenali suara itu. Benar, suara yang dia dengar itu adalah suara desahan yang ditimbulkan dari kegiatan bersenggama. Entah mengapa tubuhnya mendadak terasa panas. Bukan karena ikut terangsang oleh suara tersebut. Melainkan akibat berusaha menahan emosi yang meledak-ledak. Sampai dia tidak sadar bahwa tangannya hampir membuat kotak makanan yang digenggamnya retak.

"Siapa orang yang sedang bersama Jeno di dalam sana?"

"Tapi, benarkah Jeno adalah tipe orang yang berani melakukan hal-hal seperti itu sebelum menikah?"

"Jadi... Jeno sudah punya kekasih ya?"

Jaehyun memutuskan pergi dari sana dengan membawa banyak pertanyaan tak terjawab di dalam benaknya. Sebelum turun tangga, dia membuang isi kotak makanan yang dia bawa ke tempat sampahㅡbersama rasa kekecewaannya. Pada titik ini dia merasa tak punya hak untuk ikut campur dalam urusan hidup Jeno. Meski di dalam dirinya telah tumbuh perasaan lebih terhadap pria itu sejak lama. Jeno tentu saja tidak tahu, karena selama ini Jaehyun hanya mengagumi lelaki itu dalam diam.

"Jaehyun! Siapa yang mengajarimu mencuci sayur menggunakan sabun?!" Sooyoung merutuki perilaku janggal anaknya.

"Eh?! Maaf, Bu!" Jaehyun bergegas meniriskan potongan-potongan sawi yang tidak sengaja dia rendam dengan air sabun. Dia menggaruk tengkuknya kikuk, "Aku pikir aku masih mencuci piring, makanya..."

Kerutan di kening Sooyoung menjadi semakin dalam, "Apa yang terjadi padamu? Akhir-akhir ini kamu menjadi tidak fokus."

"Kemarin kamu memberikan teh bergaram ke pelanggan, alih-alih menggunakan gula. Kamu sudah kebelet kawin?" Sooyoung mendecak disertai gelengan kepala tak habis pikir mengingat kejadian kemarin. Ditambah hari ini anak semata wayangnya yang tampan itu mencuci sayur menggunakan sabun cuci piring.

"Hehe...."

Jaehyun meringis tak berdosa. Dia sendiri tidak mengerti apa yang sedang terjadi di dalam kepalanya. Sejak kejadian mendengar suara aneh dari kamar Jeno itu, dia juga jadi bertingkah aneh. Seolah kehilangan fokus dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Meski begitu, dia tak pernah punya nyali untuk mencari jawaban pada Jeno. Dia berusaha bersikap biasa saja saat interaksi dengan lelaki itu, walaupun susah. Terkadang dia refleks meminimalisir interaksi dengan Jeno. Dia bicara dengan Jeno hanya seperlunya saja. Sehingga sepertinya Jeno mulai menyadari perubahan sikapnya. Namun, dia selalu punya cara untuk menghindar tiap kali Jeno bertanya mengenai dirinya.

"Kalau memang sudah kebelet kawin setidaknya cari lah pekerjaan yang sesuai dengan gelar sarjanamu itu!" tukas Sooyoung melanjutkan omelannya. "Cari uang yang banyak, jangan cuma jadi tukang masak di warung kecil seperti ini. Supaya kamu bisa membiayai hidup istri dan anakmu kelak secara lebih layak."

SECRET PLEASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang