Chapter 12 (Keinginan yang sebenarnya)
Jun menggoyang-goyangkan segelas red wine yang ada ditangan kananya (Kini Red Wine menjadi minuman favoritnya setelah semalam sepertinya). Tatapannya kosong mengamati isi cairan merah yang terus saja terombang-ambing mengikuti goyangan gelasnya itu. Dan sepertinya bukan hanya cairan red wine yang terombang-ambing saat ini tapi perasaannya Jun juga.
"Apa yang harus aku lakukan?" Lagi, Anna menggelengkan kepalanya. Sepasang mata bulatnya terlihat menahan tangis sekuat yang dia bisa kemudian Anna menambahkan. "Aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi tolong katakan apa yang kau inginkan dariku! Tolong katakan saja apa yang kau inginkan agar aku tahu apa yang harus aku lakukan, ku mohon...!"
Jun memejamkan sepasang matanya tapi suara Anna yang lirih serta tatapan mata Anna yang seolah memohon belas kasih padanya tadi itu seperti tidak mau hilang dari pikirannya, selalu membayanginya saat ini. Jun buka kembali sepasang matanya kemudian dia letakan gelasnya dipinggir kolam (FYI, saat ini Jun sedang berendam di kolam jacuzzi mewah diatas kapal pesiarnya itu) lalu dia mencemplungkan kepalanya sendiri kedalam kolam (Sengaja merendam seluruh tubuhnya itu kedalam air).
Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Jun dari Anna?
Uang 50 juta dollar nya kah?
Pembalasan dendamnya karena Anna sudah menipunya dulukah?
Pelampiasan nafsu akan kebutuhan seks nya sajakah?
Atau, ada hal yang lebih Jun inginkan dari semua itu? Seperti ada suatu bagian yang tidak bisa Jun sebutkan hingga Jun membuat kontrak itu.
Jun mengeluarkan kepalanya dari dalam air kemudian dia mengambil pasokan udara untuk bernafas. Udara adalah satu-satunya hal yang dibutuhkan Jun saat ini juga setiap manusia walau manusia selalu saja mengatakan kalau mereka lebih menginginkan uang agar bisa bertahan hidup di dunia yang brengsek ini. Terkadang manusia tidak menyadari dengan apa yang dia butuhkan dan dia inginkan. Kebutuhan dan keinginan adalah sesuatu yang berbeda, sangat jauh berbeda. Mungkin, alasan dibalik apa yang Jun lakukan pada Anna saat ini sama halnya dengan semua itu.
Jun membutuhkan Anna walau dia sendiri tidak menyadarinya karena semua itu tertutup oleh segala keinginannya. Keinginannya untuk menyiksa Anna, pembalasan dendamnya. Keinginannya untuk terus memaksa Anna agar bisa dikuasai oleh dirinya saja.
Deru nafas Jun baru saja menjadi teratur saat ini tapi sayangnya nafasnya harus dibuat kembali tidak beraturan saat Anna yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan kolam sana tengah menatapnya dengan pandangan takut-takut tapi kemudian perempuan itu menggerakan kedua tangan kecilnya untuk melepaskan bathrobe putih yang sebelumnya terpasang menutupi tubuhnya itu.
Anna masih saja ragu dan tidak percaya diri dengan apa yang sedang dia lakukan saat ini sebenarnya. Tapi dia ingat pada pesan dari pelayan bernama Lusi yang tadi sudah sedikit mendandaninya agar menyuruhnya melepas bathrobe yang dikenakannya saat Anna sudah berada di kolam jacuzzi ini. Katanya, hanya ada Jun di area kolam jacuzzi ini jadi Anna tidak perlu merasa takut ataupun malu. Seandainya saja Lusi tahu justru Jun lah yang paling Anna takuti saat ini, apalagi komentarnya yang sering kali mempermalukannya.
"Tunggu apalagi?"
Anna mengedipkan matanya, merasa ada yang salah dari pendengarannya jadi dengan wajah bingungnya itu dia bertanya untuk memastikan. "Apa? Ap-"
Jun berdecak sebelum kembali membuka suaranya yang sebenarnya terdengar seksi itu. "Aku sudah membayar mahal pelayan yang sudah mendandanimu itu, jadi kemarilah!"
Kaki Anna segera melangkah, perlahan mendekati kolam dan memasukinya. Rasanya hangat saat kulit kaki kemudian perutmu masuk ke dalam kolam ini. Dan Anna rasa semakin dia melangkah mendekati Jun, air didalam kolam seolah semakin meninggi hingga sebatas bawah dagunya. Wajah Anna seketika menjadi sedikit panik ketika air hangat ini benar-benar seperti ingin menenggelamkannya karena kalian harus tahu kalau Anna sebenarnya tidak bisa berenang. Jadi sepasang kaki Anna mencoba menendang-nendang saat seluruh kepalanya hampir saja ditelan kedalam air.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Worst Contract
RomanceKontrak dan isi perjanjiannya, semuanya berubah mengikuti aturan si gila itu! Isinya sebenarnya tidak ada yang menguntungkan bagi Anna, semuanya bahkan terdengar merugikan baginya. Salah satu point yang paling diingat dan membekas pada ingatan Anna...