Ch. 4 - Unexpected

340 57 2
                                        

Note : Mengandung sedikit spoiler 'Lord of Mysteries' chapter 483, 1328.
______________________________________

"... Yasudah, aku ikut."

Aneh, tidak seperti biasanya. Cale yang malas hanya untuk berjalan kini malah meminta ikut ke gereja, yang bahkan ia tidak tahu untuk apa tujuannya.

Klein mengangguk, ia mendengar Cale namun perhatiannya tetap pada dua anak di depannya. Mengusap-usap kepala dua anak itu dengan dua tangannya. Dokja di kanan dan Deon di kiri.

Cale mendengus, "Deon, jangan merepotkan Klein."

Deon melihat Cale dengan alis tertekuk, menggembungkan pipi gemuk itu, "Humph, kak Cale tidak pernah menyuapiku!"

"Huh..? Kamu kan sudah bisa makan sendiri?" Balas Cale.

"Tapi aku ingin disuapi, wleee~" Deon lalu bersembunyi di belakang Klein, dan Dokja mengikuti Deon bersembunyi di belakangnya.

"Bocah ini..."

Klein hanya tersenyum. Ia mungkin tidak pernah merawat anak kecil, tapi dia bisa merawat orang lain dengan baik.

Jika aku menggunakan persona Gehrman Sparrow... haha, aku tidak tahu akan jadi apa Dokja jika besar nanti.

"Ayo pergi ke gereja sekarang." Ajak Klein.

Cale mengangguk. Sebelum Klein sempat melangkah, tangan kirinya di pegang oleh Deon dan tangan kanannya di pegang oleh Dokja. Meninggalkan Cale sendirian.

"... Terserah.." Gumam Cale.

Mereka berempat berjalan bersama, keluar dari restoran. Setelah membuka pintu restoran, sesaat Klein merasakan semua tatapan di penjuru kota menatap ke arahnya.

Klein melirik Cale, melihat Cale memasang wajah tak nyaman dan mengangguk padanya.

"Anggap saja tidak ada apa-apa." Bisik Cale.

Cale berjalan duluan, di susul Klein bersama Dokja dan Deon di sampingnya.

Di jalan para penduduk menyapa mereka berempat dengan riang. Seakan tidak ada anomali apapun yang terjadi sebelumnya.

Setiap selesai menyapa, Klein dan Cale merasakan tatapan dari balik punggung mereka. Begitupun Dokja dan Deon, anak kecil yang belum mengerti banyak hal merasa tak nyaman.

Klein mengeratkan genggaman kedua tangannya.

"Aneh, sebelumnya tidak seperti ini." Gumam Cale.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki mereka terdengar jelas, seakan tidak ada suara sedikitpun di kota itu. Padahal alun-alun ramai oleh anak-anak yang bermain.

Akhirnya mereka sampai di depan gereja.

"Mau masuk--" Cale menghentikan kalimatnya ketika melihat wajah Klein.

Ekspresi Klein membeku, seakan melihat hal yang mengejutkan juga mengerikan. Cale mengalihkan pandangannya pada hal yang di lihat oleh Klein.

Itu adalah lambang suci gereja ini.

Kenapa dengan lambang itu?

Klein tersadar dari lamunannya, mengerutkan kening dan diam. Mengabaikan Cale yang bingung.

Kenapa.. kenapa bukan lambang suci Dewi Evernight, tapi lambang suci milikku?

Klein ingat begitu jelas bagaimana ia menciptakan kota ini. Satu-satunya gereja di kota ini adalah gereja Dewi Evernight, bukan miliknya. Tapi kenapa berubah?

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang