09. Menjenguk

806 58 3
                                    

Sepulang sekolah Hazel, Sandra, Karin dan Rai nongkrong disebuah cafe depan sekolah, disana memang sudah terkenal akan tongkrongan para anak-anak SMA ditambah nuansa cafe yang benar-benar membuat siapa aja nyaman jika berlama-lama.

Setelah pulang dari cafe keempatnya berencana untuk pergi ke rumah Caca menjenguk Caca yang sakit dan terus merengek agar Rai cepat kesaan, alhasil merekapun ikut dengan membawa buah-buahan untuk cemilan Caca.

Dua mobil itu terparkir rapih di garasi, rumahnya begitu ramai karena banyak pelayan sedang berkeliaran di luar rumah, langsung saja mereka masuk dan di antar oleh salah satu pelayan menuju kamar Caca berada.

“Rai.“ Rengeknya setelah melihat Rai masuk kedalam kamar Caca yang pink itu.

“Apa sayang.“ Rai duduk di pinggir kasur, tangannya memegang dahi Caca mengecek apakah suhu tubuhnya panas atau tidak.

“Aku udah nggak demam.“ Ucapnya memegang tangan kekar milik Rai.

“Lo makan apa sih ca waktu di pesta sampe bisa kayak gini.“ Hazel menatap aneh kepada gadis yang terbaring lemah itu.

“Makan garpu.“ Celetuk Karin dan langsung dihadiahi pukulan dari Hazel, lagi serius juga dia malah sempat-sempatnya bercanda seperti itu.

“Gatau gue makan banyak.“ Jawabnya.

Hazel mendekat menyimpan buah-buahan itu di atas nakas masih terbungkus plastik bening, lalu duduk di samping Rai. Posisinya Rai sejajar dengan kepala Caca sedangkan Hazel sejajar dengan paha Caca, Sandra dan Karin masih berdiri di dekat mereka.

“Kamu cepet sembuh, Minggu depan sekolah kita bakalan ke Bali.“ Ujar Rai mengelus kepala Caca dengan sayang.

“Ambil kursi gih terus duduk.“ Ucap Hazel menatap Sandra yang sedang menatapnya juga, kasian juga kalau lama-lama mereka berdiri terus menerus.

Sandra mengambil kursi di dekat meja belajar sedangkan Karin sudah naik ke atas kasur duduk dengan nyaman.

“Besok juga sembuh kok, nanti aku bilang sama mama papa soal liburan itu.“ Caca juga tidak ingin melewatkan kesempatan ini, jauh dari orangtuanya adalah hal ingin Caca lakukan karena bisa beban ngapain aja walaupun ada Rai tetap saja ia merasa tidak ada yang diam-diam memerhatikan.

“Mereka jadian tau Ca.“ Ucap Karin berbisik di telinga Caca, dia melotot menatap Hazel tidak percaya.

“Lo jadian sama Sandra?“

“Iya, nanti gue traktir kalo lo udah sembuh.“



Setelah menjenguk Caca di rumahnya Hazel sudah merasa capek walaupun hanya duduk diam sambil bercanda dengan teman-temannya tetapi sama aja semuanya menguras tenaganya, dari pulang sekolah langsung nongkrong dan pergi ke rumah Caca adalah hal baru bagi Hazel karena biasanya ia akan pulang terlebih dahulu untuk sekedar berganti pakaian.

Saat ini ia sedang berada di mobil bersama Sandra tentunya jika bukan dia memang siapa lagi, Sandra tidak akan mengijinkan Hazel bersama orang lain. Yang ada akan menjadi perang dunia ketiga, waktu di sekolah berpapasan dengan Elena saja sudah membuat keduanya berantem apalagi ini pulang bareng, Hazel tidak ingin membuat masalah dan ingin serius dengan Sandra.

Baginya tidak ada lagi yang menarik kecuali Sandra, mungkin sekarang dirinya sudah sangat jatuh sejatuhnya apalagi sifat Sandra ketika bersamanya itu sangat-sangat beda dari sifat biasanya yang di tunjukkan kepada semua orang.

“Kepala kamu pusing nggak?“ Tanya Hazel takut saja kayak waktu di pesta, Sandra tidak tahan dengan suara bising.

“Enggak, kamu tenang aja. Sekarang kita pulang aja kamu istirahat keliatan banget capeknya.“ Tangan kiri Sandra mengelus kening Hazel lalu mengaitkan rambutnya ke belakang telinga karena menghalangi wajah cantik Hazel.

“Eumm, sehabis keluar SMA kamu bakalan kuliah kemana?“ Hazel takut jika mereka akan menjadi pasangan LDRan, ia tidak bisa dan nggak bakalan percaya dengan hubungan itu.

Lebih baik putusnya daripada tetap melanjutkan hubungan jarak jauh tetapi ujung-ujungnya salah satu dari mereka ada yang bosen atau mencari pendamping lain.

“Aku ngikut kamu.“

“Bisa gitu emang? Aku mau ke universitas Collenella.“

Sandra tersenyum mendengarnya kemanapun Hazel pergi ia akan ikuti sampai manapun itu. Hidupnya sudah tergantung oleh Hazel dan tidak bisa sekali saja tanpa melihat Hazel, jika bisa pun Sandra ingin saat ini juga tinggal bareng tapi sayangnya mereka masih SMA dan orang tua pun tidak akan menyetujuinya.

“Bagus tuh, sekarang kita fokus untuk liburan Minggu depan aja ya. Kamu jaga kesehatan kalo mau ikut, nanti kita cari barang sama-sama buat liburan nanti.“

Boleh nggak saat ini Hazel berteriak kencang kalau dia sedang salah tingkah, tidak bisa dengan sifat perhatian Sandra rasanya ia akan meleleh juga bahkan telinganya sudah memerah dan mejalar ke pipinya.

“Aku gabisa mampir, jadi sini cium dulu.“ Ucap Sandra menatap Hazel, karena mobilnya sudah berhenti tepat di depan gerbang rumah Hazel.

Dengan malu-malu Hazel mendekatkan wajahnya dan langsung di tangkup oleh Sandra. Melihat bibir Hazel yang sedikit terbuka membuat Sandra sudah tidak tahan lagi, langsung saja ia melahapnya dengan mengulum bibir atas lalu bawah secara bergantian.

Rasanya sangat manis, kenyal seperti permen yupi, selama beberapa menit mereka berciuman hingga Sandra langsung melepasnya dan mengusap bibir Hazel dengan ibu jarinya, sisa-sisa saliva itu menempel di bibir Hazel bahkan sampai turun ke dagu Hazel.

“Cantik.“ Ucap Sandra mengelus pipi Hazel yang mulus.

“Aku masuk dulu, kamu hati-hati di jalannya.“ Ucap Hazel langsung turun dari mobil.

Jika berlama-lama dengan Sandra sungguh ia tidak kuat apalagi menghadapi sifatnya itu, Hazel terus saja tersenyun tanpa melunturkan. Kenapa sebahagia ini berpacaran dengan Sandra, kenapa nggak dari dulu mereka bertemu pasti Hazel tidak akan kesepian lagi karena Jules yang sangat sibuk bekerja walaupun untuk dirinya.










Bersambung…

Gue tuh pengen punya pacar kayak Sandra tapi gue juga udah menemukan spek yang di luar ekspektasi sih, sangat luar biasa awokwok.

Hehh para readers ku yang ku cinta, tolong vote dan komen awas aja kalo nggak gue ngambek ga bakalan lanjut lagi ni cerita ya.

Hehh para readers ku yang ku cinta, tolong vote dan komen awas aja kalo nggak gue ngambek ga bakalan lanjut lagi ni cerita ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A RELATIONSHIP (G×G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang