Pelajaran terakhir begitu membosankan bagi siswa bernama Nishimura Riki itu, ia terlihat memutar-mutarkan pen nya dengan mata tertuju pada bangku yang ditempati oleh Bang Yedam yang sedari tadi terlihat gelisah. Setelah pelajaran berakhir, ia berniat menghampiri meja Bang Yedam dan bertanya tentang mengapa ia terlihat sangat gelisah, bahkan Bang Yedam terlihat mencorat-coret bagian lembaran buku dengan asal, matanya entah tertuju pada siapa, hanya saja ia terlihat sangat waspada.
"Baik anak-anak pelajaran dicukupkan sampai disini, tunggu bel pulang dan jangan keluar dari dalam kelas, mengerti?" seru Mrs.Yeolla.
"Ne!" balas seluruh siswa
Nishimura Riki atau biasa disebut dengan Ni-Ki itu mulai menghampiri meja Bang Yedam kala Mrs.Yeolla mulai keluar dari kelas.
Ia sedikit menepuk bahu yang lebih tua berniat menyadarkannya, Yedam sedikit terjengkat kala mendapatkan tepukan tiba-tiba dari arah belakangnya, terlihat bahwa ia kini tengah mengatur pernafasannya yang tak teratur.
"Lo kenapa?"
Pertanyaan dari pemuda Jepang itu mengambil atensi pemuda lainnya yang duduk di meja depan Bang Yedam.
"Ada apa Rik?" tanya Asahi yang saat ini memutar badannya menghadap bangku Bang Yedam yang berada dibelakangnya.
Yedam terlihat gusar dan tak menjawab pertanyaan yang Ni-Ki lontarkan.
"Ini bang, gue liat dia gelisah banget, apa dia sakit ya?"
Asahi mulai menjulurkan tangannya untuk memegang kening Bang Yedam, namun sebelum ia berhasil menempelkan punggung tangannya, Yedam menepis tangan itu agak kasar hingga membuat keduanya terlonjak kaget.
"Gue gak papa" cicit Yedam pelan.
"Kalo lo sakit mending ke UKS dulu" ucap Asahi.
"Ding! Dong!"
Suara bel pulang berbunyi, Asahi dan Ni-Ki mulai mengemasi barangnya. Dalam hati Ni-Ki, ia teramat sangat penasaran mengapa Bang Yedam terlihat sangat aneh. Dan lagi, pemuda itu masih tak beranjak dari bangkunya setelah mendengar bel pulang itu.
"Cepet sembuh" seru Ni-Ki.
Pada akhirnya Ni-Ki membuang jauh-jauh rasa penasarannya dan mulai keluar dari kelas menyusul Asahi yang keluar terlebih dulu.
Bang Yedam menatap punggung Asahi dengan perasaan kalut. Jujur saja saat dimana insiden Hyunsuk terjatuh dari tangga, ia tak sengaja melihat Asahi di ujung tangga bagian atas dan terlihat tersenyum miring dengan mata tertuju pada Hyunsuk yang tengah dikerumuni oleh sebagian siswa siswi lainnya. Tak ada yang dapat memperkuat dugaannya tentang hal itu. Hanya saja ia harus tetap waspada jika itu memang dia pelakunya. Hal itulah yang membuat Bang Yedam sedari tadi gelisah akan pikirannya, apakah benar Asahi yang melakukannya? Atau itu hanya sebuah kebetulan?
***
"Eh To! Lo mau ikut ke RS gak?" seru Doyoung yang baru saja mengemas semua alat tulisnya.
"Ke RS? ngapain? Siapa yang sakit?" jawab Haruto bingung.
"Gue dapet info dari adik kelas kalo Hyunsuk masuk RS, kita sebagai teman kan harus jenguk dia" balas Doyoung.
"Seriusan? Si holkay masuk RS? kok bisa anjir?!" Haruto menggait tas ranselnya dan mendekati bangku Doyoung untuk mendengarkan penjelasan.
"Gatau gue" Doyoung menggait tas Ranselnya pada bahu kanannya "yok dah kita ke kelasnya Jihoon!" ajak Doyoung.
Keduanya berjalan keluar dari dalam kelas, namun saat di depan pintu, keduanya berpapasan dengan Yoshinori yang entah dari mana asalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the MOUSE
Mystery / ThrillerTREASURE X ENHYPEN *** '𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧' *** Who's the MOUSE?