12. Selesai

637 52 2
                                    

Masih dengan Sandra dan Hazel berada di rooftop di tambah teman-temannya hadir menjadi saksi bisu bertengkarnya pasangan yang baru saja jalan beberapa hari itu, atau sekarang bisa memanggil mantan pasangan karena Hazelpun sudah memutuskan untuk berpisah dengan Sandra.

Dan Sandra masih berlutut di bawah Hazel memohon-mohon agar mereka tidak berakhir bahkan air matanya sudah tumpah merendahkan harga dirinya yang selama ini ia junjung tinggi karena sifatnya yang cuek dan tidak peduli.

“Lo tanggung jawab anjing malah diem aja.“ Ucap Karin mendorong keras punggung Stella dan beberapa langkah ia maju dengan wajah tegangnya.

“Gini hidup lo? Bisanya ngerusak hubungan orang? Setelah hubungan Bella dengan gue lo ngerusak juga hubungan sahabat gue? Jawab anjing.“ Ucap Karin dengan lantang bahkan ke empat temannya itu menatap kaget ke arah Karin.

“Maksudnya?“ Tanya Rai.

“Lo tau kenapa Bella benci banget sama gue? Bahkan dia berubah, dulu waktu kelas 10 gue udah pacaran sama Bella bahkan dari SMP. Tapi karena ni orang semuanya jadi kacau, tepatnya di belakang sekolah gue lagi ngerokok tiba-tiba dia datang dan cium bibir gue. Dari arah depan gue liat Bella dan terjadi kesalah pahaman, tapi sayangnya Bella gatau siapa yang udah jadi orang ketiga di hubungan kita, dan lihat sekarang mereka malah berteman dan Bella menjadi anak pembangkang.“ Jelasnya, nafasnya memburu menahan amarah.

Kalian tahu Bella? Teman dari Stella dan Elena, ketiganya pembully dengan tidak ada rasa bersalah di wajah mereka. Saat Bella masih bersama dengan Karin, ia begitu anggun dan murah senyum, bahkan sifatnya itu sangat benar-benar baik terkadang ia akan menangis jika ada seseorang menangis karena Bella orangnya perasa dan gampang tersentuh, tapi sayangnya sekarang dia berubah setelah berteman dengan Stella dan Elena.

Dan saat itu juga Karin menjadi playgirl dengan memacari banyak perempuan hanya untuk kesenangannya saja, bejat memang tetapi itu semua agar dirinya tenang karena mereka kesepian.

“Berdiri.“ Ucap Hazel kepada Sandra, ia tidak merasa enak karena dengan relanya Sandra berlutut. Setelah mendengar ucapan dari Karin rasa kesalnya sedikit berkurang.

“Kalian lebih baik masuk kelas, satu menit lagi bel masuk. Karin lebih baik meminta maaf sama Bella walaupun udah lama tetep aja gue tau lo nggak berusaha ngejelasin apa-apa sama Bella.“ Ucap Hazel menatap Karin, lebih baik begitu kan? Hazel sangat tahu sifat Karin itu walaupun mereka baru saja berteman saat kelas 12 tetapi karena mereka selalu bareng jadi ia sedikit-sedikit tahu kebiasaan Karin seperti apa.

“Ca masuk gih, ajak mereka.“ Lagi Hazel berbicara kepada Caca di sampingnya sedikit mengelus pundak Caca sembari tersenyum walaupun Caca itu senyuman itu sangat di paksakan oleh Hazel.

Setelah menunggu akhirnya teman-temannya itu pergi turun menuju kelasnya, ia ingin bolos untuk menenangkan pikirannya saja dan hanya untuk pertama dan terakhir, selanjutnya Hazel berjanji tidak akan membolos lagi.

Hazel menatap Sandra yang masih terdiam kaku di hadapannya, ia menghela nafasnya. Jejak air matanya sangat terlihat bahkan bibirnya membengkak karena menangis, melihatnya Hazel jadi ingin mencubit bibir Sandra.

“Lo juga masuk kelas gih.“ Ucap Hazel berjalan menuju sofa tadi, ia duduk disana lalu mengeluarkan nikotin dari roknya.

Sudah lama sekali Hazel tidak menghirup nikotin, itu adalah rokok yang terkadang menemani Hazel saat prustasi dan itu hanya beberapa kali dalam setahun.

“Jangan coba-coba.“ Sandra merebut rokok itu dan langsung membuangnya, ia tidak menyukai Hazel yang seperti ini rasanya tidak cocok sekali.

“Maaf.“ Lagi Sandra berujar dan berjongkok di hadapan Hazel yang duduk di sofa, ia sangat merasa bersalah karena sudah menyakiti hati Hazel.

A RELATIONSHIP (G×G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang