Menyerah

34.5K 1.7K 16
                                    

"Setelah anak ini lahir, kita akan bercerai. Aku tidak mungkin meninggalkan Lucy." Suara tegas dan dingin itu seakan menguasai ruangan yang hening itu.

Dunia Elea seakan runtuh, ia pikir dengan kehadiran anak di dalam perutnya ia bisa memiliki pria di depannya seutuhnya, ternyata tidak, ia tetap saja tidak bisa memilikinya. Ia memejamkan kedua matanya untuk mengeluarkan suara sambil menarik nafasnya dengan dalam. "Dad, bisakah kita bersama menjadi orang tua untuk anak ini."

"Seandainya kau tidak mejebak ku, semuanya tidak akan terjadi. Semuanya tidak akan seperti ini." Charles Lu meninggikan suaranya. Sebenarnya apa yang ia lakukan di masa lalu sampai seperti ini. "Sebelum aku membawa mu, Lucy sudah menjadi kekasih ku. Kau seorang wanita Elea, seharusnya kau tau perasaan Lucy. Aku dan Lucy sudah lama, hubungan ku dengannya sudah lama. Kenapa kau tidak memikirkannya? Kenapa Elea? Kenapa kau mempermainkan perasaan kami?"

Charles tidak bisa membendung kekecewannya. Ia menganggap Elea seperti putrinya sendiri, menyayanginya dan mencintainya, tetapi bukan sebagai wanitanya.

Perkaatan Charles sangat menusuk relung hatinya dan menancap bagaikan ombak. "Baiklah Dad, setelah anak ini lahir."

Elea menyerah, ia menyesali perbuatannya. Seharusnya ia tidak egois, benar yang di katakan Daddynya. Ia tidak boleh masuk ke dalam hubungan mereka. Seharusnya ia memikirkan perasaan Lucy, wanita itu baik padanya, tapi ia memanfaatnya. Ia hanya ingin dekat dengan Charles tanpa ingin membagi pada siapa pun.

Rasa sakit di hatinya membuatnya menyesal dan ia menyerah. "Kejarlah Lucy, kau harus menjelaskannya. Anak ini adalah kesalahan, aku yang egois." Baru saja Charles mendapatkan kabar kalau Lucy akan ke Amerika dan menetap di sana di waktu yang lama.

Charles menggeleng, pria itu sangat kecewa. Amarah di hati ia tahan dengan baik agar jangan sampai menyakiti wanita di depannya. Ia berlari mengejar Lucy dan ingin menjelaskannya.

Hiks

Elea terjatuh, terduduk di lantai. Ia mengeluarkan unek-unek di hatinya, kemarahan, kekesalan, kesakitan ia keluarkan dengan air mata dan teriakan  pilu.

"Argh!!!"

Elea bangkit, ia mengambil vas bunga dia atas nakas dan membantingnya hingga vas bunga itu pecah dan berserakah di lantai.

Kedua matanya menajam melihat sebuah figura di atas nakas itu, foto dirinya dengan Charles yang tersenyum bersama. Rasa sakit di hatinya menjadi-jadi. Ia mengambil figura itu dan membantingnya ke lantai. Ia menginjak foto itu, ia benci pada dirinya sendiri.

Ia menyakiti Charles, ia melihat betapa kecewa dan sakit di kedua matanya. Tidak pernah ia melihat ayahnya kecewa. Ia hanya ingin Charles bahagia, ternyata dialah penyebab sakit pria itu.

"Aku membenci perasaan ini. Kenapa aku harus memiliki perasaan ini jika tidak bisa memilikinya."

Elea mengacak-ngacak rambutnya, bayangan Charles yang begitu perhatian membuatnya ingin memalikinya.

Ruangan hening itu semakin terdengar suara histeris. "Tuhan .... Jika aku tidak bisa memilikinya bunuh saja perasaan ini."

Elea melihat pecahan vas bunga itu, ia tidak ingin menyakiti pria yang ia cintai. "Seharusnya aku berkorban, seharusnya aku membuat Daddy bahagia."

Dengan tangan gemetar, ia mengambil pecahan vas bunga itu. Ia memegang perutnya yang masih rata. "Maafkan Mommy, Mommy tidak bisa menjaga mu, maafkan Mommy yang harus mengorbankan mu, maafkan Mommy yang harus melibatkan mu. Mommy bersalah pada mu."

Tangan Elea gemetar, ia berharap pengorbanannya membuat pria yang ia cintai bahagia. Rasa sakit di pergelangan tangannya dan darah yang keluar itu membuat kepalanya terasa berat, tubuhnya terasa lemas. Perlahan tubuh itu jatuh ke lantai yang dingin itu.

==karya baru di Wattpad
Silahkan di cek profil

=== Benih Rahasia Mantan Suami Yang Kejam

==== Transmigrasi Istri Lima Pria

Reinkarnasi Putri Angkat Daddy Yang Kejam (End Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang