Chapter 2 (Masa lalu dan Masa sekarang)
Tujuh Tahun yang lalu, disalah satu perguruan tinggi yang ternama di suatu kota yang besar terdapat seorang mahasiswi yang terkenal sangat cantik, berprestasi juga menjadi idola satu kampus saat itu. Semua orang yang mengenal si mahasiswi idaman itu pasti akan berpikir kalau suatu hari nanti, mahasiswi itu akan menjadi orang yang sukses atau setidaknya dia pasti akan punya karir yang cemerlang. Atau, sebagian perempuan yang memandang iri si mahasiswi itu berpikir kalau dia mungkin saja akan menikah dengan seorang lelaki yang sukses lalu hidup foya-foya menikmati kekayaan suaminya itu. Dengan kata lainnya, sepintar apapun si makasiswi itu atau punya prestasi secemerlang apapun si mahasiswi itu, nantinya dia akan memanfaatkan kecantikannya untuk menjadi parasit yang menempel pada lelaki sukses.
Tapi siapa yang sangka jika keadaan berubah 180 derajat setelahnya? Katanya, kehidupan itu bagai roda yang berputar. Kalian bisa saja berada diatas, ditengah dan dibawah. Tapi sebenarnya siapa orang pertama yang mencentuskan perumpamaan itu?
Sungguh, Anna ingin sekali menemui orang itu lalu bertanya: Kenapa jika sedang dibawah, tidak ada yang memutar roda itu agar kami, orang yang sedang berada di bawah ini bisa cepat berada diatas? Dan kenapa orang lain yang berada diatas tidak cepat-cepat diberi kesempatan untuk mencoba merasakan kehidupan yang dibawah sedangkan Anna saat berada diatas dulu, dengan cepat dan mudahnya bisa berputar ke bawah lalu merasakannya?
Kenyataannya, setelah tujuh tahun berlalu si Mahasiswi idaman itu tidaklah menjadi orang yang sukses. Si mahasiswi idaman itu tidaklah punya karir yang sempurna. Dan si mahasiswi yang berhasil membuat perempuan iri padanya itu tidak bisa menikahi lelaki sukses yang kaya raya. Jangankan lelaki sempurna, lelaki biasa saja mungkin akan segera berlari menjauh dari Anna saat mengetahui kehidupan Anna dan segala hutang piutang sialannya itu.
"Aku dengar kau sempat kuliah, apa kau akan melanjutkan kuliahmu sesegera mungkin, Anna?"
Anna hanya mau terus fokus mencuci piring-piring kotor yang tidak ada habisnya seperti penderitaannya ini menurutnya. Kemudian si teman (sebenarnya Anna bahkan tidak mau repot-repot berteman) yang sama-sama tengah menjadi pekerja paruh waktu itu kembali menolehkan kepalanya, menatap Anna dan bertanya. "Apa kau tahu? Saat pertama kali melihatmu tadi, aku pikir kau itu seorang aktris yang ingin mendalami sebuah peran. Tapi Tuan Wong bilang kau bukan aktris tapi pekerja paruh waktu yang sedang cuti kuliah lama dan -"
"Dan aku tidak cuti tapi berhenti!" Kini Anna sempat menolehkan kepalanya pada partner kerjanya itu kemudian dia menambahkan. "Kita dibayar untuk bekerja, jadi tolong kerjakan pekerjaanmu dan aku juga akan terus mencuci bergunung-gunung piring kotor ini!"
Anna memang cantik, terlihat sangat menarik walau tanpa make up sekalipun. Tapi perempuan itu punya sifat dingin dan juga sedikit kasar. Dia bahkan tidak pernah bisa bersikap ramah makanya dia tidak punya banyak teman. Jadi si partner kerjanya yang baru itu hanya bisa menganga, membuka mulutnya untuk beberapa saat karena merasa terkejut kemudian sebelum seekor serangga terbang dan masuk kedalam mulutnya, dia berhasil menutup mulutnya itu. Dia bahkan melangkah menjauhi Anna (kembali ke tempatnya yang seharusnya untuk bekerja maksudnya). "Baiklah! Tidak perlu mengingatkanku, aku akan kembali bekerja!"
Anna melirik sinis kemudian kembali fokus pada pekerjaannya. Ekspresinya sedikit meringis saat ujung telunjuk dan jempol ditangan kanannya yang memang malas mengenakan sarung tangan itu tidak sengaja bersentuhan dengan salah satu piring yang cacat (punya gompalan dipinggirannya yang cukup besar dan jadi sedikit tajam) hingga ujung jemarinya itu sedikit berdarah dan terluka.
Anna berhenti sejenak. Dia biarkan jemarinya yang terluka itu tersiram air hangat dibawah kucuran keran westafel. Rasanya pedih, tapi menurut Anna kehidupannya sudah jauh lebih pedih dari sekedar luka gores pada ujung jemarinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Worst Contract
RomanceKontrak dan isi perjanjiannya, semuanya berubah mengikuti aturan si gila itu! Isinya sebenarnya tidak ada yang menguntungkan bagi Anna, semuanya bahkan terdengar merugikan baginya. Salah satu point yang paling diingat dan membekas pada ingatan Anna...