Zeus

128 22 12
                                    

Ini pendek banget🥲
Happy reading yaaa, jgn lupa voment

*
*
*

Hael tidak bisa percaya pada apa yang ia lihat. Perempuan itu benar-benar Ghina. Seolah keterkejutannya tidak usai di sana, Ghina justru mengenali Hael dan mulai berjalan menghampirinya.

"yuk sel, yuk sel. Panas."

Hael berusaha membuat alasan, segera menarik tangan Aksel untuk pergi dari sana.

"El?!"

Suara Ghina terdengar, dia masih berusaha menghampiri Hael, berlari-lari kecil. Upaya membawa Aksel kabur dari sana gagal. Gadis itu sekarang malah menatap bingung pada perempuan yang menghampiri mereka.

"Siapa kak?"

"Hael?"

Ghina muncul, memotong pertanyaan Aksel.

"Gak nyangka ya bisa ketemu kamu di sini? Aku gak tahu kamu lagi gak di Jakarta."

Hael kehabisan kata-kata, selama beberapa saat dia seolah membeku, berhenti bergerak. Masih melongo menatap Ghina sambil memegang tangan Aksel, seolah siap kabur kapan saja.

"Kak?" Suara Aksel menyadarkan Hael.

"Eh, iya. Lagi liburan aja. Kamu kok bisa di Malang?"

Luar biasa sekali takdir Tuhan, jauh-jauh Hael kabur ke Malang untuk melupakan Ghina, Tuhan malah membawa Ghina untuk bertemu dengannya lagi. Hael percaya mau dia kabur ke Afrika Selatan sana, dia juga akan tetap bertemu dengan Ghina. Tidak bisa dihindari.

Ghina sempat melempar tatap pada gadis di samping Hael, beralih sejenak pada tangan Hael yang masih menggenggam pergelangan tangan gadis asing itu.

"Suami aku lagi ada kunjungan bisnis, mau buka cabang di Malang. Kebetulan yang mengejutkan bisa ketemu kamu di sini."

Ghina tersenyum.

Sementara Aksel malah menutup mulut takjub, baru paham duduk perkara. Perempuan cantik ini pasti mantan pacar Hael.

"Jadi lo putus karena ditinggal nikah kak?" Aksel berbisik.

Hael mendelik, menggeram pelan pada Aksel yang nyengir lebar.

"Siapa ini?" Ghina tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

Selama mengenal Hael, Ghina tidak pernah tahu dia punya kenalan di Malang. Terlebih Ghina tidak merasa pernah melihat gadis ini bahkan sekelibat saja. Ghina sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Hael, dan bertahun-tahun sebelum itu mereka berteman baik. Dalam tahun-tahun mengenal Hael, ini adalah kali pertama ia melihat gadis nyentrik ini.

Tatap heran Ghina membuat Hael ikut-ikutan menatap pada Aksel. Menghela napas pelan, sudah siap menjawab saat suara Aksel lebih dulu terdengar.

"Halo kak, aku Aksel ..."

Gadis itu mengulurkan tangan, berusaha menjabat tangan Ghina. Saat tak ada jawaban, Aksel melepas genggaman tangan Hael pada pergelangan tangannya hanya untuk membawanya pada genggam tangan yang lebih mesra.

" ... Pacarnya kak Hael."

Hael kembali tersedak, menatap Aksel tidak percaya. Sementara Aksel justru menatap mata Ghina tanpa gentar, seolah mempertegas posisi di antara mereka.

Ghina cukup terkejut. Menatap tubuh Aksel dari atas ke bawah seolah menilai, lantas melempar tatap pada Hael. Saking kagetnya, Hael sampai tidak bisa mengontrol ekspresi takjub, malah menutup mulut dramatis.

***

"Harus banget gitu bohong ke Ghina?"

Aksel kesal mendengar pertanyaan Hael. Sambil melirik gerah ala bombastic side eye pada cowok yang duduk di sampingnya, dia mencibir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find Me when I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang