chapter 4

101 16 1
                                    

Sakura berjalan gontai memasuki loby apartemen hera palace, bulir bulir keringat terlihat meluncur dari pelipisnya. Ini semua karena sasori yang tiba tiba saja memajukan jadwal keberangkatannya ke New York. Jadilah sakura harus naik bus untuk pulang ke  apartemen. Setelah berjalan 100 meter dari halte bus, saat ini yang di inginkan sakura adalah segera sampai di apartemennya dan menenggak minuman dingin dari kulkas. Saat hendak menekan tombol lift, dirinya dikagetkan dengan pintu lift yang terbuka dan menampakkan sesosok mahluk kuning. Itu adalah naruto, bersama dua orang dibelakangnya yang sakura yakini itu adalah kedua orang tua naruto.

"Ah, sakura-chan kebetulan sekali."

"Halo, saya sakura haruno tetangga sebelah dari naruto." Sakura membungkukkan badannya dihadapan kedua orang tua naruto.
"Aa, jadi ini haruno bersaudara yang naruto ceritakan. Wah, naruto punya tetangga yang cantik dan manis." Ucap Ibu naruto, tangannya terulur mengelus pipi sakura yang dibalas dengan senyum manis dari sakura.

"Aa, arigatou anda juga sangat cantik, emm_"

"Ahh ini ibu naruto, uzumaki kushina, dan saya sendiri minato, ayah dari naruto." Ayah naruto menimpali seraya merangkul dengan lembut ibu naruto.

"Ahh salam kenal, kushina-baa san dan minato-jii san"

Pandangan sakura tertuju pada koper kecil yang sedang ditenteng oleh naruto. Seakan mengerti arah pandangan dari sakura, naruto pun menjelaskan pada sakura.

"Weekend ini aku akan pulang kerumah. Sudah lama juga aku tidak menghabiskan waktu bersama ayah dan ibuku."

Sakura menganggukkan kepalanya tanda mengerti,
"Baiklah kalau begitu, selamat bersenang senang."

"Ne, sakura-chan lain kali kita mengobrol lebih banyak lagi ya." Ucap ibu naruto seraya berlalu dan melambaikan tangan.

Ting

Pintu lift terbuka di lantai 11, sakura melangkahkan kakinya menuju pintu bertuliskan 1103. Jarinya menekan angka di smart door lock yang ada di pintunya. Salah satu alisnya terangkat ketika pintu tidak juga berbunyi tanda kunci telah terbuka. Sakura menggelengkan kepalanya dan mencoba sekali lagi menekan password untuk masuk ke apartemennya. Namun lagi lagi tak ada respon. Oh, ayolah sakura benar benar sudah lelah dan haus.
Sakura meraih ponsel dari dalam tas nya dan menekan nomor milik sasori. Terdengar bunyi telepon tersambung.

"Moshi moshi, Apa sasori-nii merubah password apartemen"

"Apa? Tapi gak bisa nii-san"

"APA?! Eror? Trus saku harus gimana?"

"Petugas pemeliharaan? Yaudah coba kirim nomornya."

Setelah sambungan telepon dengan sasori terputus. Sakura langsung kembali menekan nomor yang baru saja dikirim oleh sasori.

"Moshi moshi, saya sakura penghuni apartemen hera palace lantai 11 unit 1103. Maaf tapi smart door lock apartemen saya eror, apa bisa segera dibantu?"

"Apa? Baru bisa besok pagi. Aa, baiklah arigatou."

Tut.

Sakura menghela nafas kasar. Ia menyandarkan jidat lebarnya pada pintu. Hingga akhirnya ia kembali menegakkan kepalanya dan kembali meraih ponselnya menekan nomor milik naruto.

"Moshi moshi, naruto bisakah aku menumpang semalam ini di apartemen milikmu?"

"Smart door lock apartemenku eror, tadi aku menghubungi petugas pemeliharaan tapi katanya ia sedang sakit dan penggantinya baru datang besok pagi"

"Benarkah? Aah, arigatou kau menyelamatkanku"

"Jadi passwordnya ****** , baiklah kalau begitu selamat bersenang senang. Sampaikan salamku pada ayah dan ibu mu, jaa."

What If I Told You "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang