3. ITA TEMPLE

37 0 0
                                    

Saat kembali kekamar, aku tiba-tiba mengantuk lagi untungnya masih ada waktu. Jadinya aku pun tidur lagi. Akibatnya sekarang aku hampir kesiangan dan buru-buru siap-siap.

Jam 6.40 aku siap dengan seragam dan sepatu boothku. Aku pun keluar dari kamar dan menuju ke ruang tengah. Seperti kemarin, gio dan zilan sudah ada disana. Namun ruang tengah tidak kosong, ada beberapa murid lain yang sedang membaca atau mengobrol.

Untuk setiap senior yang aku lewati, aku pun mengucapkan selamat pagi yang dibalas "Goodluck ya keyna!"

"Hati-hati ya."

Setelah aku mencapai gio dan zilan. Kami pun berjalan keluar bersama.

"Bagaimana malam pertama kalian disini? Bisa tidur nyenyak ga?" tanya zilan

"Bisa kak." Kata gio

"Kamu keyna?"

"Bisa juga kak."

"Baguslah. Disini murid-murid mulai berkegiatan jam 7 pagi. Makanya kebanyakan murid sudah berkumpul di ruang tengah atau ada yang sudah latihan mandiri di lapangan tengah dari pagi." Kata zilan selama perjalanan menuju pintu timur. Kami melewati lapangan tempat aku bertemu guru tadi. Dan disana sudah ada beberapa murid yang lari, latihan tarung atau mengobrol mengenakan baju latihan.

"Hari ini kegiatan kalian hanya pergi ke kuil. Perjalanan ke kuil memakan waktu 4-5 jam. Dulu aku juga berangkat jam 7 dan baru sampai di atas saat makan siang. Kemudian saat kembali disini lamgit sudah gelap. Karena itu kita akan bertemu kembali saat makan malam jam 7 sepertinya."

Kami belok ke jalan yang lumayan besar dimana kanan kiri nya dipenuhi deretan pohon besar.

"Aku takut lupa jadi aku kasih tau jadwal kalian sementara ini ya. Besok aku akan mengajak kalian berkeliling ambrose dan kakak pertama akan menjelaskan peraturan dan jadwal kalian. Lalu siangnya, kalian diberi kesempatan untuk ke kota untuk belanja keperluan kalian selama disini. Tentu kalian akan diberi uang saku. Selama di ambrose setiap murid mendapat uang saku bulanan. Lusa kalian diberi waktu bebas. Tapi besokannya kalian udah bakalan mulai latihan bersama kami dan master. Ada pertanyaan?" Kata zilan

"Belom ada kak." Kata gio


Semakin kami berjalan, kami semakin bisa melihat dinding benteng putih dan gerbang kayu yang besar. Didekat sana terlihat ada seorang pria berbadan besar yang memakai baju sederhana sedang memotong dahan pohon sekitar. Zilan pun berjalan kearah nya dan berkata

"Selamat pagi vivo."

Saat itu vivo berbalik menghadap kami dan aku kaget melihat wajahnya yang terlihat seram dengan luka besar di sepanjang muka nya.

"Pagi zilan." jawab vivo lalu dia melihat aku dan gio

"Ini murid baru nya?"

"Betul, gio keyna kenalkan ini penjaga gerbang kita vivo."

Aku dan gio pun memberi hormat dan berkata

"Salam kenal vivo, aku keyna murid ke18 dewa agung damon."

"Aku gio murid ke17 dewa agung demon."


Dia lalu mengangguk-angguk

"Salam kenal juga. Kamu keliatan rapuh. Apa bisa kamu mendaki sampai kuil nanti?" Kata vivo kepadaku

"Aku akan berusaha semampuku."

Tidak lama master datang dengan murid pertama dibelakang nya. Dia mengenakan pakaian serbaputih juga dengan garis berwarna perak.

"Selamat pagi master." Kata aku, gio dan zilan

The tale of AmbroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang