Healed & Dessert

549 228 38
                                    

Happy reading

____________________________________

***

Dua hari kemudian selama dua hari itu Elsie istirahat total dan hari ini dia akan kembali membujuk kedua orangtuanya agar mengizinkan dirinya untuk pergi ke Indonesia.

"Pagi Mom" Sapa Elsie sambil mengecup pipi sang Mommy.

"Pagi sayang, kamu udah mendingan?" Tanya sang Mommy menaruh tangannya ke kening Elsie untuk mengecek suhu tubuh sang anak, apakah masih demam atau tidak.

"Udah kok mom, tenang aja aku kan kuat" ucapnya menarik tangan sang Mommy dari keningnya.

"Halah kuat apaan, kemarin aja ngedrop selama dua hari itu yang dibilang kuat?" Tiba-tiba saja sang Abang datang dengan tatapan mengejek.

"Apaan sih bang Zayden itu nggk di ajak, asal nimbrung aja huhh" ujar Elsie melirik sang Abang sinis.

"Udah ih, kalian tuh kalo disatuin selalu aja ribut" Sang Mommy menengahi keributan didepannya.

Dia bingung kenapa anak kedua dan anak bungsunya ini tidak pernah akur, berbeda jika sedang bersama si sulung yang selalu cuek dengan sekitarnya.

"Sekarang kalian duduk, Mommy mau bangunin Daddy kalian dulu okee dan jangan berantem ya" ucap Mommy dan mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah Mommy pergi kedua manusia itu hanya diam dengan handphonenya masing-masing.

"Oy bang, lo liat bang Renzo?" Tanya Elsie setelah beberapa saat lalu hanya diam.

"Kagak" Zay menjawabnya tanpa melihat sang adik.

Kemudian setelah itu tidak ada percakapan apapun lagi, mereka kembali ke fokusnya masing-masing.

"Morning anak-anak Daddy" terlihat dua orang paruh baya berbeda jenis itu turun dari lantai dua.

"Morning Dad" balas keduanya.

"Honey, udah baikan kamu?
Eh Renzo kemana?" ucap Daddy pada Elsie dan Zayden.

"Eci udah baikan Dad, bang Renzo nggk tau kemana" Elsie mengangkat bahunya tidak tahu.

"Zay pun tidak tahu, coba tanya Mommy" ujar Zayden tidak perduli.

"Tadi Renzo pamit ke kantor duluan katanya ada Meeting dadakan dengan pemegang kliennya" jelas Mommy tanpa melihat ketiga orang didepannya.

"Ya sudah mending sekarang kita sarapan" Sambung sang Mommy.

Mereka sarapan dengan tenang tidak ada obrolan apapun, karena memang ketika sedang makan tidak boleh berbicara apapun.

◉⁠‿⁠◉

"Mommy mau ke butik dulu ya" Pamit sang Mommy.

"Loh, aku sendirian dong disini" Ujar Elsie cemberut dan merebahkan kepalanya pada sandaran sofa.

"Maafin ya, kaya nya Mommy pulang sore" Ucap sang Mommy.

"Ya udah deng, nanti juga ada bang Renzo sama bang Zay" ucap Elsie.

Mommy mengelus rambut anaknya lembut dan mengecup keningnya. "Mom mau keatas dulu ya buat siap-siap" ucap sang Mommy.

Setelah itu Mommy Adel pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap. Sedangkan Elsie, gadis itu kembali fokus pada televisi.

Beberapa saat kemudian Mommy Adel kembali dan sudah rapih dengan pakaian yang digunakan untuk pergi ke butik miliknya.

"Baik-baik dirumah ya, kalo mau keluar jangan lupa izin ke Daddy atau Mommy lewat pesan okee" ujar sang Mommy berdiri tidak jauh dari Elsie.

"Iya mom siap" ucap Elsie sambil memutar bola matanya malas.

Keluarganya ini sangat posesif, apa-apa harus izin padahal dia sudah dewasa bulan lalu baru saja dia berusia 20th. Tapi tetap saja dia seperti anak kecil dimata keluarganya ini.

"Mommy pergi dulu ya, bye sayang" Pamit sang Mommy mencium kening sang putri.

"Hmm, bye mom hati-hati" Elsie bangun dari duduknya dan mengecup pipi sang Mommy.

Setalah itu mommynya pergi keluar dari rumah untuk bekerja. Sedangkan Elsie, dia harus berada di rumah karena memang dia baru saja sembuh dari sakitnya.

Padahal di kantor, sekretarisnya sudah sangat pusing dengan banyaknya berkas-berkas yang belum sempat Elsie kerjakan. Dia terpaksa mengerjakannya, karena sang bos sedang sakit. Jika tidak dikerjakan bisa-bisa gajinya di potong oleh sang bos.

(⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

Di siang harinya, Renzo datang membawa pesanan Elsie. Tadi Elsie berpesan untuk membeli dessert yang sering dia beli dan akhirnya Renzo membelinya untuk sang bontot.

"Nih dessert yang kamu mau" Renzo menaruh box itu dimeja, kemudian dia duduk disamping sang adik dan merebahkan kepalanya di bahu Elsie.

"Auu, maaciw Abang ku sayang" ucap Elsie antusias dan mengusap-usap rambut Abangnya itu.

"Hmm sama-sama Eci-nya Abang" balas Renzo dengan memeluk tubuh adiknya itu.

"Oh iya, mom kemana?"Tanya Renzo seraya melepaskan pelukannya.

"Ke butik, aku makan ya dessert nya" balas Elsie sambil membuka box dessert tadi.

"Oh gitu, iya sok dimakan" ucap Renzo melirik adiknya sekilas.

"Abang udah makan siang belum?" Ujar Elsie sambil memakan dessert tersebut.

"Udah tadi, waktu meeting bareng klien" balas Renzo menatap Elsie yang sedang makan dessert, adiknya itu terlihat sangat menggemaskan.

Setelah itu Renzo pamit untuk pergi ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya. Sedangkan Elsie, gadis itu masih asik dengan dessert nya dan sesekali melirik televisi yang menampilkan serial kesukaannya.

***

____________________________________

Sampe sini dulu, Next-nya tungguin ya...

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang