03. Bersama Ale

1.2K 59 2
                                    

Hazel datang bersama dengan Elena di ruang UKS, disana Nara masih di obati oleh salah satu siswi yang sedang berjaga. Dari awal kedatangan Elena banyak sekali pemikiran yang mengganjal di tambah Hazel yang mengikutinya di belakang.

Memar-memar di tubuh Nara sungguh sangat kelihatan dan itu tentunya sangat sakit mengingat bagaimana Elena dengan teganya menendang kuat, sungguh Elena itu tenaga nya tenaga laki-laki sekali.

“Cepet sana.“ Ucap Hazel mendorong tubuh Elena untuk mendekat ke arah Nara.

“Kenapa Zel?“ Bisik Caca menarik tangan Hazel agar di sampingnya.

“Lo apain dia? Kok sampe mau kesini?“ Tanya Karin penasaran.

Hazel tidak menjawabnya ia hanya menatap Elena agar cepat meminta maaf kepada Nara.

“Gue minta maaf.“ Ujar Elena denga ketus, tangannya bersedekap dada tidak ingin menatap Nara.

Mereka menghela nafas melihat cara Elena meminta maaf seperti tidak ikhlas saja, bagaimana pun semuanya perbuatan Elena harusnya dia berani berbuat dan berani bertanggung jawab.

Setelah acara maaf maafan itu Elena menarik pinggang Hazel agar lebih dekat dengannya, ia tidak bisa jika melihat Hazel dekat dengan orang lain rasanya cemburu sekali dan takut jika perhatian Hazel akan terbagi.

“Kalian pacaran?“ Tanya Rai menunjuk keduanya.

“Gue terpaksa.“ Ucap Hazel.

“Ihhh kenapa lo sama pembully ini Hazel, liat wajahnya kayak gembel.“ Ucap Caca membuat Hazel ingin mengeluarkan tawanya tetapi melihat raut wajah Elena yang masam ia tahan sedari tadi.

Jika memang ada pilihan lain pun mungkin saat ini Hazel akan memilihnya, ia juga masih tidak rela berpacaran dengan Elena. Rasanya seperti ada yang mengganjal di hatinya merasakan tidak enak dan seperti ada yang menguncinya begitu saja.

•••

Saat di jam pulang Sandra berada di parkiran sekolah mencari keberadaan mobilnya, dari sekian banyak mobil hanya tinggal mobil Sandra yang benar-benar seperti hilang tidak dikenali. Sandra berjalan ke pojokan dan benar ternyata ia memarkirkannya disana, Sandra sangat pelupa untuk menyangkut barang atau benda.

Dengan berhati-hati karena masih di area sekolah Sandra menjalan dengan pelan mobilnya keluar menuju gerbang sekolah, namun kakinya tiba-tiba menginjak rem saat matanya melihat seseorang yang Sandra kenal, langsung saja Sandra menepikan mobilnya ke halte sekolah dan membuka jendela.

“Hazel.“ Panggil Sandra dari dalam mobil, seketika Hazel tersenyum melihat Sandra seperti malaikat penyelamatnya.

“Ale!“ Teriak Hazel mendekati mobil Sandra dan tangannya menumpu di bagian kaca mobil.

“Lagi ngapain?“

“Nunggu grab datang, cuman dari tadi ga dateng dateng.“

“Masuk, gue anterin.“

Hazel mengangguk dan langsung masuk kedalam mobil Sandra, ia terkekeh sebab berbohong jika menunggu grab padahal sama sekali Hazel tidak memesan grab karena ponselnya yang mati setelah supir ibunya menelpon jika tidak bisa menjemput karena tiba-tiba saja mobilnya mogok.

“Kemana?“ Tanya Sandra mulai menjalankan mobilnya.

“Nanti gue arahin, kenapa lo belum pulang? Padahal tadi lo keluar kelas lebih dulu deh.“

“Ada urusan sama wali kelas. Kenapa nggak sama pacar lo?“

Hazel yang di tanya balik seperti itu langsung menghela nafas, satu sekolahan sudah tau mengenai dia berpacaran dengan Elena. Beritanya dengan cepat menyebar gara-gara ada yang menguping pembicaraan mereka saat di UKS.

A RELATIONSHIP (G×G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang