5. FATED SPARE

32 1 0
                                    

Lusa harinya

Saat ini semua murid berkumpul di lapangan tengah setelah meditasi pagi dan kerja bakti. Ini adalah latihan fisik pertama aku dan gio di perguruan ini. Kami semua sudah berkumpul dari jam 9 kurang memakai baju latihan berwarna putih dan baik wanita pun memakai celana sekarang. Saat jam 9 tepat, murid pertama datang lalu memimpin pemanasan dasar seperti lari keliling lapangan, gerakan dasar dan peregangan. Kemudian tidak lama master datang dengan mengenakan pakaian latihan berwarna hitam. Kami pun membentuk 2 barisan didepan nya dan dalam posisi istirahat.

Master lalu memperhatikan murid-muridnya.

"Seperti biasa kita akan mengadakan uji coba pertarungan sebelum memulai latihan mandiri. Ayo kita mulai dari gio dan keyna." Katanya sambil melihat kami.

"Majulah kedepan." Perintahnya

Aku dan gio pun berpandangan lalu maju kedepan

"Kalian berdua satu tim melawan....." dia lalu melihat sekeliling lagi.

"Murid ke14 zeke dan murid ke5 Ivan."

Kemudian pria dengan postur badan besar dan pria berkacamata yang memiliki mata biru pun maju kedepan.


Entah kenapa murid yang lain memberikan reaksi yang aneh seperti tidak percaya dan kawatir. Ada yang berbicara

"Kenapa guru memilih kak ivan dibanding kak emeth ya."

"Bukannya kak ivan terlalu berlebihan untuk melawan anak baru?"

"Hanya sedikit orang yang bisa menembus aura pelindung dia kan di sini."

Lalu murid pertama memberi tanda supaya murid lain tenang dan semuanya pun berhenti bicara.


Master lalu berbicara ke kami berempat.

"Pilihlah senjata yang kalian mau dan lawanlah musuh sekuat tenaga."

"Sekuat tenaga master?" Tanya ivan heran

"Benar." jawab master tenang

"Kapan kami akan berhenti?" Tanya zeke

"Saat aku menyuruh kalian berhenti. Walaupun lawan kalian anak baru jangan pernah remehkan mereka. Dan kalian anak baru, jangan pernah ragu kalau tidak ingin kehilangan nyawa kalian."

"Baik." Kata kami.


Setelah memakai baju pelindung badan. Kak ivan dan zeke langsung ke meja senjata sedangkan aku dan gio menepi sebentar.

"Jadi kita harus gimana key?" bisik gio

"Kenapa tanya aku?"

"Kan kamu yang selalu buat rencana." katanya nyengir

Aku pun menghela napas. "Senjata apa yang kamu biasa pake?" Tanyaku

"Sabit berantai dan pedang. Aku tipe petarung jarak sedang. Kalau kamu?"

"Panah. Aku tipe petarung jarak jauh. Kalau dugaanku tepat. Master memilih mereka karena ingin melihat kemampuan maksimal kita. Makanya dia memilih lawan yang jauh diatas kita."

"Terus gimana kita bisa menang?" tanya gio

"Entahlah. Sekarang kita cuman bisa mengeluarkan semua kemampuan kita secara maksimal dan menyesuaikan diri nanti di lapangan. Kamu jarak deket dan aku jarak jauh. Pilih aja senjata yang kamu suka dan berguna."


Zeke dan ivan sudah selesai memilih. Zeke mengambil tongkat kapak besar sedangkan ivan mengambil panah dan pedang. Kami pun ke meja senjata. Disana terjejer berbagai macam pedang besar ke kecil, longkat, tombak, tali, panah, busur, dan senjata-senjata kecil yang aneh. Setelah menelusri senjata yang ada Gio terlihat tidak puas dan berbalik mengahadap master lalu berkata.

The tale of AmbroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang