15

447 39 45
                                    

Pagi hari yang cerah dengan sinar matahari yang menerangi bumi dengan cahayanya. Hari ini adalah hari pertama pergantian musim setelah musim hujan kemarin. Berganti dengan musim semi yang membawa beberapa daun jatuh dari pohon nya.

Yoongi duduk di atas ranjang, menatap langsung keluar jendela dengan tatapan teduhnya. Daun yang jatuh itu seakan mewakili perasaannya saat ini. Mungkin cepat atau lambat, hari itu akan tiba. Hari dimana semuanya akan menghilang, bersama dengan senyumannya yang selama ini ia perlihatkan untuk sekedar menipu dirinya ataupun orang terdekatnya.

Pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok yang sangat dia rindukan kehadirannya selama beberapa bulan terakhir. Orang itu melangkah ke arah yoongi sambil memegang nampan berisi makanan.

"Yoon, apa kau baik?" Tanya orang itu sambil meletakkan nampan ke atas meja yang berada di samping tempat tidur.

"Aku baik hyung."

Dia mengelus pelan Surai hitam yoongi. Seokjin meneteskan air matanya melihat pipi chubby yoongi kini kian mengurus.

"Yoon ayo cepat makan," Ujar seokjin menyuruh yoongi.

Yoongi merubah posisinya menjadi duduk menghadap seokjin.

Seokjin menaruh bubur yang ia buat tadi ke depan yoongi, agar anak itu segera makan dan meminum obat.

Seokjin terus memperhatikan yoongi yang mengaduk aduk buburnya tanpa ada niat sedikit pun kalau bubur itu akan masuk kedalam mulutnya.

"Apa kau tak suka buburnya? Apa rasa sakit itu datang ?" Ujarnya yang mulai khawatir.

"Aniyo, Hyung. Hanya saja..." Yoongi menutup mulutnya dengan kedua tangan lalu berlari ke kamar mandi secepat yang ia bisa.

Didalam kamar mandi. Yoongi memuntahkan isi perutnya, hanya cairan yang dia muntahkan, karena sejak pagi perutnya tidak mau di isi apapun. Seokjin berdiri di belakang yoongi, memijit pelan Tengku adiknya.

Seokjin mematah yoongi untuk kembali ke tempat tidur. Seokjin menyuruh yoongi bersender pada kepala ranjang. Dia menyuapkan sedikit demi sedikit bubur itu ke mulut sang adik.

"Hyung sudah," ujarnya pada suapan ke enam yang di berikan oleh seokjin.
Seokjin meletakkan mangkuk berisi bubur itu di nakas sebelah ranjang yoongi. Seokjin menyodorkan air dan juga obat pada adiknya.

Yoongi merima obat dan juga air yang di berikan padanya. Setelah meminum obat, yoongi kembali merebahkan tubuhnya.

"Hyung temani aku," Ujarnya memohon pada seokjin.

Seokjin ikut merebahkan tubuhnya disamping yoongi. Mereka berdua kini sama sama pergi ke alam mimpi.

Tanpa seokjin dan yoongi tau, taehyung sedang berdiri di ambang pintu dan memperhatikan keduanya.

Taehyung masuk lalu mencium pelan kening adiknya. Seokjin yang belum tidur merasakan kehadiran orang lain di kamar adiknya. Saat dia membuka mata, dia melihat adik pertamanya sedang mencium kening adiknya yang lain.

Seokjin tersenyum memperhatikan kedekatan keduanya.

"Taehyungie bisa kita bicara diluar?"

"Tentu saja Hyung."

Mereka berdua keluar dari kamar yoongi pergi ke ruang tengah untuk berbincang bincang.

Sesampainya di ruang tengah. Mereka berdua hanya diam tanpa membicarakan apapun. Lebih tepatnya mereka berdua bingung harus mulai dari mana.

Taehyung membuka handphone miliknya. Dia menunggu notifikasi dari sahabatnya tentang laporan perusahaan.

"Tae, yoongi tidak baik baik saja. Keadaan cukup memburuk dari waktu ke waktu," ujar seokjin membuka obrolan.

"Aku tau, hyung. Selama kami di amerika, dia sama sekali tidak mau untuk menjalani pengobatan."

"Aku hyung sekaligus dokter yang buruk, tae. Aku bahkan tidak bisa
Menyembuhkan adikku sendiri."

"Hyung hentikan. Jangan terus menyalahkan dirimu, yoongi tidak akan senang jika kau terus seperti
Inii. Kita harus sama sama kuat
Untuk menghadapi cobaan ini."

Taehyung menceritakan semua hal yang terjadi pada seokjin dalam waktu satu bulan terakhir. Dia juga mengatakan tentang sekolah yoongi.

Sebelum membawa yoongi pergi ke Amerika. Taehyung meminta izin pada guru yoongi dengan alasan ingin melakukan pengobatan untuk sang adik. Kematian yoongi hanya dirinya, seokjin, yoongi dan juga namjoon yang mengetahuinya.

Jadi kematian palsu tentang yoongi tidak pernah tersebar luaskan hingga sekarang.

Seokjin sangat bersyukur berita kematian palsu yoongi tidak menyebar kemana pun. Dia juga sangat bersyukur, adiknya tidak pergi dari sisinya. Tapi seokjin tidak yakin adiknya bisa bertahan lebih lama lagi akibat kakernya yang menyebar lebih cepat, karna sang adik menunda melakukan pengobatan selama di amerika.

Tbc


Ayo kasih aku kritikan sama saran. Biar aku bisa lebih baik lagi buat  susunan ceritanya.

kalian sehat kan? Jaga kesehatan yeorobun. Aku nggak update 10 hari, tapi rasanya kaya nggak update lama banget. Kangen kalian.

Sambil nunggu part selanjutnya update, kalian bisa baca fanfic ku yang di up di tiktok. Cari aja akun lilismarlina 512

Langit Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang