Happy reading
____________________________________
***
Di sebuah mansion yang sangat besar, terlihat sebuah keluarga sedang berkumpul di ruang tamu.
"Eci mau ke Indonesia Dad, mom" Jelas seorang gadis menatap kedua orangtuanya.
"Indonesia?" Kedua orangtuanya menatap gadis itu tajam.
"Tidak" Tolak sang Daddy menatap anaknya itu datar.
"Eci anak Mommy Adel yang paling cantik, Mommy tidak mengizinkan kamu ke Indonesia" Jelas sang Mommy dengan nada lembut namun tatapannya bak tatapan pisau yang tajam.
Gadis yang dipanggil Eci itu menghela nafasnya lelah, dia sudah menduga pasti kedua orangtuanya tidak mengizinkannya.
"Mo, Dad perusahaan aku yang berada di Indonesia ada masalah" Ujar Eci menatap kedua orangtuanya dengan memelas.
"Daddy already said No honey" kemudian pria paruh baya itu meninggalkan begitu saja kedua wanita berbeda usia yang dia cintai.
"Mom" Saat akan mengucapkan malah dipotong begitu saja oleh sang Mommy.
"No Elsie , Dad and Mom tidak mengizinkan" Lalu Mommy pergi meninggalkan sang anak dan memilih menyusul sang suami yang tadi pergi
Sedangkan gadis yang bernama lengkap Elsie Georgia Theodores itu mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia harus bagaimana?
Di satu sisi ada perusahaan miliknya yang sedang ada masalah, dan dilain sisi keluarganya itu tidak mengizinkan.
Lalu gadis itu pergi menuju ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh dan juga pikirannya. Dia akan mencoba membujuk kedua orangtuanya lagi, nanti malam.
***
"Panggil Elsie untuk turun" ucap sang Mommy kepada anak lelakinya.
"Biar Zayden saja" Lalu lelaki itu pergi begitu saja sebelum sang Abang menyela ucapannya.
Renzo mendengus melihat adik pertamanya itu, baru saja dia akan pergi untuk menemui sang adik bungsu tetapi adik pertamanya ini malah menyela.
"Kamu disini, Mommy akan memanggil Daddy mu" ucapan kembali terdengar dari sang Mommy.
Renzo hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Adel pun pergi meninggalkan anak sulungnya.
"Terima saja nasibmu Renzo" gumamnya menundukkan kepalanya dan memainkan handphonenya.
Diposisi Zayden saat ini dia terus saja mengetuk pintu kamar adiknya, namun sang adik tidak juga keluar dari kamar.
"Kebo banget sih bocah!" Gumamnya setelah capek mengetuk pintu kamar adiknya itu.
Seakan teringat sesuatu dia menepuk keningnya dan bergumam lirih.
"Bodoh banget sih Zay, kan ada kunci cadangan malah gedor-gedor kagak jelas" gumamnya lagi, lalu setelah itu dia berjalan kearah balas yang berada tidak jauh diantara kamarnya dan sang adik.
Kemudian mengambil kunci cadangan kamar adiknya itu. Setelahnya dia berjalan kembali kearah pintu kamar adiknya dan mengarahkan kunci itu pada pintu didepannya.
Ceklekk...
Setelah berhasil membuka pintu kamar itu, Zayden mulai memasuki kamar adiknya yang ternyata masih gelap gulita.
"Ck, dia belum bangun dari tadi?" Dia menoleh pandangannya dan menemukan saklar lampu untuk menghidupkan lampu dikamar Elsie.
Tak...
Terlihat jelas kamar sang adik yang rapih dan bersih, namun pandangannya tertuju pada kasur adiknya. Dan melihat adiknya tidak lihat karena tenggelam oleh selimut berwarna putih.
Dia berjalan kearah kasur sang adik untuk membangunkan sang putri tidur satu ini.
"Eci?" Sampai disamping kasur adiknya dia melihat dengan jelas kearah adiknya yang sedang mengerutkan keningnya itu.
"Hmm" gumam Elsie.
Zayden mengerutkan keningnya, kemudian menyentuh kening adiknya dan dia terkejut karena badan Elsie sangat panas.
"Ya ampun eci, kamu demam" karena panik Zayden tidak sadar berteriak cukup keras dan itu mengganggu adiknya itu.
"Abang panggil Mommy sama Daddy dulu ya" Dengan keadaan panik Zayden keluar begitu saja tanpa melihat adiknya yang pusing dengan sikap sang kakak.
Setelah itu Elsie memilih untuk kembali memejamkan matanya, karena kepalanya terasa sangat pusing. Perasaan tadi dia terlihat baik-baik saja.
Namun, entah mengapa tiba-tiba saja kepalanya sakit dan badannya mulai terasa tidak nyaman. Beberapa saat kemudian, Daddy, mommy dan kakak-kakak dari Elsie pun datang.
"Ya ampun sayang, Mommy sangat khawatir tau" Mommy Adel duduk disampingnya dan mengelus rambut Elsie sayang.
"Pusing mom" ucap Elsie manja dan memeluk pinggang sang Mommy.
"Honey jangan terlalu memaksakan diri" Abang pertama Elsie menasehati adiknya itu.
"Ade kan, cuma mau ngurusin perusahaan Ade yang ada kendala bang" ucapnya menatap sang Abang dan malah mengerucutkan bibirnya.
"Abang tau kamu sibuk tapi tolong jangan terlalu memaksakan diri ya, kan akibatnya kamu jadi drop kayak gini" ujar Zayden menambahkan.
"Maafin eci udah buat kalian khawatir" Elsie kembali menyembunyikan wajahnya di pinggang sang Mommy.
Setelahnya satu persatu keluarga Elsie meninggalkan dirinya agar dia bisa beristirahat.
(✯ᴗ✯)
____________________________________
Jangan lupa vote and komennya ya ✨...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)
Mystery / Thriller𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ (Alur masih berantakan, Typo bertebaran) 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ (PLAGIAT JAUH-JAUH, LAPAK SENDIRI) 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 k...