19. Perpisahan

521 29 12
                                    

- Happy Reading -

Sudah beberapa hari ini Hazel kembali murung, ia sedih harus meninggalkan teman-temannya. Besok adalah keberangkatannya dan Hazel tidak ikut dengan perpisahan sekolah, ia sudah memutuskan untuk langsung ke Australia karena harus mengurus surat-surat yang lumayan banyak, Hazel juga meminta kepada Jules agar ia melanjutkan pendidikannya dan Jules menyetujui.

Hazel akan masuk ke jurusan psikologi dan memulai karirnya disana, semoga saja ia melupakan tentang rasa sakit nya. Walaupun ini tiba-tiba tetapi tidak membuat Hazel menyerah, ia ingin menunjukkan kepada dunia jika Hazel bisa jika tanpa Sandra.

"Kamu sudah menyiapkan semuanya?" Tanya Jules masuk kedalam kamar Hazel.

Hazel menoleh sebentar dan kembali berkutat dengan melipat baju-bajunya. "Baru segini, mommy jadi ke Paris nya?" Hazel bertanya tanpa menatap Jules.

"Iya, mommy disana sekitar 3 Minggu lalu langsung ke Australia. Nanti dua Minggu mommy akan melangsungkan pernikahan kamu tidak lupa kan? Tolong terima kedatangan Xie ya anggap saja Xie orang tua kamu juga." Jules tidak mau egois tetapi hatinya juga tidak bisa munafik jika ia memang menginginkan Xie di hidupnya.

"Aku usahakan mom."

"Lalu bagaimana dengan Sandra, kemarin mommy bertemu dengan orang tuanya. Memang benar Sandra akan bertunangan secara resmi dengan pacarnya itu tetapi Inka bilang sama mommy jika semua ini untuk perusahaan milik pacarnya, mereka juga terpaksa tetapi mungkin Sandra juga kebawa situasi."

"Aku tidak ingin kembali mendengar tentangnya mom, Sandra sudah memilih jalannya dan jika itu kemauan dia aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi."

"Kamu pasti bisa, jangan bergantung terus dengan Sandra. Oh ya nanti di Australia ada kakak sepupu kamu juga, ingat kan dengan Ren?"

"Aku ingat, siapa yang tidak ingat dengan keluarganya." Dengus Hazel, pertanyaan dari Jules sangat tidak masuk akal sekali.

"Yaudah jangan lupa pamitan sama temen-temen kamu itu apalagi sama Caca." Hazel mengangguk.

Setelah Jules keluar dari kamar Hazel, ia bangun dan menatap keluar jendela. Tangannya mengambil ponselnya dan menghubungi kepada teman-teman agar berkumpul di cafe tempat biasa mereka nongkrong.

Dengan gesit Hazel mengganti bajunya dan mengambil kunci mobil serta dompet, ia menuruni anak tangga dan melihat Jules sedang menonton tv bersama Xie.

"Aku keluar dulu." Ucap Hazel dan langsung pergi dengan sedikit berlari, ia sudah mendapatkan pesan jika Caca dan Rai sudah berada disana.

Sesampainya di cafe Hazel tersenyum mendapati teman-temannya sudah standby disana, ia mendekat dan duduk di samping Karin.

"Lama banget lo." Ucap Karin menatap jam tangannya.

"Ya sorry di jalan macet, sebagai gantinya kalian boleh pesen aja sebanyak-banyaknya nanti gue yang bayar." Wajah Caca langsung cerah namun kembali murung saat menatap Hazel.

"Enak nih, boleh kan lebih dari 5?" Tanya Karin menatap buku menu.

"Boleh aja kalo lo bisa ngabisin nya."

"Jadi? Gue tau lo ngajak kita kumpul ada yang mau lo omongin kan?" Rai bertanya kepada Hazel, karena memang jarang sekali Hazel mengajaknya untuk pergi keluar jika bukan temannya yang mengajak.

"Besok gue berangkat, gue harap kalian bisa datang ke bandara." Hazel tersenyum tipis melihat raut ketiganya sudah berubah menjadi masam, apalagi dengan Caca ia menahan kuat air matanya agar tidak menetes.

Hazel menghela nafasnya dan tersenyum, ia tidak ingin menjadi sedih seperti ini yang Hazel mau hari ini mereka bersenang-senang menghabiskan waktu kebersamaan mereka. Walaupun tanpa Sandra Hazel tidak peduli karena sedari awal mereka hanya berempat kemanapun itu berada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A RELATIONSHIP (G×G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang