Bot Line - Mark Lee

《11》

Menjadi salah satu acara yang bergengsi dan yang paling ditunggu oleh siswa untuk sekolah menengah keatas. Acara tersebut tak dipungkiri juga menjadi salah satu daya tarik untuk siswa me ndaftar di suatu sekolah. Oleh karena itu tak jarang osis SMA membuat acara pensi meriah dan mempersiapkannya dengan baik. Tapi kesuksesan suatu acara selalu ada yang dikorbankan, salah satunya kegiatan belajar dikelas oleh anggota osis dan panitia pensi. Sudah lebih dari 2 minggu surat izin terus berdatangan ke kelas para panitia. Semakin mendekati hari H, semakin sibuk dan sering surat izin berdatangan. Beberapa kali anggota osis dan panitia mendapat teguran dari guru karena sering izin kegiatan pembelajaran. Dan berakhirlah pada minggu ini Mark meminta untuk semua rapat dilakukan setelah kegiatan belajar di kelas selesai.

"Oww sudah lama sekali tidak melihat ketua osis ini di kelas" kata Bu Mira guru Bahasa Indonesia yang sedang mengajar di kelas

"Ah Ibu bisa aja" kata Mark yang sedang menghapus papan tulis yang masih penuh akan materi pembelajaran sebelumnya

"Ya kan kalau kamu ketemu saya bareng sama Celine buat bahas pensi" Kata Bu Mira menggoda Mark, kebetulan Bu Mira merupakan pembimbing osis

"Ya kan dia sekertaris bu, jadi ya berkas semua di dia dong" kata Mark yang menjawab seadanya karna merasa tak nyama dengan godaan yang dilempar oleh sang guru

"Eh tapi Ibu curiga deh, kamu pacaran kah sama Celine? Ibu lihat-lihat deket banget kalian"

"Engga ibu, saya udah ada pacar sendiri. Jangan gitu ah bu ntar pacar saya ngambek"

"Eh kamu dah ada pacar? Anak mana? Kok ibu ga denger sih kamu punya pacar? Ibu kira kamu sama Celine"

"Ada bu, saya sudah ada pacar dan anak kelas ini, jadi jangan cerita aneh aneh bu"

"Eh siapa siapa? Nadia kah?"

"Eh bukan saya bu, enak aja. Pacar saya lebih ganteng dibanding Mark" jawab Nadia tidak terima

"Loh terus siapa?" Tanya Bu Mira bingung karna menurut sang guru tidak ada kandidat lain yang terlihat menjadi pacar Mark

"Bu kita kan mau belajar bukan intograsi pacar Mark" kata Johnn y yang jengah oleh pertanyaan sang guru yang terlalu mengusik privasi muridnya

"Oh iya bener, oke kemarin kita sampe mana ya? Ulangan harian ga sih jadwalnya hari ini?" Tanya bu Mira sambil mengecek buku catatannya

"Diundur aja bu minggu depan, Mark kan juga baru ikutan kelas minggu ini bu" Jawab siswa lain yang tak siap dengan ulangan harian

"Alesan aja kalian nih, ya udah minggu depan. Tapi sama materi kali ini ya?" Tanya bu Mira untuk membuat kesepakatan

"Okay buuu" jawab para siswa serempak

Guru-guru di sekolah ini memang sangat akrab dengan para siswanya, pemandangan tadi bukanlah hal yang baru. Para siswa juga menikmati suasana tersebut. Namun kali ini Rani tidak menikmati hal tersebut karena ia adalaah tokoh utama yang dibicarakan. Jangan lupa juga hubungan dengan Mark yang masih disembunyikan, karena apa? Ya ini yang Rani takutkan sebenarnya. Karena Mark dan Rani itu pribadi yang sangat berbeda. Mark yang sangat aktif, dan Rani yang pendiam. Rani sudah biasa sebenernya sudah terbiasa dengan

"Udah ga usah di dengerin Bu Mira" kata Jeno yang memang sebangku dengan Rani

"Susah, depan telinga banget soalnya nih" kata Rani sambil membuka buku paketnya

"Jangan lo sembunyiin makannya, kek waktu pamer ke kita tuh percaya diri" kata Jeno memberi saran

"Ga deh, ga siap gua" Jawab Rani singkat

Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa. Guru menjelaskan, siswa bvertanya, guru bertanya, siswa menjawab. Tidak ada bedanya dengan kegiatan belajar pada umumnya. Suasana kelas pun tenang, kadang gaduh saat beberapa candaan dilempar, baik oleh sang guru atau siswa. Kegiatan belajar mengajar biasanya terasa lama jika tidak menikmati kegiatan tersebut, dan itu yang saat ini Rani rasakan. Waktu seakan-akan berjalan dengan sangat lambat. Materi yang disampaikan oleh Bu Mira seakan-akan sangat sulit untuk masuk ke dalam ingatannya. Sebenarnya Rani bukan tipe orang yang gampang untuk cemburu, tetapi kejadian beberapa minggu terakhir ini selalu mengganggunya. Pada awalnya Rani akan menganggap interaksi antara Mark dan Celine hanya sekedar rekan organisasi, akan tetapi rasanya beberapa minggu terakhir ini sangat berbeda. Ada rasa cemburu saat melihat interaksi mereka.