Racing & mysterious girl

237 91 18
                                    

Happy reading

____________________________________

***

"Gadis tadi sepertinya bukan gadis biasa" tiba-tiba Revano mengakhiri suasana sunyi di dalam mobil itu.

"Maybe" singkat Kairav sembari mengelus dagunya, seperti memikirkan sesuatu.

"Gadis itu juga sangat cantik, apa kau mengetahui namanya?" Tanya Revano kembali sembari melirik ke arah sampingnya, tepatnya ke arah Kairav.

"Belum tahu, mungkin nanti" ucapnya dengan senyuman yang sangat-sangat tipis, sampai-sampai Revano pun tidak menyadarinya.

Revano terkejut dengan ucapan dari Kairav, ia baru pertama kali mendengar ucapan tersebut. Karena memang semasa sekolah dulu Kairav ini sangat anti akan perempuan, kecuali mamah dan adiknya yang paling bungsu.

Ia juga ingin tertawa mendengar ucapan itu, Kairav ini memang terlihat seperti remaja yang baru melihat cinta pada pandangan pertamanya.

"Pftt, memangnya kalian akan bertemu kembali" ucap Revano dengan nada meledeknya.

"Tidak ada yang, tidak mungkin Rev" ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

Mereka pun akhirnya bercanda tawa di dalam mobil itu, memang yang paling dekat dengan Kairav adalah Revano. Karena memang masih keluarga, dan Revano adalah sepupunya.

;)

Sedangkan di sisi lain, tepatnya di sebuah mobil terlihatlah ketiga gadis cantik yang asik dengan pikirannya masing-masing. Namun, suasana sunyi itu di cairkan dengan cetusan dari Stephanie.

"El, sepertinya tindakanmu tadi memicu datangnya sebuah musuh" ucapannya itu mendapat anggukan kepala dari Lena.

"Benar, tindakan itu menurutku terlalu berbahaya El" tambah Lena menatap wajah Elsie yang masih fokus pada setir dan jalanan di depannya.

"Tidak, itu sangat-sangat menyenangkan. Dan itu adalah salah satu permainan yang aku buat untuk menarik perhatiannya" ucap Elsie dengan senyumnya yang manis.

"Menarik perhatian?" Lena dan Stephanie pun saling pandang mendengar ucapan dari Elsie.

"Menarik perhatian siapa?" Tanya Stephanie dan diangguki oleh Lena.

"Rahasia" ucapnya main-main.

Stephanie dan Lena memutar bola matanya jengah dengan ucapan dari Elsie. Nona nya ini memang sangat suka main-main.

"Nona kami serius" ucap Lena di setujui oleh Stephanie.

"Aku pun serius, kalian tidak perlu tau apa yang sedang aku lakukan. Tugas kalian hanya mengerjakan berkas-berkas yang berada di kantor dan menjadi asisten ku dengan baik" ucap Elsie dengan wajah datarnya.

Stephanie dan Lena langsung terdiam mendengar ucapan panjang dan lebar dari Elsie. Sepertinya mereka terlalu ikut campur dengan masalah Elsie, setalah gadis itu menganggap mereka seperti kakaknya.

"Maaf Nona" mereka menundukkan kepalanya dan meminta maaf pada Elsie.

Elsie hanya meliriknya sekilas, lalu kembali fokus pada jalanan. Lena dan Stephanie menjadi tidak enak hati, karena Elsie tidak mengucapkan apapun.

"Kalian tidak usah untuk tidak enak hati, memang ini bukan menjadi urusan kalian. Ini dunia ku yang sebenarnya dan kalian tidak bisa mengetahuinya lebih dalam" ucap Elsie menjeda ucapannya dan melirik kedua gadis itu sekilas.

"Kalian hanya cukup tau, bahwa aku bos kalian dan seseorang yang memberikan hukuman misterius pada orang-orang yang berkhianat" tambahnya kembali dengan seringainya.

Memang para karyawan tidak mengetahui hukuman apa yang diberikan oleh CEO mereka terhadap seseorang yang berkhianat.

Mereka hanya mendengar rumor, jika hukuman tersebut sangat-sangat mengerikan. Namun, lebih spesifiknya mereka tidak mengetahui seberapa mengerikannya hukuman tersebut. Dan mereka sebisa mungkin bekerja dengan benar tanpa berkhianat pada perusahaan.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara gadis-gadis itu, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dan beberapa saat kemudian, akhirnya Elsie dan kedua temannya itu sampai di mansion pukul 2 dini hari.

"Beristirahatlah" ucap Elsie pada keduanya, menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Sedangkan Stephanie dan Lena masih menatap kepergian Elsie dengan raut wajah bersalahnya.

"Sepertinya kita terlalu ikut campur urusan Nona" ujar Lena pada Stephanie.

"Kau benar, setelah kita dekat. Kita lupa diri, Nona memang akhir-akhir ini dekat dengan kita. Karena itulah kita terlalu terlena dengan sikapnya yang belum pernah kita lihat sebelumnya". Balas Stephanie mengalihkan pandangannya pada Lena.

"Sudahlah, mari kita kembali ke kamar" ajak Lena pada Stephanie.

;)

Di posisi Elsie, gadis itu baru selesai mencuci wajahnya dan menggosok giginya. Lalu bukannya tidur gadis itu malah pergi menuju balkon dengan membawa wine yang dia ambil dari lemari pendingin kecil yang berada di kamarnya itu.

"Ternyata pewaris Alberto sangatlah tampan" gumamnya sembari meneguk wine yang dia bawa tadi.

"Ini hanyalah awal" ucapnya dengan raut wajah yang sulit dijelaskan, menatap langit malam yang begitu terangnya dan juga sangat-sangat indah di malam ini.

***

____________________________________

Jangan lupa untuk vote dan komen ya;)

Terima kasih, bye-bye 👋🏻

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang