31. Bad Influence

368 16 0
                                    

Dua Minggu kemudian, hasil ujian kami pun keluar. Semua anak tampak bergerombol di depan Mading untuk melihat peringkat hasil ujian.

"Rangking berapa?"

"Siapa rangking satunya?"

"Pasti Jeno lagi ya?"

"Bukan. Stefan, anak A-2."

Cherry melirik ke arah Jeno yang terlihat kusut setelah mengetahui bahwa posisi peringkatnya tergeser oleh Stefan.

"Jen, selamat ya! Cowok aku keren deh, rangking 2 paralel.", bisik Cherry di telinga Jeno.

Jeno hanya tersenyum tipis ke arah Cherry.

***

Pada jam istirahat, semua anggota Dreams, Cherry, dan Mona terlihat tengah berkumpul bersama di kantin.

"Karena ini hari bahagia gue, kalian semua gue traktir!", seru Haechan gembira.

Bagaimana tidak? Kali ini ia berhasil menduduki peringkat 9 paralel, yang mana itu telah memenuhi syarat confess-nya pada Mona, dan mulai hari ini mereka telah resmi berpacaran.

"Wah gila sih, ternyata bener ya, usaha nggak akan menghianati hasil. Lo keren, Kak!", seru Chenle.

Haechan tak henti-hentinya menunjukkan ekspresi gembiranya, sehingga semakin lama itu mulai terlihat menjengkelkan bagi seorang Huang Renjun.

"Bisa nggak sih muka lo biasa aja, jijik gue lihatnya.", ucap Renjun.

"Kenapa emangnya muka gue? Lo nggak suka senyum gue ini, lihat nih! Gue deketin deh biar lo bisa lihat dengan jelas betapa manisnya senyuman gue!"

"Chan, jauh-jauh lo dari gue! Gue jitak pala lo entar!", ucap Renjun mendorong Haechan menjauh darinya.

Semuanya tertawa melihat candaan Haechan dan Renjun, kecuali Jeno.

"Jen, kenapa?", tanya Cherry berbisik.

Jeno menggeleng pelan.

"Kenapa?", tanya Cherry lagi.

"Peringkat gue turun.", gumam Jeno.

"Hei, it's okay. Peringkat dua itu bagus loh! Lo keren karena udah berhasil ngalahin 200 anak lebih untuk ada di posisi itu. Gue aja yang peringkat sebelas udah bersyukur banget, cause I think I did my best and that's the result. Gue pikir lo juga gitu, Jen."

Jeno hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

***

Srak...

"Apa ini?! Peringkat kamu turun? Sesulit itu kah kamu mempertahankan posisimu, Jeno?!", ucap Papa Jeno dengan nada suara lantang sembari melemparkan selembar kertas daftar peringkat tepat di hadapan putranya.

"Apa sih yang kamu lakukan selama ini? Main terus?! Papa kan udah larang kamu buat pergi ke basecamp itu, tapi kenapa kamu masih keras kepala?!"

Jeno hanya diam tidak menjawab semua pertanyaan yang diajukan papanya itu. Lagipula, ia ke basecamp pun bukan untuk bermain, melainkan belajar bersama. Kalau pun ia menjawab papanya, yang ada malah akan memperburuk keadaan, jadi ia memutuskan untuk diam dan mendengarkan omelannya saja.

"Lihat kak Mark, selama 5 semester berturut-turut dia selalu mendapatkan peringkat 1. Sebentar lagi dia pasti akan diterima di universitas favorit, dan kakekmu pasti akan menyanjungnya di setiap acara keluarga. Padahal yang penerusnya itu kamu! Kamu yang akan mewarisi perusahaan keluarga kita, Jeno Lee!"

Lagi-lagi Jeno tetap diam.

"Apa kamu punya pacar?"

Pertanyaan tiba-tiba itu berhasil membuat Jeno mematung kaget.

ILY My Protector | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang