Happy reading
____________________________________
***
Dua hari berlalu dan hari ini adalah hari dimana orangtua Elsie dan kedua kakaknya akan kembali ke Belanda. Masih banyak pekerjaan yang belum mereka selesaikan.
Cup
"Jaga diri ya" Daddy Zephyr mengecup kening sang putri.
"Itu sih pasti" ujar Elsie dengan bercanda, sembari memeluk tubuh sang Daddy.
Kemudian Elsie melepaskan pelukannya dan beralih memeluk tubuh sang Mommy yang berada di sampingnya Daddy-nya.
"Mom sayang kamu" ucap sang Mommy memeluk tubuh sang putri.
"Aku pun" balas Elsie.
Setelah itu Elsie beralih kembali memeluk tubuh kedua kakaknya.
"Kami sangat-sangat menyayangi mu, sering-seringlah pulang" ucap Renzo mengelus punggung sang adik diikuti oleh Zayden.Beberapa saat berlalu, akhirnya pemberitahuan penerbangan menuju Amsterdam-Belanda. Waktu take off tinggal sepuluh menit lagi.
Dan keluarga Theodore, kecuali Elsie pun akhirnya pergi meninggalkan Elsie yang masih berdiri di sana melihat kepergian keluarganya.
Setelah punggung mereka tak terlihat akhirnya Elsie membalikkan tubuhnya dengan ekspresi wajah yang kembali seperti semula, yaitu datar.
"Mari kita mulai permainannya" gumamnya sembari mengeluarkan kacamatanya untuk dia pakai.
:)
"Tuan, hari ini kita ada jadwal meeting bersama EG'Compony" jelas sekretarisnya.
"Dimana?" Tanya seseorang yang dipanggil tuan tersebut.
"Mereka belum memberikan informasi kembali, setelah ini akan saya hubungi mereka" jelas sekretarisnya itu.
Setelah selesai pria yang merangkap sebagai sekretaris tersebut tiba-tiba saja mendapat sebuah pesan dari seseorang.
"Tuan, mereka sudah memberitahukan tempatnya. Dan mereka ingin jamnya di ganti menjadi sekarang"
"Siapkan mobilnya " titahnya.
Setelah itu mereka berdua keluar dari ruangan tersebut, menuju lift untuk ke lantai bawah.
:)
"Kami pergi nona" pamit kedua asistennya sedikit membungkukkan tubuhnya.
Sebelum mereka keluar dari ruangan milik sang nona, tiba-tiba saja terdengar pertanyaan dari sang pemilik ruangan.
"Kalian sudah menentukan tempatnya?" Tanya Elsie pada keduanya.
"Saya sudah menyiapkan semuanya Nona" jawab Lena menatap wajah sang nona.
Sedangkan Stephanie masih membungkukkan badannya sambil memegang tab yang sudah berisi materi-materi yang akan dipresentasikan nanti bersama klien.
Elsie menganggukkan kepalanya dan memerintahkan mereka agar segera pergi sebelum kliennya menunggu terlalu lama. Setelah kedua asistennya pergi, Elsie disibukkan oleh pekerjaannya yang semakin menumpuk.
Padahal Daddynya sempat membantu saat dirinya sedang sakit, namun entah mengapa malah tidak ada habis-habisnya ini berkas-berkas yang menggunung.
"Sepertinya aku akan pulang larut" gumam Elsie menatap layar laptopnya.
Beberapa jam berlalu, Elsie meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa begitu kaku. Gadis itu menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 6 sore.
"Sepertinya aku harus memesan makan malam" gumamnya sembari mengutak-atik handphonenya untuk memesan makanan.
Jika kalian bertanya dimana Lena dan Stephanie, mereka berdua di perintahkan oleh Elsie untuk pulang setelah selesai meeting bersama klien tadi pada pukul 5 sore.
Setelah selesai memesan makanan, Elsie beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kaca besar yang memperlihatkan keadaan di luar sana.
Lampu-lampu menerangi seluruh kota, suasana di sore hari ternyata cukup indah. Gadis itu menatap langit senja yang sebentar lagi akan mulai gelap.
"Dulu memang aku sangat-sangat menyukai senja, namun setelah nenek pergi. Senja tak lagi indah menurutku, malam lebih baik dari pada sore hari".
Wajah teduhnya itu menyiratkan kesedihan yang sangat mendalam. Beberapa saat berlalu, tiba-tiba saja Elsie tersadar dari lamunannya karena mendengar suara pintu diketik oleh seseorang.
Tokk..tokk..tokk
Elsie berjalan menuju pintu keluar untuk membukanya, setelah itu dia melihat satpam yang berjaga di lobby ternyata membawa sebuah plastik makanan.
"Nona, tadi ada kurir yang mengantar makanan. Dia bilang ini milik anda" satpam tersebut menyerahkan plastik berisi makanan kepada Elsie.
"Terima kasih" ucap Elsie menerima plastik makanan tersebut.
Setelah itu, satpam tersebut berpamitan untuk kembali ke bawah. Elsie hanya menganggukkan kepalanya tanda menjawab.
Elsie berjalan menuju sofa yang berada di ruangannya, lalu menaruh plastik makanan tadi di meja tersebut. Kemudian dia kembali beranjak untuk mengambil sendok yang ada di ruangannya itu.
Setelah itu, dia kembali dengan membawa sendok dan garpu. Sampai di sofa tadi, dia langsung duduk dan segera membuka plastik berisi makanan tersebut.
"Baru kali ini, aku melihat makanan ini!" Elsie menatap bingung makanan yang dia pesan tadi.
"Aku tadi memesan apa ya?" Gumamnya kembali menatap aneh makanan didepannya itu.
Dia pun mengambil handphonenya dan kemudian memfoto makanan tersebut, ternyata makanan tersebut bernama gudeg makanan asal Jogja.
"Aku baru melihat makanan ini!" Dia pun segera memakan gudegnya, karena penasaran dengan rasanya.
Awalnya dia merasa aneh dengan rasanya, namun karena terlalu lapar akhirnya dia menghabiskan gudeg tersebut.
"Sepertinya aku tidak akan membeli makanan ini lagi, rasanya kurang pas di lidah ku" gumam Elsie setelah selesai makan.
"Tapi, sepertinya aku perlu memakan makanan yang lain yang belum pernah kutemui di negara ku. Agar lidahku tidak kaget lagi" gumamnya kembali seraya membawa plastik sampah tadi untuk dia buang.
***
____________________________________
Part ni bukan bermaksud apa-apa ya gess, maaf banget.
Jangan lupa vote and komennya ya
Terima kasih, bye-bye
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)
Mystery / Thriller𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ (Alur masih berantakan, Typo bertebaran) 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ (PLAGIAT JAUH-JAUH, LAPAK SENDIRI) 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 k...