6. Korban Kedua

97 24 20
                                    

Suara dering ponsel terdengar bersahutan, semua orang saling bertatapan. Jihoon yang dengan cepat mengecek ponselnya mulai dibuat terkejut, sama halnya dengan beberapa orang lainnya yang membuat ekspresi yang juga sama terkejutnya.

"Kalian gak mungkin dapet pesan yang sama kan?" tangan Jihoon bergetar, menatap tak percaya pada pesan yang baru saja ia baca, namun teman-temannya dengan serentak mengangguk pertanda bahwa pesan yang dikirimkan oleh seorang anonim itu adalah pesan yang sama "sialan!" gumam Jihoon pelan.

"Pesan apa?" Junghwan menatap heran kepada teman-temannya yang masih saja dengan ekspresi terkejut menatap layar ponselnya masing-masing.

Junghwan baru saja kembali dari toilet, karena ia bilang ia sakit perut. Namun saat ia kembali, ia malah dibuat heran dengan ekspresi teman-temannya yang seperti tengah melihat hantu. Rasanya mata mereka akan keluar jika berlama-lama menatap layar ponsel itu.

Tak ada yang menjawab pertanyaan yang Junghwan lontarkan. Hal itu membuat Junghwan semakin kebingungan 'ini kok jadi serem gini ya? Gak pada kesambet kan?'

"Coba cek ponsel lo" setelah beberapa detik sunyi, akhirnya Jungwon mulai angkat bicara.

Junghwan dengan sedikit kebingungan mulai merogoh ponselnya di saku celananya. Teman-temannya mulai mengalihkan atensinya pada Junghwan yang kini tengah membuka lockscreen ponselnya dengan pandangan tak terbaca.

"Lo dapet pesan aneh gak?" Jeongwoo sangat penasaran tentang hal ini, apakah benar jika semua temannya mendapatkan pesan anonim yang sama?

Junghwan menggeleng, ia sama sekali tak mendapatkan pesan apapun selain pesan pemberitahuan bahwa pulsanya habis. Lalu pesan yang dikirimkan oleh ibunya beberapa jam yang lalu yang tak sempat ia balas.

"Coba liat" Sunoo dengan cepat mengambil ponsel Junghwan dan mulai mengecek satu persatu aplikasi chat yang ada di ponsel itu. Namun ternyata benar, Junghwan sama sekali tak mendapatkan pesan aneh itu. Tapi mengapa ia dan teman-temannya yang lain mendapatkan pesan yang sama?

'Keliatannya pusing banget ya, kenapa tuh? Temennya ilang? Haha kasian banget deh lo'

Begitulah isi pesan yang mereka dapatkan, pesan dari seorang anonim yang entah apa artinya.

'Kerja bagus' seseorang terlihat tersenyum samar dan mulai memasukkan kembali ponselnya pada saku jaket miliknya.







***






Heeseung sedari tadi terus berkutat dengan beberapa berkas di meja osisnya, ditemani Sunghoon yang sejak tadi mengomel tanpa henti.

"Lama banget si, yang lain udah pada nyampe tuh" Sunghoon terus saja bolak balik menatap Heeseung dan jam dinding yang terus berdetak di antara kesunyian keduanya.

Heeseung menghela nafas lelah "sebentar hoon" balasnya.

"Lo udah bilang 'sebentar hoon' dari 3 jam yang lalu" dumel Sunghoon tanpa henti. Heeseung memijat pangkal hidungnya "lo juga udah bilang 'lama banget si' dari tadi, gue pusing dengernya. Mending lo diem aja kalo gak mau bantuin" pada akhirnya Sunghoon hanya mendengus sebal dan terdiam duduk di sofa sembari memakan ciki yang sengaja ia beli tadi. Menunggu Heeseung menyelesaikan kertas-kertas memusingkan itu sangat melelahkan.

Keheningan itu tak terjadi lama, dering ponsel milik Sunghoon membuatnya menghentikan aksi memakan cikinya.

Junghwan
|gak usah ke RS hoon, kita udah mau balik.

Sunghoon menatap heran pesan yang dikirimkan Junghwan padanya, Heeseung yang melihat raut wajah Sunghoon akhirnya mulai bertanya "ada apa?" tanyanya dengan satu alis yang ia angkat singkat.

the MOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang