16. DONT KNOW THE ANSWER

14 3 0
                                    

Keyna pov

Aku membukaku mata perlahan dan melihat langit biru cerah dengan awan-awan yang bergerak begitu cepat. Saat aku ingin bergerak badanku terasa begitu kaku. Aku pun berusaha bangun dengan rasa nyeri yang menyerang sekujur tubuhku. 

Aku kembali melihat sekeliling, semua terlihat kosong tanpa ujung. Aku sendiri sedang duduk di lantai cermin yang memantulkan langit cerah diatasku. 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimana ini? Apa ini mimpi? batinku

"Ini bukan mimpi." kata suara di belakangku. Aku pun menoleh ke arah sumber suara. Disana kai dengan busana yang sama seperti saat di dunia roh berdiri dengan ekspresi lembut.

"Kalau bukan mimpi, apa kamu membawa ku ke negeri roh lagi?" tanyaku

Dia lalu menggelengkan kepalanya. "Kita ada di dimensi cermin. Dimensi buatan untuk bertemu seseorang secara rahasia. Saat kau sedang tidak sadarkan diri di dunia nyata, seseorang mengambil kesempatan itu dan memanggilmu kesini. Sebagai pelindungmu, aku sudah mencegahnya dan membuat pintu barir di jiwamu untuk mencegahnya bertemu denganmu. Aku sendiri sudah mengusirnya, tapi dia tetap besikeras. Karena itu apa perintahmu, keyna?"

"Begitu ya." kataku

Ternyata sudah saatnya ya. Aku sudah mengira kalau cepat atau lambat dia ingin berbicara denganku. Namun tidak kuduga akan secepat ini.


"Antarkan aku kesana." Kataku pada kai

Kai pun mengangguk dan mengayunkan tangannya. Seketika sebuah lingkaran bergelombang pun terbentuk didepanku. Aku pun berjalan melewati nya bersama Kai. Kemudian dengan latar yang sama, seseorang sedang duduk santai di meja dengan 2 kursi putih sambil memandang ke pemandangan. 

Seseorang dengan pakaian rapih berwarna putih dengan rompi berwarna biru. Aku pun berjalan mendekat dan duduk didepannya. Dia pun mengalihkan perhatiannya dari sekitar ke diriku yang duduk di depannya.

"Sudah lama ya, kita tidak bertemu, yang mulia." Katanya

"Kita bertemu di medan perang tuan rudolf." kataku 

Dia pun melihat ku kaget dan menyeringai. "Kau tidak mengelaknya?"


Aku pun melihat kesekeliling lagi dan berkata "Aku pernah baca tentang dimensi cermin. Ini adalah teknik rahasia yang diturunkan turun menurun oleh raja kerajaan 1 terdahulu. Ada banyak persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka dimensi ini. Salah satu nya adalah membayar dengan waktu hidup pembuka nya karena waktu disini berjalan lebih cepat dibanding dunia nyata. Untuk apa orang pintar seperti anda mempertaruhkan hidup anda, jika anda tidak yakin dengan orang itu."

Dia tersenyum mendengarku. "Kamu sudah berubah. Padahal dulu kamu hanya gadis kecil yang lugu tapi sekarang kamu bisa berbicara seperti ini."

"Tolong hentikan basa basinya dan langsung ke intinya saja." kataku sinis

The tale of AmbroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang