Happy reading
____________________________________
***
Hari ini Elsie begitu disibukkan dengan pekerjaannya, setelah meeting bersama dengan klien tadi siang. Kini Elsie harus mengerjakan serta membaca dokumen kerjasama yang diajukan oleh perusahaan lain.
Mereka sepertinya tahu bahwa perusahaan terkenal dari Belanda kedatangan CEO langsung ke kantor cabang yang berada di Indonesia ini.
Sebenarnya Elsie itu sangat anti dengan namanya kamera. Gadis itu sangat tertutup bahkan yang mengetahui wajah Elsie selain keluarganya, ada orang-orang tertentu yang mengetahui wajahnya.
Elsie setiap datang ke kantornya, gadis itu akan menutup wajahnya dengan topeng. Setiap pertemuan dengan para kliennya juga Elsie, tidak banyak berbicara panjang lebar.
Yang akan menjelaskannya tentu saja Lena dan Stephanie. Makanya mereka di gaji cukup besar, karena mereka harus menutup mulut mereka tentang identitas Elsie yang sebenarnya.
Tok...tok...tok
"Nona" Panggil seseorang di luar ruangan milik Elsie.
"Masuklah" perintah Elsie pada seseorang di luar sana.
Ceklek
Seseorang tersebut berjalan menuju Elsie yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Ada apa?" Tanya Elsie tanpa melihat seseorang tersebut.
Elsie yang tidak mendengar balasan dari seseorang di depannya itu dengan bodo amatnya, malah tetap sibuk mengerjakan berkas-berkasnya.
"Ihh eci ku yang tercintah, masa kamu tidak mau melihat wajah paripurnaku ini" seseorang tersebut akhirnya mengatakan sesuatu dan membuat Elsie mengehentikan pekerjaannya.
Elsie yang mendengar suara yang sangat dia kenali hanya bisa menghela nafasnya berat. Dia sangat tahu siapa yang datang hari ini dan dia menjadi malas untuk mengerjakan pekerjaannya.
"Haii Tea a.k.a Tio" sapa Elsie dengan wajah yang penuh dengan senyuman dan kalian pasti tahu senyuman tersebut hanyalah palsu.
"Ihh kokk gitu sih, terpaksa bangett ngomongnya jadi sebel aku" seorang pria dengan pakaiannya yang sangat feminim berjalan menuju samping Elsie yang masih duduk di kursi kerjanya.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Elsie dengan wajah datarnya.
"Ya ampun eci ku tercinta, aku sangat-sangat merindukan sahabat ku ini. Kenapa kau tidak bilang bahwa kau ada di Indonesia" pria feminim tersebut memeluk leher Elsie cukup erat, menyalurkan kerinduannya.
"Hmm, dari siapa kau tahu aku datang?" Tanya Elsie kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa menggubris keberadaan manusia jadi-jadian itu.
"Rahasia sayang" balas Tea a.k.a Tio itu.
"Terserah" balas Elsie kembali dengan malasnya.
Fyi Tio Sadewa a.k.a Tea ini, sahabat Elsie satu-satunya. Lelaki setengah perempuan itu sahabat Elsie dari sekolah menengah pertama. Mereka di pertemukan oleh kedua orang tua mereka, karena orang tua mereka pun bersahabat sejak lama.
Tio ini memang sangat menyukai hal-hal yang sebenarnya tidak di perbolehkan, yaitu menyukai hal-hal yang disukai oleh perempuan. Namun, dengan tekadnya dia akhirnya memilih untuk menjadi laki-laki feminim.
Dia juga menyukai pria, saat ini dia juga sudah memiliki seorang pasangan. Bagaimana dengan keluarga sedewa, keluarga dari Tio?
Keluarganya bahkan tidak mempermasalahkan tindakan yang dilakukan anak bungsu mereka. Tio ini memiliki dua kakak kembar yang berbeda jenis kelamin. Kedua kakaknya pun sangat-sangat menyayangi Tio, mereka sangat memanjakan Tio. Mereka juga tidak mempermasalahkan apapun yang adik mereka lakukan.
-_-
"Kau sangat sibuk hari ini?" Tanya Tea, mari kita panggil Tio dengan panggilan Tea. Pria feminim tersebut saat ini duduk di sofa ruangan milik Elsie.
"Kau mempunyai mata bukan?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Tea, Elsie malah bertanya balik dengan ketusnya.
"Dasar kejam, aku hanya berbasa-basi" Balas Tea tak kalah ketus.
Elsie hanya mendengarkan celotehan tidak jelas Tea, gadis itu tidak lagi membalas ucapan dari Tea kembali. Dia tahu jika sudah lelah, pria itu akan diam dan sibuk dengan urusannya sendiri.
Waktu terus berjalan sampai di pukul 7 malam, akhirnya pekerjaan Elsie terselesaikan dengan baik. Gadis itu bangun dari duduknya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa begitu kaku.
Tea yang sudah terlihat sangat bosan pun, kembali bersemangat setelah melihat Elsie selesai dengan pekerjaannya.
"Sayangku, mari makan malam bersama" ujar Tea mendekati Elsie dan memeluk tangan Elsie dengan wajah riangnya.
"Baiklah, tapi dengan satu syarat" untuk saat ini Elsie akan menuruti kemauan sahabatnya itu.
"Apa itu?" Tanya Tea menatap wajah Elsie dengan bingung.
"Kau tidak boleh membawa priamu itu, aku tidak mau menjadi nyamuk diantara kalian berdua" Jawab Elsie memandang wajah Tea yang sangat cantik itu.
"Haishhh, baiklah" balas Tea dengan terpaksa.
Mereka keluar dari ruangan Elsie dengan Tea yang masih memeluk erat tangan Elsie. Sampai di lobby, ternyata hanya beberapa karyawan saja yang memang sedang lembur. Elsie menghentikan langkahnya dan membuat Tea bingung.
"Cleo" panggil Elsie pada salah satu karyawannya.
"Iya nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Cleo sedikit membungkukkan tubuhnya di hadapan Elsie.
***
____________________________________
Jangan lupa vote and komennya ya
Terima kasih, bye-bye 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)
Mystery / Thriller𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ (Alur masih berantakan, Typo bertebaran) 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ (PLAGIAT JAUH-JAUH, LAPAK SENDIRI) 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 k...