16. Badmood

654 45 13
                                    

Kelas 12 tengah mempersiapkan untuk ujian sekolah nanti, banyak sekali tugas yang berikan oleh guru dan ulangan harian yang selalu ada di tiap hari. Siap tidak siap mereka akan menghadapimya untun kesuksesan mereka masing-masing.

Dan hari ini adalah hari dimana mereka melaksanakan ujian dengan serius, matanya tertuju pada lembaran kertas ujian. Dari beberapa siswa ada yang fokus dan menghela nafas karena tidak mengerti lalu melihat ke arah kanan-kiri tetapi melihat pengawas yang berdeham langsung kembali menatap lembar soal.

Hingga hari terakhir mereka ujian semuanya tidak sabar agar cepat-cepat selesai, hingga bel berbunyi nyaring membuat satu kelas bersorak bahagia dengan hasil kerja mereka masing-masing, apapun hasilnya nanti yang terpenting mereka sudah berusaha semaksimal mungkin.

“Gila kepala gue mau meledak rasanya.“ Ucap Karin menghembuskan nafasnya lega saat sudah keluar dari ruangan ujian.

“Susah?“ Tanya Sandra kepada Hazel yang berjalan disebelahnya.

“Lo nanya Hazel kayak gitu rasanya aneh banget San, Hazel selalu peringkat pertama dalam kategori umum jadi udah jangan tanya lagi, tapi gatau sekarang kan ada lo, kalian jadi saingan.“ Karin tertawa kencang melihat wajah Hazel yang mendengus tidak suka.

Setelah kedatangan Sandra memang posisinya sedikit tergeser karena Sandra tidak kalah pintarnya, jadi untuk saat ini Hazel tidak terlalu berharap mau peringkat berapapun itu Hazel akan terima saja.

“Gapapa kok kalo misalkan nanti peringkat 2, Hazel tetep jadi panutan gue.“ Ucap Caca memeluk lengan Hazel sembari tersenyum mengejek kepada Karin, tidak terima jika Hazel di ledek seperti itu olehnya.

“Lo emang yang terbaik Ca.“ Hazel tersenyum senang dengan penuturan Caca, jarang-jarang sebenernya Caca berada di pihaknya.

“Kita hari ini kemana kek gitu.“ Ucap Karin.

“Gue gabisa.“ Sandra berucap sehingga Hazel menatapnya tidak senang.

“Mau kemana kamu?“ Tanya Hazel.

“Aku mau ke kantor, jadi kalian aja kalo mau jalan-jalan dan jagain Hazel.“ Jawabnya.

Hazel mendengus mood nya menjadi berantakan hanya karena mendengar ucapan Sandra, ia sudah berharap jika Sandra akan ikut sehingga Hazel tidak merasa sendirian karena Karin pun pasti akan membawa pacarnya, dan Caca pasti akan bersama Rai.

“Terserah deh, ayo jalan.“ Hazel meninggalkan empatnya menuju mobil Rai.

Sandra mengerti jika Hazel marah kepadanya tetapi memang hari ini ada keperluan di kantornya, karena ada investor besar yang datang dan Sandra harus turut andil dalam pertemuan ini, sedikit demi sedikit agar ia bisa mengelolanya dengan benar.

Melihat Hazel yang sudah masuk kedalam mobil Rai, akhirnya mereka berpamitan untuk segera pergi. Sandra menatap mobil itu pergi dari pekarangan sekolah lalu menatap jam tangannya dan sebentar lagi pertemuan akan di mulai, membuat ia langsung pergi juga.

“Udah lah jangan manyun gitu, kan Sandra emang harus fokus sama kantornya apalagi dia satu-satunya yang akan menjadi ahli waris.“ Ucap Karin agar Hazel mengerti dengan kesibukan Sandra.

“Gue aja gatau keluarganya.“ Ucap Hazel memutar bola matanya, tangannya ia senderkan ke jendela untuk menahan kepalanya yang bersandar.

“Sumpah?“ Tanya Rai kaget.

“Gue beneran, selama ini Sandra belum ngenalin sama keluarga nya entah lah dia emang cuman mau main-main atau gimana.“ Mengingatnya membuat Hazel sesak sendiri, disaat Sandra sudah dikenalkan kepada ibunya dan keluarganya tetapi Sandra sepertinya tidak ada niat untuk memperkenalkan dirinya kepada keluarga Sandra.

A RELATIONSHIP (G×G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang