Diruangan bernuansa putih kecoklatan. Seorang namja tengah tertidur di atas sofa yang berada di dalam ruangan itu.
Seokjin membuka matanya lalu merenggangkan otot otoknya yang kaku karna posisi tidur yang kurang nyaman. Dia tidur disofa ruang kerjanya.
"Jam enam pagi teryata," gumamnya saat melihat jam dinding yang ada di ruangan nya. Seokjin bangkit dari posisinya untuk pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan diri lalu bersiap untuk menangani pasien di rumah sakit ini.
Setelah selesai mandi. Seokjin keluar dari ruangannya pergi menuju kantin untuk membeli makanan.
Terdengar langkah kaki sedikit berlari menuju ke arahnya.
Orang yang tadinya berlari menghampiri seokjin, sudah berdiri di sampingnya sekarang."Jin, mau membeli sarapan?" Tanya orang itu, dan hanya di balas anggukan kecil oleh seokjin.
Mereka berdua berjalan bersama menuju ke kantin yang berada di rumah sakit tempat mereka bekerja.
Mereka memesan nasi goreng kimchi untuk menu sarapan mereka pagi ini.
Aroma dari makanan yang ada di depan mereka, membuat perut mereka semakin lapar.Mereka menikmati waktu sarapan mereka sebelum kembali beraktivitas.
"Jin apa kau tak ingin pulang?" Tanya namja itu.
"Namjoon-ah, aku sangat ingin pulang. Tapi bayang bayang kesakitan adikku selalu terlihat jelas di rumah itu. Aku ingin menangis saat mengingatnya," balas seokjin pada namja di depannya.
Namjoon merasa semakin bersalah pada sahabatnya. Tapi bagaimanapun dia juga harus menjaga rahasia pasiennya.
Dilain tempat di sebuah kota yang berada di amerika, tepat pada pukul
18:30 waktu setempat. Seorang remaja tengah duduk disofa menunggu hyungnya pulang dari urusan bisnis.Sudah hampir dua minggu yoongi tinggal bersama taehyung di Amerika. Taehyung terus memaksa yoongi untuk melakukan pengobatan, namun yoongi masih enggan untuk menyetujui perintah taehyung.
Yoongi membuka galeri di handphone nya lalu tersenyum saat melihat foto keluarganya yang di ambil beberapa bulan sebelum orang tuanya kecelakaan.
"Aku merindukan kalian. Jin hyung, aku juga merindukan mu."
Yoongi bangkit dari tempatnya, ingin pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat ingin melangkah, tubuhnya kehilangan keseimbangan.
Kepalanya terasa sakit, dan pengelihatannya pun mulai memburam. Yoongi kembali duduk dan menyenderkan tubuhnya pada sofa ruang tamu.
Hidungnya terasa basah dan tetesan darah jatuh mengenai tangannya.
Dia mengusap hidungnya yang yang mulai mengeluarkan darah. Dia cepat cepat pergi ke wastafel yang berada di dekat meja makan.Setelah beberapa menit, darah itu berhenti. Dia membuang nafasnya kasar. Tangannya ia gunakan untuk menahan tubuhnya yang mulai melemas.
'Cklek'
Pintu apartemen terbuka, dan yoongi tau siapa yang membukanya.
"Yoon?"
"Hyung, tumben pulang lebih awal?" Tanyanya sedikit gugup. Dia bersyukur darahnya berhenti sebelum hyungnya pulang. Dia tidak ingin membuat hyungnya khawatir.
"Pekerjaan Hyung sudah tuntas sekarang. Jadi Hyung punya banyak waktu untuk mu."
"Berarti kita akan kembali ke Korea?" Tanya yoongi pada hyungnya.
"Iya, kita akan kembali ke Korea besok, itupun jika kau mau. Atau kita akan menetap saja disini? Biar perusahaan hyung serahkan ke Jimin untuk sementara waktu," balas taehyung pada adiknya.
"Aku ingin pulang dan memberi kejutan untuk jin Hyung. Tapi bisakah hyung menelpon namjoon uisa?"
Taehyung menuruti kemauan sang adik. Dia menelepon namjoon. Setelah cukup lama, panggilannya pun di angkat.
"Yeoboseo taehyung-ssi."
"Namjoon hyung, apa seokjin Hyung baik baik saja?" Sahut yoongi membalas sapaan namjoon.
"O..oh Yoon, bagaimana kabarmu? Hyung mu sedang mengoprasi pasien."
"Apa jin hyung baik selama ini?" Taehyung bertanya sekaligus ingin memastikan keadaan hyungnya setelah berita kematian palsu sang adik.
Namjoon menjelaskan betapa buruk kondisi seokjin saat yoongi meninggal. Seokjin juga gila kerja dan tak mau pulang ke rumah, dia menginap di rumah sakit selama beberapa hari ini. Taehyung memberi tau namjoon jika dia akan pulang ke Korea. Taehyung meminta bantuan kepada namjoon untuk menyuruh hyungnya pulang ke rumah. Tetapi taehyung juga meminta namjoon untuk merahasiakan kepulangan nya dengan sang adik agar menjadi sebuah kejutan.
.
.Seokjin menggerutu tak jelas saat perjalanan menuju ke rumah. Dia kesal karna terus menerus disuruh pulang.
"Seokjin pulang! Kau punya rumah, jangan terus menerus tidur di rumah sakit."
Itulah kata kata yang selalu sahabatnya ucapkan selama seharian ini. Seokjin memasuki pekarangan rumahnya, dia melihat mobil taehyung sudah terparkir di halaman.
Apa adiknya pulang? Seokjin buru buru masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamar taehyung."Taehyungie kau dimana Saeng?" Ujar seokjin saat sudah berada di dalam kamar taehyung.
"Aku sedang mandi hyung! Tolong keluar dari kamarku," ujar taehyung menyahuti perkataan hyungnya.
Seokjin keluar dari kamar taehyung untuk pergi kekamar nya.Pintu terbuka, dengan langkah pelan seokjin masuk ke dalam kamarnya. Dan selanjutnya pemandangan di depannya membuat dirinya tidak bisa berkata apa-apa.
Deg!
Seorang remaja duduk di kasur nya dengan tatapan menghadap kearahnya. Remaja itu tersenyum manis pada Seokjin.
Jantungnya berpacu dengan cepat, tidak mungkin orang itu adiknya. Kakinya terasa kaku untuk ia bawa masuk ke dalam kamar dan menghampiri remaja itu. Seokjin menangis saat melihat remaja itu. Dia berfikir bahwa dia hanya berimajinasi kalau adiknya ada disini.
"Hyung," Panggil yoongi pelan.
"Tidak, pasti aku sedang berimajinasi," ujar seokjin yang masih dalam keadaan tidak percaya.
"Hyung mianhae, yoongi salah sudah membohongimu," ujarnya diiringi air mata yang mulai turun dari pelupuk matanya.
Seokjin mendekat ke remaja itu untuk memastikan kalau ini bukan hayalannya. Seokjin memeluk tubuh yoongi dengan sangat erat.
"Yoon, kau? Mianhae hyung salah, tolong jangan pergi."
Yoongi tersenyum lalu membalas pelukan hyungnya. Disaat mereka sedang berpelukan, taehyung memperhatikan adik dan juga hyungnya dari luar kamar.
Taehyung berjalan masuk kedalam dan ikut bergabung untuk memeluk mereka.
"Jin hyung, mianhae kami membohongi mu untuk kematian palsu yoongi," taehyung berkata dengan nada menyesal karna sudah membohongi hyungnya.
"Gwenchana Hyung bersyukur itu hanya kematian palsu. Tetaplah bersama kami, Yoon." Seokjin kembali memeluk adiknya untuk menyalurkan rasa rindunya selama ini.
Tetesan demi tetesan darah kembali mengalir di hidung yoongi. Dia pingsan di pelukan hyungnya. Seokjin yang merasakan bau anyir langsung mengecek keadaan adiknya. Betapa terkejutnya dia saat melihat yoongi sudah pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Seokjin dan taehyung membawa yoongi ke rumah sakit secepat mungkin.
TBC
Kalian nungguin ini? Sama kok aku juga.
Aku masih kaget tau, beberapa waktu ini banyak anak wp yang baca cerita ku, nemuin akun tiktok ku. Padahal aku nggak bagiin ke siapapun. Mana isinya fancam kaya gempa dll. Yang tau tuh cuma Nasuga sama yunkibear aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan tiga bersaudara setelah kepergian orang tuanya. Bagaimana kisah kehidupan mereka setelah ini? happy reading everyone Star: 28 mei 2023 End: 27 okt 2023