"GABRIEL" dokter Manda bangun dari mimpinya dengan keringat yang bercucuran
Mia yang kaget dengan teriakan dokter manda langsung terbangun "dok, kenapa? Kok keringatan gitu. Panas? Tanya Mia heran melihat tingkah Dokter Manda
"Mia, Gabriel sudah keluar?" Bukannya menjawab dokter manda malah bertanya balik kepada Mia
"Ha Gabriel sudah keluar?" Mia kebingungan dengan pertanyaan dokter manda
Dokter manda berdiri dan bertanya kepada Abraham "pak Gabriel sudah keluar?" Tanya dokter manda panik
"Belum dok, kenapa?" Sama dengan Mia Abraham juga kebingungan dengan tingkah Dokter Manda
"Huh syukurlah" dokter manda lega ternyata kejadian yang tadi dia alami hanyalah sebuah mimpi
"Dokter kenapa sebenarnya?" Mia yang greget
"Saya habis mimpi buruk tadi" ucap dokter manda seakan tau dengan apa yang dokter Manda Mia hanya mengangguk
adzan subuh berkumandang, Mia yang mendengar siap siap ke musholla "om, dok aku mau ke musholla dulu ya" pamit Mia
"Mau ditemani Mia?" Tawar dokter manda
"Gak usah dok. Dokter disini aja tungguin Gabriel keluar" Mia langsung pergi mencari musholla
Tak lama setelah Mia pergi, dokter yang menangani Gabriel keluar. Abraham langsung membangunkan Istrinya
"Dok gimana keadaan anak saya?" Tanya Maryland penasaran
"Puji Tuhan operasi nya berjalan lancar tapi tim medis belum tau pasti kapan Gabriel sadar, kami akan memantaunya terus, saya permisi dok" dokter itu langsung pergi
"Terimakasih ya Tuhan ternyata mimpiku tidak jadi kenyataan" lega Dokter Manda
"Sudah Ma, sekarang yang tenang ya kita berdoa semoga Gabriel cepat sadar" Abraham kepada istrinya
"Iyah pah" jawab Maryland sedikit tenang
"Pah mau kemana"ucap Rio yang baru bangun dari tidurnya
"Mau kesekolahmu" jawab pak bara
"Ikut" Rio langsung melek
"Eh kamu masih papa hukum ya, lagian juga kamu belum mandi"
"Gak usah Mandi Rio dah ganteng, harum lagi" Rio mencium bau dirinya
"Udah dirumah aja" pak bara langsung pergi meninggalkan anaknya yang sedang mengomel
"Hadeh bosan banget gila dirumah terus mending sekolah, semua gara gara dokter sok dengan Mia jelek itu sampai sampai gua diskors" curhat Cika Kepada salah satu temannya di telfon
"Ya elah cik itu juga salah lu kali"
"Gk, ini salah Rio, dia yang mempengaruhi gua" bela Cika
"Yayaya terserahlu lah Cik, saya Mau kelapangan dulu, materi olahraga dikit lagi mulai"
"Yaudh dada" Cika mematikan telfonnya.
"Ini pak Rumahnya" ucap pak bara kepada para polisi sambil menunjuk rumah Cika
Polisi melihat sektiran rumah dan menemukan Mobil yang dipakai saat menabrak Gabriel
"Nah pak ini mobil anak saya, tapi bukan dia yang pakai" pak bara menghampiri polisi yang sedang melihat mobil yang terparkir
"Selamat siang" salam pak polisi sambil mengetuk pintu Cika
"Iya tunggu sebentar" suara cika dari dalam rumah
"Siapa ya" deg... Cika kaget melihat beberapa polisi didepan rumahnya serta pak bara
