Note : -
______________________________________Emily mengabarkan Naib kalau pengunjung itu sudah datang. Mereka biasa berisitirahat di hotel Iris di kamar yang sama seperti sebelumnya. Klein dan Dokja di ajak Naib pergi ke restoran hotel Iris.
Emily sudah memberitahu Orpheus kalau Klein dan Dokja membutuhkan tumpangan dari pengunjung itu.
"Aku tidak tahu detailnya, tapi mereka ditemukan terluka di hutan tengah malam oleh Naib." Jelas Orpheus pada seorang remaja berambut merah di depannya.
Remaja itu dengan santai meminum teh di depannya. Sedangkan seorang anak berambut putih di samping Orpheus sedang memakan pai dengan riang.
"Baiklah, aku akan memberikan tumpangan. Kamu tidak keberatan kan, Deon?"
"Tidak apa-apa, kak Cale. Menolong orang lain membuatku senang, hehe~" Jawab anak itu.
Tepat setelah itu Klein dan Dokja datang. Mereka berdua dikenalkan oleh Naib dan Orpheus mengenalkan para pengunjung.
"Ini adalah Klein dan adiknya Dokja."
"Yang berambut merah adalah Cale dan yang putih Deon."
Tuk
Klein melihat remaja merah itu, bagaimana ia meletakkan cangkir teh dengan elegan. Membuat Klein langsung tahu kalau dia adalah seorang bangsawan.
"Hm, aku ingin berbicara dengan mereka. Bisakah kalian tinggalkan kami sebentar?" Ucap remaja bernama Cale.
Orpheus mengangguk dan mengajak Naib pergi.
Setelah dua orang itu pergi, Cale menghela nafas lega.
"Duduklah."
Klein dan Dokja duduk di kursi kosong sedangkan Deon pindah ke sisi Cale. Tidak ada yang membuka percakapan selama beberapa saat.
Hingga Cale menghabiskan teh nya dan memesan Fizzling Ice Tea untuk empat orang.
"Ah.. kami tidak perlu." Ucap Klein.
"Tidak apa-apa, uangku banyak." Jawab Cale, "Deon, ajak Dokja ke meja lain dan pesanlah makanan sesukamu." Lanjutnya.
Deon yang riang mengajak Dokja yang diam dan pemalu ke meja lain. Restoran ini sepi pengunjung, Cale sudah memesan seluruh restoran untuknya sampai jam 12 siang.
"Pertama, aku ingin tahu kalian datang dari mana." Cale berkata, memulai pembicaraan.
"Untuk apa..?" Klein balas bertanya.
"Hanya memastikan."
Klein diam sejenak sebelum memutuskan untuk memberitahu remaja didepannya. Lagipula, jika Cale tahu dan memberitahu orang dewasa, mungkin saja tempat itu akan ditangani oleh pihak berwajib.
Jika tidak pun, Klein akan mengurusnya sendiri setelah ia dan Dokja berhasil menjalani hidup dengan baik di kota.
"Tempat itu jauh di dalam hutan dan beroperasi di bawah tanah. Mereka.. menculik anak yatim piatu dari berbagai negara dan di paksa untuk bekerja, menambang.
Aku memang berhasil melarikan diri, tapi aku hanya bisa membawa diriku dan Dokja." Klein berusaha untuk menjelaskan dengan singkat.
Melihat remaja berambut merah itu menyeringai membuat Klein merasa ada yang salah.
"Hah.. tak kusangka akhirnya kunjunganku ke sini setiap minggu akan membuahkan hasil."
Cale melihat Klein dengan senyuman. Senyuman yang Klein kenal dengan jelas, itu adalah senyuman khas penipu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fanfiction[A New life for the main characters] Perjuangan mereka melewati berbagai dunia asing untuk bertemu dengan sang kakak tertua. Lord of the mysteries © Cuttlefish that loves diving Lout of the count family © Yoo Ryeohan Omniscient reader © ShinShong I'...