Note : -
______________________________________Di saat semua sudah siap untuk masuk ke dungeon, Cale mengumpulkan mereka semua di depan dungeon.
Bertanya apakah ada yang kurang atau senjata yang tertinggal. Seperti seorang ibu yang mengecek perlengkapan anaknya ketika pergi jalan-jalan.
"Baiklah, ayo masuk."
Cale memimpin kelompok di depan, orang pertama yang akan masuk ke dalam dungeon sebelum Deon menarik lengannya.
Ekspresi Cale terlihat jelas kesal, "Kenapa lagi?"
Diikuti Dokja memegang tangan Cale satunya.
"Aku tidak mau terpisah seperti dungeon labirin rank S terakhir kali." - Deon.
"Aku baru pertama kali masuk dungeon rank S." - Dokja.
Cale tidak mempersalahkan Deon, tapi Dokja? Sungguh out of character.
Cale menarik tangan Deon dan Dokja, mereka masuk ke dalam dungeon. Dilanjutkan dengan hunter healer dalam tim.
Saat ini kerumunan orang yang mengelilingi dungeon tidak terlalu ramai. Akan sangat berbeda ketika mereka telah selesai menyelesaikan dungeon, pasti akan ada banyak flash camera yang menyambut mereka.
Saat hunter selanjutnya akan masuk, ia terpental ke belakang. Membuat orang lain bingung.
"Ayo cepat masuk, kapten pasti sudah menunggu."
"Tapi.. aku tidak bisa masuk-"
"Di sini, ada notifikasi dari dungeon!"
[Maximum Hunters : 4/4]
Anggota tim 1 yang melihatnya membulatkan mata mereka terkejut. Tidak pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya. Tidak pernah ada limit hunter yang bisa masuk untuk menyelesaikan dungeon.
"Apa kau bercanda!? Hanya 4 hunter untuk rank S? Setidaknya butuh 2 hunter rank S untuk dan 2 hunter rank A untuk menyelesaikannya hanya berempat!"
"Tenanglah, kalau sudah begini kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dan hunter healer rank A masuk juga, kan?"
"Tapi pintu keluar dungeon tidak akan terbuka jika dungeon belum terselesaikan!"
"Mereka bisa memakai Portal Summoner, healer membawanya."
Di tengah perdebatan, seorang wanita muncul sambil mengangkat tangannya, "Anu.. apa healer rank A yang kalian bicarakan adalah aku?"
Semua menjadi diam.
"Kau- bukankah kau sudah masuk ke dalam!?"
"B-belum, aku terlambat datang..." Wanita itu menjawab seperti ingin menangis.
"Lalu siapa yang masuk bersama mereka bertiga?!"
"...."
"...."
"...."
"... Hah, sialan."
***
Di dalam dungeon.
"Huh? Pintu masuk dungeon nya hilang." Ucap Deon ketika melihat kebelakang.
"Harusnya tidak akan hilang, hanya tidak bisa kita lewati lagi sebelum boss monster dikalahkan." Balas Dokja.
"Semakin dipikirkan, dungeon ini semakin aneh." Cale ikut berbicara.
Melihat ke sekeliling, mereka sedang berada di pintu masuk sebuah kota. Tampaknya kota tersebut sudah lama di tinggalkan dan banyak bangunan yang ambruk. Seperti sebuah reruntuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fanfiction[A New life for the main characters] Perjuangan mereka melewati berbagai dunia asing untuk bertemu dengan sang kakak tertua. Lord of the mysteries © Cuttlefish that loves diving Lout of the count family © Yoo Ryeohan Omniscient reader © ShinShong I'...