Snake Girl

385 207 4
                                    

Happy reading

____________________________________

***

Setelah mendengar pintu sudah tertutup, mata yang semula terpejam itu sekarang terbuka dengan pandangan yang cukup datar menatap langit-langit kamar.

Gadis yang semula tertidur itu, kini mendudukkan tubuhnya dan menatap pintu kamarnya dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

"Ternyata mereka semakin bahagia" gumam gadis yang masih duduk di atas tempat itu.

"Sepertinya kita akan memulai permainan ini dengan cepat" gumamnya kembali, lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kaca yang berada di kamarnya.

"Kehancuran mu akan semakin dekat Alaska" ujarnya sembari berkaca.

:)

Sedangkan di sebuah perusahaan terkenal di Asia tenggara, terlihat seorang lelaki yang sepertinya sedang memantau sesuatu berada di layar laptopnya.

Tok..tok..tok

"Masuklah" ucapnya pada seseorang di luar.

Ceklek

"Tuan, Nona Sherly tetap kekeuh untuk masuk ke sini" ucap pria yang sepertinya seorang sekretaris.

"Biarkan dia masuk" ucapnya tanpa melihat seseorang didepannya.

"Tapi-"ucapannya terpotong setelah melihat tatapan tajam sang Tuan.

Setelah itu pria tersebut keluar dari ruangan milik sang Tuan. Beberapa saat kemudian datanglah seorang gadis atau mungkin seorang wanita, dengan pakaiannya yang sangat centil dan menor.

"Kai, aku sangat-sangat merindukanmu" ucapnya memeluk leher pria yang disebutnya Kai tersebut.

"Lepas" ujar pria itu dengan dinginnya.

"Ihh, sayang kokk gitu sih" gadis itu malah mengeratkan pelukannya.

Srett

Pria itu melepaskan tangan yang melilit lehernya dengar kasar. Kemudian pria itu mencengkram erat dagu gadis itu dan membuat yang bernama Sherly itu kesakitan.

"Sakit" ringis Sherly menatap wajah pria didepannya dengan memelas.

"Berhenti mendekati diriku" peringat Kairav dengan wajah dinginnya.

Brukk

"Shh sakit" Gadis itu kesakitan.

Sedangkan Pria yang bernama Kairav itu hanya menatapnya tanpa mau membantu. Setelah itu Kairav pergi begitu saja meninggalkan Sherly yang mulai menangis menatap kepergian pria yang dia cintai.

:)

Di malam harinya, Elsie menuruni tangga menuju ruang makan yang sudah terisi makanan dan juga keberadaan kedua orangtuanya.

"Hai mom, dad" sapa Elsie pada keduanya, lalu duduk di salah satu kursi di sana.

"Hai sayang, apakah mau sudah baikan?
Tadinya mom mau nganterin makanan ke kamar mu" ucap sang Mommy menatap wajah putrinya itu.

"Aku tidak lumpuh, jadi kau tidak boleh mengantarkannya" dengus Elsie menatap wajah sang Mommy dengan malas.

"Mommy mu hanya khawatir Honey" timpal sang Daddy setelah menerima piring berisi makanan dari sang istri.

"Hmm, aku minta maaf mom"

"Tak masalah sayang" balas Mommy Adel tersenyum.

"Oh ya, Abang Enzo sama bang ayden mana?" Tanya Elsie setelah tidak melihat kehadiran kedua kakaknya.

"Kedua Abang mu tadi pamit untuk keluar" jawab sang Mommy kembali.

Sedangkan Daddy Zephyr, ia hanya menyimak kedua wanita berbeda usia itu sambil sesekali menyuapkan sendok berisi makanan ke mulutnya.

"Oh iya, kami tidak bisa berlama-lama disini. Lusa kami akan pulang, apakah kamu akan ikut?" Tanya Daddy-nya menatap wajah Elsie yang baru saja menyendokkan makanannya ke dalam mulut.

Elsie hanya menggelengkan kepalanya tanda menjawab, prinsipnya tidak akan pernah berubah. Sebelum apa yang dia inginkan tercapai semua tidak akan bisa dia tinggalkan.

"Baiklah" ucap Daddy-nya tak memaksa.

Setelah itu, mereka bertiga kembali menikmati makanannya masing-masing. Beberapa saat berlalu, mereka telah menyelesaikan makanannya. Kini mereka berada di ruang tamu untuk sekedar menonton dan mengobrol.

"Apakah kau kesulitan dengan urusan di kantor sayang?" Tanya Daddy menatap wajah Elsie sembari menyeruput kopi yang di buat oleh sang istri.

"Hmm ya, tapi aku bisa mengatasinya" jawab Elsie menatap wajah sang Daddy.

"Bisa mengatasi, tapi masuk rumah sakit ya" celetuk Mommy Adel yang tadi hanya menyimak keduanya.

Elsie mengerucutkan bibirnya. "Ya itukan bukan kehendak ku, Mom".

"Makanya makan yang teratur, sesibuk-sibuknya kamu. Jangan sampai ceroboh seperti ini, tidur mu tidak teratur dan pola makan mu juga hancur" nasihat sang Mommy hanya di angguki oleh Elsie.

Setelah itu mereka kembali bercanda tawa, Daddy Zephyr melontarkan jokes bapak-bapaknya. Dan hal tersebut membuat Mommy Adel dan Elsie tak berhenti tertawa.

"Wah-wah ramai amat, kok Abang Enzo sama Abang Ayden nggak di ajak sih" ujar Zayden diikuti oleh Renzo dibelakangnya.

"Nih Abang beliin sesuatu buat adiknya Abang yang cantik ini" ucap Renzo memberikan plastik makanan.

"Aaa apa ini" ujar Elsie dengan riangnya setelah menerima plastik makanan dari Renzo.

Setelah itu Elsie segera membuka dan membuat kedua matanya berbinar-binar, karena senangnya.

"Adikmu baru saja pulang dari rumah sakit, kamu malah membawa jajanan yang tidak baik Zo, Ayden" ucap sang Daddy menatap wajah keduanya dengan datar.

"Kami melupakannya, maaf" ujar Zayden dengan wajah bersalahnya.

"Tak masalah, aku akan memakannya nanti" ucap Elsie menatap wajah kedua kakaknya.

Akhirnya mereka berkumpul dan bercanda-tawa, sampai-sampai mereka melupakan waktu yang seharusnya untuk tidur.

***

____________________________________

Jangan lupa untuk vote and komennya ya

Terima kasih, bye-bye 👋🏻

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang