Note : -
______________________________________"Aku kalah."
Cale menghela nafas lelah. Ia terlalu malas berpikir lagi, memilih untuk menerima apapun situasi saat ini.
"Kau sudah mengetahui apa yang kau mau, sekarang giliranku menerima penjelasanmu." Ucap Cale.
Kini giliran Klein yang berpikir. Ia tidak tahu harus memberitahu sampai mana.
"Tolong jelaskan, aku tidak mau membawa 'sesuatu' yang berbahaya ke dalam hidupku."
Oh benar, aku hanya perlu menjelaskan kejadian tadi berbahaya atau tidak.
Remaja berambut hitam itu menghela nafas sebentar, "Aku terkejut ketika melihat simbol suci, harusnya bukan simbol itu yang terpasang."
"Apakah ini berhubungan dengan dunia mu?" Tanya Cale langsung pada intinya.
"Iya. Lalu saat di dalam gereja, sepertinya... itu suara dari doa-doa untukku yang tertunda."
"Doa..?"
"Yah.. bisa dibilang aku Dewa di sana."
"....."
Cale tidak bisa bilang kalau dia membenci dewa, terutama dewa kematian.
"Astaga.. ini membuat kepalaku pusing." Cale memijat pelipisnya dan mengeluh.
"Intinya, hal-hal yang terjadi padaku tadi tidak akan berdampak apapun pada orang-orang di sekitarku. Hanya padaku saja." Ucap Klein.
Cale memiliki pertanyaan, seharusnya ia tidak bertanya. Tapi telinganya gatal karena penasaran.
"Jangan bilang simbol di gereja itu adalah simbol milikmu?"
"Tepat."
"...."
***
Sore hari, pelayan Cale datang menjemput.
Dia sedikit terkejut karena dua anak yang tak pernah dilihatnya ikut pulang ke London.
Cale menjelaskan kalau mereka berdua memiliki keperluan dengannya. Memerintahkan pelayan itu untuk memberikan pekerjaan ringan kepada Klein dan Dokja juga satu kamar pelayan.
Dengan gaji pelayan mansion mereka pada umumnya.
"Baik, tuan muda."
"Ah.. dan biarkan mereka berada di gerbong yang sama denganku."
"Baik."
Cale membalikkan tubuhnya, melihat pada Klein dan Dokja dibelakang.
"Ayo pergi." Ajak Cale.
Klein mengangguk, menggenggam tangan Dokja seperti biasa. Sedangkan Deon sudah duluan ikut dengan pelayan tadi.
Tidak ada percakapan diantara mereka sampai naik ke kereta. Naib dan Emily mengantar Klein dan Dokja sampai stasiun, memberikan banyak sayuran dan buah hadiah dari Emma untuk mereka berdua.
"Mampirlah ke sini jika ada waktu." Ucap Emily.
Klein mengangguk, "ya."
Tentu saja Klein tidak akan kembali ke kota ini. Kecuali jika ia tidak memiliki pilihan lain.
Tuuuuutt tuuuuutt
Kereta berangkat sesuai jadwal.
"Sebenarnya perjalanan ke London memakan waktu 8 jam."
Dokja terkejut dengan ucapan Cale, "Um.. bukankah tadi kak Cale bilang 3 jam?" Sedangkan Klein diam menyimak. Jarang-jarang Dokja berbicara duluan dengan orang lain.
Cale menyeringai, "Untuk berjaga-jaga. Kota itu berada di tengah hutan, pintu masuknya bahkan berubah setiap hari."
"Aku harus mencari waktu yang tepat untuk memasuki kota itu."
Cale melihat Klein yang duduk didepannya, "Sepertinya kau tidak terkejut."
Deon mengajak Dokja makan dessert di gerbong sebelah, ditemani oleh pelayan Cale. Sementara itu Klein dan Cale melanjutkan percakapan mereka. Cale terlihat masih penasaran dengan asal-usul Klein, namun ia menahannya.
Ia tidak akan bertanya jika Klein tidak memberitahunya.
Pelayan yang berbeda datang memberikan teh kemudian kembali pergi.
"Hm.. itu karena aku yang membuat kota Utopia."
Uhuk uhuk--
Cale yang sedang meminum tehnya tersedak.
"Bagaimana--"
"Kau ingin tau?" Kali ini Klein yang menyeringai.
"... Tidak."
Walau bilang begitu, Klein tetap menceritakan bagaimana ia membangun kota itu. Rasanya menyenangkan melihat ekspresi terpaksa Cale.
"Asal kau tau, semua orang di kota itu boneka."
"Cukup, tolong."
Klein terkekeh, rasanya seperti ia kembali ke masa-masa dimana dirinya baru saja menjalani kehidupan Klein Moretti. Ketika dia bekerja di perusahaan keamanan sebagai staff sipil.
Berangkat pagi, bekerja dan belajar tentang pengetahuan mistis. Menyelesaikan kasus-kasus yang tidak bisa ditangani polisi biasa.
Lalu pulang ke rumah di sambut oleh kakak dan adiknya.
Nona Justice pasti bisa mengawasi Melissa agar tidak pergi ke dalam dunia Beyonder¹ terlalu jauh.
Dan Benson.. dia bisa hidup dengan baik, kan? Pekerjaannya cukup bagus dan stabil, dan dia sudah menikah.
Cale melihat ekspresi Klein sedikit demi sedikit berubah. Matanya memancarkan kilauan rindu.
Aku juga.. merindukan mereka.
***
7 tahun kemudian...
Klein berhenti di depan lift lantai 6 sebuah perusahaan game. Ia mengecek jam, sudah waktunya pulang dan menjemput Dokja.
"Profesor Moretti, bisakah aku meminta waktumu sebentar? Ada yang ingin kutanyakan tentang pengembangan ceritanya." Seorang pria, yang terlihat lebih tua 3 tahun dari Klein berbicara.
Klein menampilkan senyuman bisnisnya, "Tentu, ayo bicara sambil duduk."
Sebelum pergi Klein mengecek handphone nya terlebih dahulu. Ada pesan dari Dokja, adiknya yang kini kelas tiga sma.
"Profesor?"
"Ah.. maaf, aku tidak bisa sekarang."
Pria itu mengangguk, "kalau begitu, apa besok bisa?"
Kali ini, senyuman Klein sedikit berbeda. Itu adalah senyuman tulusnya, yang sangat jarang diperlihatkan kepada orang lain, bahkan keluarga Henituse.
"Maaf, tidak bisa."
Klein memandang ke luar jendela, melihat ke arah bangunan yang tidak jauh dari gedung bertingkat itu. Walau gelap, ia masih bisa melihatnya.
"Adikku mengikuti upacara kelulusan besok."
Tanpa dijelaskan lebih lanjut, pekerja itu mengerti. Profesor Klein Moretti, seorang sejarawan muda yang di sewa oleh perusahaan untuk mengembangkan main story dari game bertema sejarah fantasi.
Setelah bekerja sama selama 6 bulan ini, para pegawai menyadari. Dia adalah seorang kakak yang sangat menyayangi dan mendahulukan adiknya lebih dari apapun.
______________________________________
[1] Beyonder adalah orang-orang yang telah mengkonsumsi ramuan yang terbuat dari bahan makhluk eksotis. Ada beberapa Jalur yang harus diambil oleh Beyonder, semuanya dimulai dari Urutan 9. Beyonder mendapatkan kekuatan dari ramuan khusus ini tetapi harus menanggung efek samping (paranoia, halusinasi, dll.) yang terjadi setelah mengkonsumsi ramuan. Ada kemungkinan mereka akan menyerah pada efek samping dan kehilangan kendali - menjadi monster sendiri.
(Source : Lord of the mysteries fandom)

KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fiksi Penggemar[A New life for the main characters] Perjuangan mereka melewati berbagai dunia asing untuk bertemu dengan sang kakak tertua. Lord of the mysteries © Cuttlefish that loves diving Lout of the count family © Yoo Ryeohan Omniscient reader © ShinShong I'...