Kalian tau bagaimana enaknya saat udah memiliki pacar yaitu selalu ada disaat kita membutuhkan bahkan tanpa meminta pun ia selalu ada disisi kita, tapi bukan seperti Sandra yang datang pagi-pagi kerumahnya dan langsung berbicara mengenai kejadian semalam bersama Hazel ke Jules, mereka yang kabur dari party serta saat saling confes. Tapi untungnya Sandra tidak membicarakan bagaimana mereka ciuman saat itu.
Hazel benar-benar dibuat pusing dengan tingkah dia yang sangat tiba-tiba ini, bahkan perubahan itu terasa bagi Hazel di banding awal pertemuan mereka Sandra yang enggan untuk berbicara dan selalu seadanya aja kalau di ajak ngobrol, kini sudah berbeda. Jika bersamanya Sandra benar-benar agak cerewet menyuruhnya untuk jangan ini itu apalagi berdekatan dengan perempuan lain selain dirinya.
“Mommy baru tahu jika Hazel adalah seorang lesbian.“ Ucap Jules, tatapannya itu sangat berbeda kini lebih menusuk dan tajam.
“Aku bukan lesbian mom, aku cuman suka sama Sandra doang.“ Ucap Hazel jujur, ia tidak mengakui jika dia adalah lesbian karena dari semua perempuan yang Hazel temui hanya Sandra yang membuat ia nyaman dan merasa terlindungi.
“Terserah saja, pesan mommy jaga anak ini baik-baik jangan bikin nangis. Mommy tau Sandra anak baik jadi tolong jangan sakiti anak mommy ya.“ Jules tersenyum menepuk pundak Sandra lalu pergi keluar rumah, mungkin Jules sudah akan berangkat menuju kantor melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh kurang.
“Maafin mommy aku.“ Ucap Hazel merasa bersalah, andai saja Sandra tidak berbicara jujur mungkin Hazel yang akan berbicara dengan Jules karena jika menyangkut dirinya Jules memang begitu banyak aturan.
“Gapapa mommy kamu pengen yang terbaik buat anaknya.“ Sandra mengecup kening Hazel sebentar.
“Yuk berangkat.“ Lanjutnya menggamit jemari Hazel, takut terlambat juga karena jarak sekolah dari rumah Hazel itu lumayan jauh.
Keduanya jalan menuju mobil yang terparkir didepan halaman rumah Hazel, mereka berkendara membelah jalan ibu kota dan untungnya hanya sedikit macet karena masih pagi dan belum banyak kendaraan yang berpergian.
Sampai di sekolah mereka sangat heboh hanya karena Hazel dan Sandra berangkat berdua, padahal itu adalah hal yang biasa karena mereka pun selalu bersama jika di sekolah kan kenapa harus seheboh ini.
“Ini aku nggak keliatan kan?“ Tanya Hazel tanpa menunjuk, semoga saja Sandra mengerti kemana arah pembicaraannya.
“Enggak kok, padahal nggak di tutup juga bakalan lebih bagus.“
“Matamu bagus.“
Ia kesal karena poundationnya sudah habis otomatis ia harus ke kamar Jules untuk mengambilnya dengan mengendap-endap takut ketahuan juga jika meminta poundation untuk menutupi kissmark yang dibuat oleh Sandra.
“Hazel.“ Panggil Elena dari kejauhan, perempuan itu sedikit berlari karena jaraknya memang terhalang tiga kelas.
“Hazel gue minta maaf karena udah jadiin lo bahan taruhan, please gue gamau putus.“ Elenaa memegang tangan Hazel yang menganggur.
Hazel menatap Sandra yang terdiam dengan rahang mengeras menandakan dia sedang menahan amarah nya. Langsung saja Hazel melepaskan tangan Elena dengan pelan.
“Gue maafin lain kali jangan kayak gitu, dan untuk permintaan lo sorry gue gabisa.“ Hazel melangkah lebih dulu pergi menuju kelasnya, malas juga jika harus meladeni Elena yang tidak ada gunanya.
“Hazel anjing lo ya semalam nyokap lo nyari lo kamana-mana sampe keluar tuh kata-kata mutiaranya.“ Ucap Karin saat melihat Hazel masuk kedalam kelas.
“Hehehe sorry gue nganter Sandra pulang, soalnya dia sakit kepala.“ Hazel duduk di bangkunya ia juga merasa bersalah karena lupa waktu semalam itu tidak meminta izin terlebih dahulu, untungnya saja ponselnya tidak di silent jadi saat Jules menelpon bisa ia angkat dengan cepat.
“Dimaafin tapi traktir kita.“ Karin berucap dengan tenang alisnya bergerak naik turun.
“Ya ya ya terserah, Caca mana Rai?“ Tanya Hazel karena sedari tadi Caca belum juga datang.
“Dia sakit gara-gara semalam kebanyakan makan tanpa lihat-lihat dulu.“ Ucapnya membuat Hazel lesu berarti dia duduk sendiri dong, ia tidak mau.
Tapi melihat Sandra baru masuk langsung tersenyum cerah, ia membawa tas nya dan duduk di depan bersama Sandra biarkan bangku itu kosong atau mau di tempati oleh Rai dan Karin pun Hazel tidak peduli.
“Kok lama?“ Hazel melihat penampilan Sandra terasa ada yang berubah dan melihat kerah bajunya sudah kusut tidak seperti tadi masih rapih.
“Abis ngapain sih? Berantem?“ Tanya Hazel kembali nada nya pun sudah berubah tidak suka.
Kesal karena tidak di jawab kini ia malah membalikkan badan dan menyuruh Karin dan Rai maju ke depan agar mereka bisa mengobrol lebih leluasa.
“Katanya Minggu depan kita bakalan liburan ke Bali.“ Ucap Karin.
“Bosen gue Bali mulu.“ Ucap Rai di angguki Hazel, tahun kemarin pas ia kelas 11 pun liburannya ke Bali karena setiap tahunnya akan selalu pergi liburan satu sekolah, namun setiap angkatan akan berbeda tujuan.
“Gapapa lah daripada nggak ngadain liburan lagi, lagian ini terakhir kita liburan kedepannya bakalan banyak ujian.“ Ucap Hazel mengingat beberapa bulan lagi ia akan lulus SMA, karena memang hanya tinggal menghadapi ujian saja.
“Kenapa tuh?“ Tanya Rai menunjuk Sandra yang hanya diam saja bahkan menghadap mereka aja enggan, malah sibuk dengan ponselnya.
Hazel mengangkat bahu nya lalu menatap Sandra dengan lekat, ia memegang kedua sisi pipi Sandra.
“Kenapa? Tadi berantem sama Elena?“ Tebak Hazel dan melihat dari tingkah Sandra pasti memang benar mereka pasti berantem, sudut bibir Sandra sedikit ada luka.
“Tunggu tunggu ada apa ini.“ Karin menggebrak meja lalu berjalan ke depan Sandra dan Hazel.
Matanya memicing menatap keduanya dengan curiga lalu tangannya menunjuk-nunjuk seolah ia memenangkan jackpot.
“Kalian pacaran?“ Teriaknya sehingga satu kelas langsung mengalihkan pandangan menatap objek yang sedang di bahas.
“Lebai banget sih lo.“ Ucap Rai menoyor kepala Karin.
“Ckk anjing lo sakit bego.“
“Yahh kok cepet banget Hazel dapet pacar barunya baru aja kemarin seneng dia putus sama si Elena, tadinya mau gue deketin.“ Ucap temen sekelasnya.
Mata tajam milik Sandra langsung menatap kepada orang yang berbicara ia tidak suka jika Hazel di dekati oleh siapapun itu, ialah dia pacarnya ada hak juga untuk melarang Hazel.
“Bombastic side eye.“ Karin berteriak kembali setelah melihat bagaimana lirikan mau Sandra.
“Berisik.“ Ucap Sandra.
Kuping nya merasa panas karena kelas menjadi ribut dan heboh, ia tidak suka kepalanya menjadi pening saat puluhan suara orang masuk kedalam telinganya, seperti sedang berlomba-lomba siapa yang paling kenceng.
Bersambung….
Jujurly gue gatau lagi mau menulis apa, so sorry jika memang sangat monoton ya guys. Gue cuman gabut aja sih bikin ini cerita gara-gara liat Rosé sama gue gatau nama cast satunya tapi gue suka aja gitu sama mereka. Kalian kalo tidak setuju dengan keduanya bisa membayangkan yang lain ya, jangan memaksakan otak kalian yang ada mengepul mengeluarkan asap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A RELATIONSHIP (G×G)
Teen FictionCerita G×G Awal yang begitu percaya namun terkadang kita tidak boleh percaya lebih kepada orang atau bahkan mengharapkan yang belum tentu akan sesuai ekspektasi kita. Start : May 11, 2023