Hari ini taehyung akan melakukan perjalan bisnis ke Jepang. Sebelum pergi ke Jepang, taehyung pergi menemui hyungnya terlebih dahulu.
Taehyung melangkahkan kakinya menuju ke kamar hyungnya.
Tok .. tok.. tok.
Sebuah ketekukan pintu yang berasal dari luar membuat si pemilik kamar bangkit dari posisinya untuk pergi membukakan pintu.
Setelah pintu terbuka, seokjin melihat adiknya sudah rapi dengan pakaian kantornya. Seokjin menyuruh adiknya untuk masuk ke dalam. Tidak lupa menutup pintu setelah nya.
"Taehyung - ah, apa kau akan berangkat cepat? Kenapa sudah rapi di jam segini?" Kata seokjin memberikan deretan pertanyaan pada adiknya. Taehyung bingung harus menjawab pertanyaan yang mana, karna hyungnya memberikan pertanyaan beruntun tanpa jeda.
"Aku hanya tinggal menunggu Jimin datang, hyung. Setelah itu kami akan berangkat ke bandara." Kata taehyung.
"Hyung, bisa kah Hyung menjaga yoongi selama aku di Jepang?" Tanya taehyung, lebih tepatnya dia sedang memohon pada hyungnya untuk menjaga yoongi. Namun tak mendapat jawaban apapun dari hyungnya.
Taehyung hanya menatap seokjin kesal. Kesal karna hyungnya tidak memberikan respon apapun terhadap nya. "Hyung! Hanya satu bulan, aku mohon. Tolong jaga dia selama aku di Jepang."
"Baiklah, aku akan mengawasi anak itu. Tapi jangan berfikir kalau aku akan memaafkan anak sialan itu." Ujar seokjin dengan intonasi nada yang pelan namun penuh penekanan.
Drettt..... Drettt.....
Taehyung mengambil handphone nya yang berada di saku celananya ketika seseorang menghubungi nya.
"Yeoboseo,"
"....."
"Aku akan segera turun," kata taehyung lalu mematikan sambungan telepon nya.
"Hyung, Jimin sudah menunggu di bawah. Kita harus turun. Aku akan segera berangkat."kata taehyung. Mereka berdua keluar dari kamar pergi ke bawah untuk menemui Jimin.
"Hyung annyeong."sapa Jimin pada seokjin.
"Nado annyeong, Jim."
Mereka tidak langsung pergi, mereka berbincang bincang terlebih dahulu. Lagi pula, mereka masih ada cukup waktu untuk pergi ke bandara. Taehyung ingat dia belum berpatitan pada adiknya. Taehyung pergi meninggalkan hyungnya dan juga Jimin di ruang tamu.
Taehyung melangkahkan kakinya memasuki kamar yoongi.
"Yoon," panggil taehyung.
"Aku disini, Hyung." Ujar yoongi yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Apa kau baik?"tanyanya memastikan, dan hanya di balas anggukan kecil oleh yoongi.
"Hyung akan pergi ke Jepang untuk beberapa waktu. Kau harus jaga diri, ingat jangan melupakan obat mu. Kau harus menjaga dirimu dengan sebaik mungkin." Setelah mengatakan hal itu taehyung memeluk adiknya, rasanya dia tidak rela meninggalkan adik sendirian walau di rumah ini Masi ada hyungnya.
.
.
.
Malam yang kian larut tak mampu
menyurutkan seorang Yoongi
untuk pergi menjemput bunga tidur.
Pemuda itu tak memedulikan angin
malam yang terus memerangkap
tubuh ringkihnya.Jutaan bintang di langit menemani
rembulan. Yoongi selalu merasa
sedikit damai kala pandangannya
tertuju pada mereka. Namun kini
suasana hati Yoongi memang
sedang kacau. Hati pemuda itu tak
selamanya kuat. Hati itu sekarang telah."Aku masih ingin hidup, Tuhan.
Jebal, jangan ambil nyawa dulu
hingga waktuku berakhir."Sangat lirih. Yoongi hanya meminta
sebuah permohonan sederhana. Tak
perlu kemewahan dunia, ia hanya
ingin bisa hidup lebih lama lagi.Pemuda itu memeluk tubuhnya sendiri saat tubuhnya mulai menggigil. Rambutnya bergoyang mengikuti ke mana arah angin berembus. Sweater birunya tak mampu membantunya menghalau rasa dingin.
Bibirnya bergetar. Air mata setia menemani kegetiran hidup yang dialaminya. Matanya berkedip sayu, menimbulkan tetesan bening itu semakin gencar mengalir. Asap mengepul dari mulutnya kala yoongi mengembuskan napas. Pandangannya tiba tiba saja memburam, yoongi berusaha menetralkan pandangannya agar kembali normal. Dikala rasa sakit yang menimpanya telah pergi, yoongi pergi untuk kembali kedalam rumah agar dia bisa mengistirahatkan tubuh ringkihnya. Saat hendak menaiki tangga menuju ke kamar. Yoongi tiba tiba saja limbung karna tak kuat menompang beban tubuhnya. Yoongi pingsan dilantai dasar di depan tangga menuju ke lantai atas. Tidak ada seorang pun yang menolongnya, dikarenakan semua orang sudah tidur.
Seokjin keluar dari kamar untuk mengambil minum di dapur. Tapi atensinya tertarik pada orang yang tergeletak di lantai dasar dan tidak menunjukkan pergerakan sama sekali. Seokjin menghampiri orang itu sebentar, lalu melanjutkan langkahnya menuju kedapur untuk mengambil segelas air. Setelah selesai minum, seokjin kembali menghampiri yoongi yang masih tergeletak di lantai.
"Bangunlah, tidak usah berakting seperti itu. itu tidak akan mempan," ujarnya lalu pergi meninggalkan yoongi yang masih tergeletak di lantai yang dingin.
Satu jam sudah berlalu, tapi seokjin masih belum bisa menutup matanya untuk menyelami alam mimpi. Dia keluar dari kamarnya, memastikan bahwa anak itu sudah pergi dari sana.
Harapannya tidak sesuai dengan yang dia inginkan. Dia masih melihat anak itu tergeletak disana, seokjin menghampiri anak itu lalu mengecek keadaannya. Seokjin tersentak kaget saat kulitnya bersentuhan dengan kulit sang adik."Kenapa badannya panas?" Seokjin membalikkan badan yoongi untuk dia bawa ke kamar. Saat membalikkan tubuh yoongi, lagi dan lagi seokjin dikejutkan dengan darah segar yang mengalir dari hidung sang adik.
Seokjin langsung membawa yoongi ke kamar dan membaringkannya di kasur. Seokjin membersihkan darah yang masih mengalir di hidung sang adik. Setelah darah itu berhenti, seokjin mengecek suhu tubuh yoongi.
"40°c. Pantas saja sampai mimisan." Seokjin menyuntikkan obat penurun panas pada yoongi. Setelahnya dia keluar dari kamar yoongi pergi menuju ke kamarnya untuk tidur.
TBC
Yeorobun!!! Masih ada yang nungguin langit malam update? Aku lagi nggak ada ide buat lanjutin cerita ini hehe. Real life lagi lumayan sibuk. Lagi fokus ngurusin si kembar yoonjin juga.
Semoga suka ya, aku harap chapter ini masih nyambung sama alur cerita sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan tiga bersaudara setelah kepergian orang tuanya. Bagaimana kisah kehidupan mereka setelah ini? happy reading everyone Star: 28 mei 2023 End: 27 okt 2023