11. Tersangka Lagi?

60 11 0
                                    

Baru saja Junkyu ingin memanggil Yoshi kembali, namun pemuda itu telah lenyap dibalik tumpukan lemari buku yang menjulang tinggi. Ingin mengejar namun Yedam menahannya dan menggeleng sembari berkata,

'kita harus waspada sama dia'.

Kata-kata dari Yedam terus saja berputar bagaikan kaset kusut di dalam pikirannya.

Hening sesaat hingga akhirnya Bang Yedam membuka suara.

"Ah iya, gw mau nunjukin sesuatu ke lo Jun" ucapnya. Yedam berjalan kembali pada meja yang sebelumnya ia duduki setelah mengembalikan kembali jurnal itu pada lemari khusus.

Junkyu ingin bertanya, namun pikirannya masih saja tertuju pada hal yang Yoshi ucapkan, mengapa semuanya menjadi sangat rumit?

Yedam menunjukkan sebuah buku berwarna hitam, ah tidak...itu bukan hitam, hanya sebuah buku dengan warna seperti kulit penyu, dengan aksen berwarna silver, sangat tebal dan terlihat kotor.

"Apaan?" tanyanya tak mengerti.

Yedam menarik Junkyu untuk duduk kembali pada kursi disampingnya.

"Pas gue, Mashiho, Haruto sama Doyoung jenguk Hyunsuk dirumahnya, Haruto sempet bilang kalo kejanggalan ini bisa aja tipu daya penyihir, dan tadi gue liat buku ini" ucapnya panjang lebar.

Yedam membuka halaman pertama, yang diisi oleh susunan kata yang memiliki enam paragraf, disitu dijelaskan asal mula adanya sihir, namun tidak dijelaskan dengan jelas siapa pencipta sihir tersebut.

Setelah membaca beberapa paragraf Junkyu mulai sedikit mengerti, "jadi lo percaya sama beginian?" tanyanya.

Yedam mengangguk.

"Awalnya gue gak percaya, tapi gue gak yakin kalo kejanggalan ini cuman ulah manusia, terlalu mustahil manusia bisa bikin hal di luar nalar kayak gini kan?"

"Menurut lo Haruto tau ginian dari siapa? Apa dia salah satu penyihir juga?"

"Aw!"

Yedam memukul pelan kepala Junkyu yang asal ceplos hingga sang empu menggaduh sakit.

"Gak usah mikir yang aneh-aneh deh!" ucapnya sarkas.

"Lah gue kan cuman nanya, siapa tau emang beneran kan?" Junkyu mengelus pelan kepalanya yang sempat Yedam pukul.

"Gue gak tau Jun, tapi apa kata Yoshi tadi bikin gue mikir dua kali, apa bener Hyunsuk yang ada sama kita itu bukan Hyunsuk yang asli?" Yedam menunduk, merasa sedih atas fakta yang baru saja ia dapatkan.

"Ada yang pernah cerita sama gue kalo udah ada korban kedua setelah Jaehyuk" seseorang tiba-tiba saja datang dari balik rak buku hingga mengejutkan Junkyu yang sedang terlihat kebingungan.

Baru saja Yedam dan Junkyu akan membuka suara, namun suara pemuda itu kini membuat semuanya bungkam.

"Bertepatan di hari kalian jenguk Hyunsuk di RS waktu itu, gue nemenin Heeseung dulu di ruang osis buat ngerjain pekerjaan tambahan dari guru, tapi karena kelamaan gue dapet pesan dari Junghwan buat gk usah jenguk Hyunsuk karena kalian udah mau pulang, gue kesel sama Heeseung karena dia lama, akhirnya gue mutusin buat pulang" pemuda itu menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Pas gue buka pintu ruangan, gue sempet liat Hyunsuk jalan seorang diri ke arah taman belakang, awalnya gue mau ngikutin, tapi gue pikir itu hantu, jadi gue pulang aja-"

"-gue mau nanyain soal ini ke Heeseung, tapi waktu itu gue gak bisa nemuin dia dan malah ketemu sama Junghwan yang abis mimpi buruk, katanya udah ada korban kedua setelah Jaehyuk. Setelah itu gue di telepon sama Mashiho yang bilang Heeseung udh bunuh Hyunsuk di taman belakang, awalnya gue gak percaya, tapi setelah liat buktinya..." pemuda itu menunduk, "gue gak nyangka kalo ternyata Heeseung pelakunya, karena malam itu Heeseung gak pulang ke rumahnya"

the MOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang