Ch. 8 - Dungeon & Hunter

207 36 0
                                    

Note : -
______________________________________

Beberapa menit setelah lingkaran besar yang disebut 'dungeon' muncul, banyak orang-orang yang 'bangkit' dan memiliki kekuatan untuk melawan para monster.

Mereka disebut dengan hunter.

Dalam beberapa jam para hunter selesai membasmi semua monster. Warga-warga yang selamat dievakuasi ke tempat yang belum hancur dan lebih aman.

Ketika mendengar keributan perlahan mereda, Deon membawa Klein yang pingsan keluar dari ruangan bawah tanah sedangkan Dokja mencari bantuan dari orang lain.

Hunter yang bangkit dengan kekuatan penyembuhan segera merawat Klein.

Namun.. kejadian tak terduga terjadi.

Muncul sebuah dungeon berwarna putih di ruangan hunter penyembuh merawat Klein. Terhitung tiga orang di dalam ruangan tersebut terhisap kedalam dungeon tanpa bisa melawan.

Para hunter yang belum kelelahan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka bahkan tidak berani mendekat ke sekitar dungeon itu ketika melihat satu orang terhisap karena mendekat.

Akhirnya, bencana besar itu berakhir dengan misteri.

***

Lima tahun setelah dungeon pertamakali muncul.

Para masyarakat dunia mulai beradaptasi dengan dunia baru mereka. Hunter menjadi sebuah pekerjaan mulia yang melindungi rakyat biasa dari serangan monster.

"Dungeon memiliki berbagai macam tingkat atau rank, diantaranya :

Hitam : dungeon break
Ungu : tingkat S
Merah : tingkat A
Oranye : tingkat B
Kuning : tingkat C
Hijau : tingkat D
Biru : tingkat E

Seperti yang kalian tahu, di Korea ada sebuah dungeon misterius berwarna putih yang menghisap orang-orang disekitarnya. Kami menyebutnya Unknown Dungeon. Para peneliti masih belum bisa memastikan dungeon apakah itu."

Seorang guru yang mempunyai rambut dan mata berwarna hitam menjelaskan di depan kelas, pelajaran khusus dungeon dan hunter.

"Dungeon bisa muncul dimana saja. Tanda-tanda dungeon akan muncul adalah tempat tersebut akan terasa panas tanpa sebab. Lalu dungeon akan muncul setelah 3 jam.

Segera laporkan kepada kantor penanggung jawab dungeon terdekat jika kalian menemukan tanda-tanda itu."

Seorang siswa mengangkat tangannya, "Guru, kenapa kita yang bukan hunter juga harus belajar tentang dungeon?"

Guru itu mengangguk, "Ini untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain. Dungeon jadi bisa ditangani lebih cepat dan tidak akan ada banyak korban yang jatuh akibat ketidaktahuan."

"Kalian di sini hanya belajar tentang dasar-dasar dungeon. Lain kali kalian akan mempelajari hal-hal di dalam dungeon, berjaga-jaga jika seseorang yang bukan hunter tidak sengaja masuk ke dungeon." Lanjut guru tersebut.

Siswa lain mengangkat tangannya, "Apakah hunter punya rank juga? Bisalah guru memberitahukannya pada kami?"

Sang guru tersenyum dan kembali mengangguk, "Tentu, lagipula ini adalah pengetahuan umum yang perlu kalian ketahui."

"Hunter juga terbagi menjadi beberapa rank, diantaranya :

Rank S
Rank A
Rank B
Rank C
Rank D
Rank E

Para hunter akan dibagikan pekerjaan sesuai kemampuan."

Bel berbunyi, guru itu pun menutup buku pelajarannya dan mengakhiri kelas dengan senyuman lalu keluar dari kelas.

"Kelasnya sudah selesai?" Seseorang berambut putih menunggu di samping pintu kelas.

"... Deon. Ada apa kemari?"

Deon bertanya dengan puppy eyes nya, "Apa kau tidak merindukanku? Sudah satu tahun kita tidak bertemu."

Dokja menghela nafas, berjalan duluan melewati Deon, "Ayo keruangan lain."

Tap tap tap tap

Mereka berdua pergi ke ruangan khusus menerima tamu di sekolah. Banyak guru menyapa mereka, terutama Deon Hart.

Sejak 1 tahun yang lalu Deon bangkit menjadi hunter rank A, bertepatan ketika ia kembali ke Inggris. Cale pun mengabarkan Dokja kalau ia menjadi hunter rank S saat dungeon pertamakali muncul.

Dalam 5 tahun, rata-rata setiap negara besar memiliki 20 hunter rank A dan 2 hunter rank S.

Selama 3 tahun keluarga Henituse membiayai kuliah dan kehidupan Dokja.

"Aku ingin belajar dan meneliti dungeon."

Lulus dengan nilai baik dan memulai karirnya sebagai peneliti dungeon. Ia juga menerima tawaran menjadi guru untuk pelajaran khusus dungeon dan hunter di beberapa sekolah, pelajaran tersebut hanya ada sebulan sekali.

Tap

Mereka berdua sampai di ruangan.

"Jadi, ada apa?" Tanya Dokja langsung pada intinya.

Deon mendengus, "Melihat kau masih disini artinya berita itu belum sampai padamu."

Dokja mengerutkan kening, "Berita apa?"

"Ada sebuah dungeon misterius muncul di London, di kamar mandi sebuah apartemen. Aku ke sini ingin mengajakmu untuk meneliti dungeon itu." Jelas Deon dengan ekspresi serius.

"Aku ke sini ingin bertanya apa kau mau meneliti dungeon itu?" Lanjutnya.

Dokja berpikir sejenak, "Apa baik-baik saja mengatakan itu di sini?"

"Yah.. cepat atau lambat keberadaan dungeon baru itu akan diketahui dunia." Jawab Deon.

Pemuda berambut hitam itu mengangguk. Ia mengatakan pada Deon untuk menunggu sementara dirinya membereskan barang-barang miliknya di kantor.

Butuh sedikit proses untuk meneliti sebuah dungeon di luar negeri. Ia perlu membuat laporan, menunggu guru pengganti untuk mengajar, mengirim surat izin penelitian pada pemerintah Inggris, dan lain-lain.

Sebagai pemimpin Divisi 3 : Unknown Dungeon Departemen Penelitian Dungeon Korea, Dokja juga perlu mengatur wakilnya untuk mengawasi penelitian.

Masuk ke kantor dan membereskan barangnya, Dokja banyak di sapa oleh guru lain dan menyapa balik. Kemudian langsung keluar dari kantor itu, kembali ke ruangan dimana Deon menunggu.

"Ayo ke departemen penelitian." Ucap Dokja.

Deon hanya mengangguk dan mengikuti Dokja di belakang.

Informasi tentang Dokja selalu diketahui oleh Cale, untuk memastikan Dokja baik-baik saja, katanya. Cale dan Deon cukup terkejut ketika Dokja di juluki Genius Dungeon Researcher hanya setelah 2 minggu lulus.

Ia tahu dirinya dan Cale memiliki hubungan yang terbilang dekat seperti keluarga dengan Klein dan Dokja. Tapi ia cukup bingung kenapa Cale selalu mengamati Dokja, menerima laporan apa saja yang Dokja lakukan setiap hari.

"Aku punya janji pada Klein untuk melindungi Dokja dengan baik."

Deon mengikuti Dokja yang masuk ke taksi dan duduk diam, memainkan handphone nya. Sedangkan Dokja memandangi jalanan dan gedung-gedung yang dilewati mobil.

Sebuah kalimat dalam ingatan terputar di kepalanya bagai rekaman yang tak bisa dihentikan setiap ia menaiki mobil dan duduk di belakang.

"Aku ingin menjemputmu selagi aku bisa."

Dulu, Dokja tidak bisa menahan perasaan itu dan berakhir menangis dalam diam. Sekarang yang ia rasakan hanyalah rasa penyesalan dan kesepian atas hilangnya orang yang paling berjasa dalam hidupnya.

______________________________________

Timeline :
• Dungeon pertama muncul
• 1 tahun : dunia mulai beradaptasi dengan cepat
• 2 tahun : Dokja kuliah di jurusan khusus dungeon & hunter
• 3 tahun : tahun ke 2 Dokja kuliah
• 4 tahun : tahun ke 3 Dokja kuliah & lulus + Deon kembali ke Inggris
• 5 tahun : sekarang

Semoga ngerti.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang