Ch. 11 - London

192 35 1
                                    

Note : -
______________________________________

Deon menurunkan Dokja di parkiran mobil, tepat disebelah mobil hitam milik Cale. Ia mengusap pelipisnya yang berkeringat karena terlalu tiba-tiba melakukan teleportasi.

"Astaga.. beruntung aku sudah terbiasa dengan situasi ini." Ucap Deon.

"Kalian sangat terkenal, ya." Dokja berkata dengan senyuman kesal diwajahnya.

"Ngomong-ngomong, setelah keluar dari bandara ternyata cukup panas." Lanjutnya.

Tak lama, Cale datang ke arah mereka bersama seorang pengawal yang mengikutinya di belakang. Rambut merah yang agak gelap itu kini bertumbuh lebih panjang.

Mata coklat dingin juga kulit putih seperti wanita. Dia juga bertambah tinggi setelah 5 tahun tidak bertemu. Terakhir kali mereka bertemu adalah setelah kejadian dungeon pertama cukup mereda. Cale datang ke Korea untuk memastikan Dokja dan Deon baik-baik saja.

Cale sudah mencoba membujuk Dokja dan Deon ikut dengannya ke Inggris. Namun mereka berdua menolak mentah-mentah.

Dokja memperhatikan cara berpakaian Cale yang tidak berubah.

Bangsawan.

Kalau saja Dokja tidak tau Cale, pasti dia akan mengira Cale adalah wanita.

Cale tersenyum, "Sudah lama, Dokja."

Dunia ini sangat tidak adil. Bagaimana bisa ada seorang manusia sesempurna ini?

"Ah, ya. Lama tidak bertemu."

Lalu keduanya diam.

Deon menepuk tangannya, "baiklah, ayo cepat pulang sebelum para reporter itu menemukan kita!"

"Ayo." Cale mengangguk dan masuk ke mobil di kursi belakang.

Deon di kursi depan sedangkan Dokja sedang menyimpan kopernya di bagasi mobil. Lalu ia masuk ke kursi belakang, dan mobil dikendarai oleh pengawal tadi.

"Tuan muda, tuan besar meminta anda berkunjung ke guild sebentar." Ucap sang pengawal.

"Oke, ke guild dulu sebelum pulang."

Benar, setelah satu tahun kemunculan dungeon, dunia beradaptasi dengan cepat. Beberapa orang mendirikan guild, tempat berkumpulnya para hunter.

Setelah kemunculan guild, muncul asosiasi hunter. Mereka adalah orang-orang yang mengurus hunter yang belum memilih untuk masuk ke guild mana. Mereka juga membuat peraturan untuk para hunter, agar menjaga keseimbangan antara orang biasa, hunter, dan pemerintah.

Keluarga Henituse mendirikan sebuah guild yang dipimpin oleh Cale. Dan ya, segala urusan politik guild diserahkan pada ayahnya.

Cale hanya perlu mengurus guild dengan baik.

"Kudengar nama guild mu itu Red Lotus?" Tanya Dokja.

"Ya, akan ada satu orang dari guild yang ikut meneliti unknown dungeon, kuharap kalian bisa bekerjasama dengan baik." Jawab Cale.

Cale melihat ke arah jalanan, namun Dokja dapat melihat Cale tersenyum dari pantulan kaca.

"Kau bisa mengatakan apapun padaku jika butuh bantuan atau saran."

Ckrek

Dokja dan Cale langsung melihat ke arah sumber suara. Ternyata Deon dari kursi depan memotret Dokja dan Cale tapi lupa menurunkan volume.

"Hehe, maaf. Jarang sekali melihat kak Cale dan Dokja bersama." Ucap Deon memberikan alasan.

Cale hanya menghela nafas kecil sedangkan Dokja tidak terlalu memikirkannya.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang