Hari yang baru dengan setiap harapan yang menanti untuk di wujudkan.
Pelajaran tengah di mulai semua sorot mata pun memperhatikan papan tulis yang sudah tidak kosong lagi.
Dengan Bu Ni'matul yang sedang menjelaskan materi hari ini.
Fokus mendengarkan penjelasan dari Bu Ni'matul, tetapi pendengaran Lala terganggu oleh aktifkan manusia di belakangnya.
' Krek..'
'Krusekkrusek..'
'Serekkkk....'
"His, nih anak ngapain sih?" Batin Lala merasa kesal.
Lala menoleh kebelakang dengan memicingkan matanya. "Ngapain sih?" Tanyanya sedikit berbisik.
"Cari boba," Balas Agnes dengan suara berbisik.
"Ganggu anying!" Ucap Lala dengan tatapan sinisnya.
Ketar-ketir Agnes di buatnya, dengan segera dia menghentikan aktivitas nya kalau tidak bisa habis terkena semprong dari mak Lampir di depannya.
"Ampun kanjeng ratu yamulia permaisuri Arabella," Balas Agnes dengan menyatukan kedua tanganya.
"IHH, LO ITU YA-..," Belum sempat Lala melanjutkan kalimatnya. Suara dari Bu Ni'matul membuatnya menguntungkan kalimat nya.
"LALA, AGNES!" Suara Bu Ni'matul yang terdengar menggema di ruangan IX-C membuat suara gaduh seketika menjadi sunyi hingga jangrik pun tidak mau bersuara.
"Kalian bisa keluar kelas, SEKARANG TAMPA PENJELASAN!" Lanjut Bu Ni'matul dengan menekankan kata katanya.
Lala dan Agnes pun bangkit dan berjalan keluar tampa sepatah kata pun.
"Lo sih Nes bikin gue esmosi aja," Cibir Lala.
"Emosi tolol," Sarkas Agnes.
"Alah pokoknya itu, bikin gue enggak kiyowo aja," Tak lupa Lala menyertakan gerakan tangannya memegang pipi sambil tersenyum ketikan mengucapkan kata 'kiyowo'
"Daripada kita kebanyakan kerjaan mending kita ke kantin," Usul Agnes.
"Kantin mulu yang lo pikirin?"
"Ya karena gue emang sengaja sih berisik biar di suruh keluar soalnya gue udah ngidam banget nih sama es boba udah 15 menit gue enggak minum es boba," Jelas Agnes panjang lebar.
"Yaelah lo boba mulu udah punya boba sendiri masih juga enggak bisa hidup tanpa es boba!" Kesal Lala.
"Jelas lah, demi boba gue rela ngelakuin apapun, bahkan nikah dama om om pedofil gue juga rela asalkan pabrik boba di kasih ke gue!" Semboyan yang tertanam dalam hidup Agnes.
"Cihh, apaan tuh harga lo cuma seharga boba murah banget!" Ejek Lala.
"Lo juga mati kan tampa susu stroberi?"
Skakmat. Lala sudah tidak bisa berkutip lagi jika menyangkut susu stroberi. Karena susu stroberi bagi Lala adalah sesuatu yang mampu mengembalikan mood, energy, stamina dan ke kiyowoan nya.
"Emmm, yaudah ayuk gas kantin," Ajak Lala dengan menarik tangan Agnes.
°°°°
Saat Lala dan Agnes berjalan melewati ruang pertemuan, samar samar Lala mendengar suara yang tidak asing di pendengarannya.
Lala menarik tangan Agnes untuk mendekat agar dapat menguping pembicaraan dua orang yang terdengar serius.
"Alamakuyyy ngapain li narik narik tangan gue?" Protes Agnes.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU DAN PUTIH[On Going]
Genç Kurgu#follow dulu sebelum baca! Ini hanyalah tulisan abstrak, yang di buat untuk menjadikan sebuah kisah menjadi abadi. Kisah tentang cinta yang hadir tampan di minta, dan nyata tampa perlu di buktikan. Ikarabella Aurora putri, gadis absurd, yang mempuny...