Yoongi duduk dikamarnya sambil memegang sebuah album foto di tangannya. Yoongi membuka album itu, lalu melihat satu persatu foto yang berada di album tersebut. Ketika melihat foto kedua orang tuanya, yoongi kembali menangis. Yoongi mendekap album foto itu sambil menangis. Dia sangat merindukan orang tuanya. Rasa rindu yang ia rasakan seketika tak tertahankan.
Tok tok tok
Seseorang masuk ke dalam kamar yoongi setelah mengetuk pintu. Orang itu menghampiri yoongi yang masi duduk di atas ranjangnya sambil menangis.
"Tenang lah Yoon. Ada hyung disini, jangan khawatir," Ucap ku sambil memeluk yoongi.
"Hyung, ayo kita turun," Ajak yoongi pada hyungnya. Taehyung menuruti ke inginan adik untuk turun ke bawah.
.
.
.
Disebuah taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari kediaman keluarga Kim. Terlihat seorang pria sedang berlari disekitar jalanan itu.
Terlihat ia nampak bahagia walau keringat terus bercucuran karna kegiatan yang dia lakukan.
Setelah merasa cukup lelah, dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Selama diperjalanan menuju ke rumahnya. Banyak hal yang dia pikirkan. Mulai dari pekerjaan hingga hal hal yang tidak dia sukai.
Pemuda itu berhenti didepan pekarangan rumah nya, dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Saat berjalan menuju ke kamarnya, dia melihat kedua adiknya tengah bercanda bersama di ruang tengah. Saat masih fokus mengamati adiknya, seokjin tidak sadar jika salah satu adik nya sedang menatap dirinya.
"Jin hyung dari mana?" Tanya yoongi pada hyungnya. Seokjin mengalihkan atensinya saat mendapati pertanyaan dari yoongi. Ia memilih untuk pergi ke kamarnya tanpa membalas pertanyaan sang adik. Melihat wajah yoongi yang murung, taehyung langsung memeluk sang adik dalam dekapannya.
Hari semakin larut, semua anggota keluarga sudah tertidur dikamar mereka masing masing. Tapi tidak dengan yoongi. Anak itu kesulitan tidur karna rasa sakit yang dia rasakan semakin hari semakin menyiksa dirinya. Dia ingin sekali mengadu pada hyungnya, tapi dia tidak tega melihat raut lelah hyungnya saat pulang bekerja.
Sementara di lain kamar. Taehyung merasa gelisah karna memikirkan yoongi. Beberapa fikiran buruk menghantui pikiran nya. Taehyung memutuskan untuk pergi ke kamar sang adik untuk mengecek keadaan adiknya.
Taehyung masuk kedalam kamar yoongi lalu berjalan ke ranjang yang di tiduri sang adik.
"adik Hyung sudah tidur?" ucap taehyung pelan. Takut membangunkan sang adik. Taehyung memutuskan untuk kembali ke kamarnya, saat akan keluar dari kamar yoongi, taehyung mendengar yoongi menggerang kesakitan.
"Saeng kau baik baik saja?" Taehyung khawatir dengan kondisi adiknya.
"Sakit hyung... Rasanya sangat sakit." Hanya pada taehyung lah yoongi mengeluh tentang rasa sakit yang dia rasakan, karna hanya taehyung lah yang peduli pada nya sejak kedua orang tua mereka meninggal.
Taehyung sangat frustasi saat dia tidak menemukan obat yang dia cari
"Sial!! Dimana obat itu." Kesal dan khawatir, itu yang taehyung rasakan sekarang.
"A...a..ada... di tas sekolah ku, Hyung," Ucap yoongi dengan nafas tersengal.
Taehyung menggeledah tas sekolah yoongi untuk menemukan obat yang sering yoongi konsumsi. Setelah menemukan obat itu, taehyung membantu yoongi untuk meminum nya.
Setelah meminum obat, keadaan yoongi terlihat lebih membaik dari sebelumnya. Taehyung memutuskan untuk tidur dengan yoongi malam ini.
Jam menunjukkan pukul 06:15 menit. Namun namja itu Masi betah dalam tidur nyenyak nya. Seseorang mengelus lembut Surai namja itu sambil membisikkan beberapa kalimat. "bangun yoon, apa tidak ingin pergi sekolah?"
Yoongi yang mendengar kalimat yang diucapkan oleh hyungnya lantas langsung membuka kedua matanya.
"Aku akan ke sekolah, hyung. Jam berapa sekarang?" Tanya yoongi pada taehyung. Taehyung tersenyum lalu jari nya ia arah kan ke jam yang ber ada di dinding kamar yoongi. Yoongi mengikuti pergerakan tangan hyungnya. Jam di atas sana menunjukkan pukul 06:20kst. Yoongi bangkit dari ranjangnya lalu bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Setelah selesai mandi. Yoongi keluar dari kamarnya untuk sarapan lalu pergi ke ke sekolah.
"Pagi Hyung," sapa yoongi pada hyungnya. Taehyung membalas sapaan yoongi dengan sebuah senyuman hangat. Sementara hyungnya yang lain hanya acuh padanya.
"Pagi juga saeng. Duduk dan habiskan sarapan mu," kata taehyung.
"Jin hyung, bisakah hyung mengantar yoongi hari ini? Aku ada urusan kantor yang mendesak sekarang. Jadi tolong antarkan yoongi." Pinta taehyung pada hyungnya.
"Aku tidak bisa, tae." Tolak seokjin.
"Bukankah hari ini hyung libur? Jadi aku mohon hyung, tolong antar yoongi ke sekolah." Taehyung terus menerus memohon kepada hyungnya.
Mau bagaimana lagi. Mau tidak mau ahirnya seokjin mengantar yoongi pergi ke sekolah.
Di sepanjang perjalanan menuju ke sekolah. Seokjin dan yoongi sama sama diam. Tidak ada niat dari mereka untuk saling berbicara. Sebenarnya yoongi ingin mengajak hyungnya mengobrol dengan nya, tapi dia sadar, semenjak kedua orang tua mereka meninggal, seokjin tidak pernah lagi mau berbicara dengan nya lagi . setelah sampai di depan sekolah yoongi. Seokjin menyuruh yoongi untuk turun dari mobilnya. Setelah yoongi turun. Seokjin langsung menjalankan mobilnya pergi dari area sekolah. Tidak ada kata perpisahan yang di lontarkan oleh seokjin. Tapi yoongi cukup senang, karna hyungnya mau mengantarkan nya pergi ke sekolah.
Tbc
Apa kabar yeorobun? Sehat kan?
Selamat menikmati cerita tidak jelas ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan tiga bersaudara setelah kepergian orang tuanya. Bagaimana kisah kehidupan mereka setelah ini? happy reading everyone Star: 28 mei 2023 End: 27 okt 2023