Chapter 12

108 13 0
                                    

Deru nafas yang memburu, peluh yang membasahi pelipis, sungguh kondisi yang buruk untuk ditampilkan oleh seorang Haruno Sakura di pagi hari yang cerah ini. Ini semua gara gara ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang dirinya sendiri semalaman. Tentang apa yang terjadi pada hatinya. Sakura memikirkan hal itu sepanjang malam dan membuatnya sulit untuk memejamkan mata. Jadilah pagi ini ia harus bangun kesiangan. Untung saja ia masih sempat menerobos pintu gerbang pada detik detik terakhir sebelum pintu gerbang tertutup. Setelah berhasil melewati gerbang, sakura terus berlari di sepanjang koridor untuk menyusul teman temannya yang saat ini pasti sudah berkumpul di lapangan utama untuk upacara pembukaan kegiatan olahraga di musim panas ini. Sakura berpikir semua orang saat ini sudah berkumpul disana, namun ketika ia berbelok

BUGH

"Itteee..."
Sakura jatuh terduduk, sembari meringis tangannya mengusap jidat lebarnya yang tadi menabrak sesuatu. Tapi ternyata yang sakura tabrak bukanlah sesuatu, itu adalah seseorang. Beberapa pasang sepatu terlihat setelah sakura menurunkan tangannya dari jidatnya. Kedua matanya semakin membulat setelah kepalanya mendongak untuk melihat siapa sosok yang ia tabrak.

Shanaroo..

Spontan saja sakura berdiri kemudian membungkukkan badanya
"Tolong maafkan saya kouchou sensei. Saya benar benar tidak melihat jalan." Ya, seseorang yang sakura tabrak adalah kouchou sensei, kakashi.

Kakashi menyentuh puncak kepala sakura yang masih membungkukkan badannya seraya tersenyum dari balik maskernya itu. "Itulah mengapa ada larangan untuk berlari di koridor dan lorong, bukan begitu sakura?"

Pfffttt..

Sakura menegakkan tubuhnya ketika mendengar suara seseorang menahan tawa, dan ternyata itu adalah itachi. Disampingnya ada seorang pria paruh baya dengan setelan jas yang sakura yakini adalah kolega dari kakashi. Sialnya disitu ada pula sasuke yang berdiri dengan wajah datarnya. Spontan wajah sakura memerah mengingat betapa konyolnya ia yang jatuh dengan tidak elitnya dihadapan orang orang ini. Namun, netra sakura teralih pada sosok gadis cantik yang berdiri dibelakang pria paruh baya tadi, selain itu gadis bersurai merah itu juga berdiri disamping sasuke. Merasa diperhatikan oleh sakura, gadis itu menunduk dengan semu merah tipis yang muncul di pipinya.

"Ikou, sakura."

Sakura yang fokus memperhatikan gadis cantik itu, hingga tanpa sadar sasuke sudah meraih tangan sakura dan menariknya untuk pergi. Sakura yang terkejut hanya pasrah mengikuti arah sasuke berjalan, yang jika dilihat dari arahnya mereka memang menuju lapangan utama. Semenjak tadi, tidak ada yang membuka suara baik sakura maupun sasuke. Terlebih jika sakura perhatikan, wajah sasuke memperlihatkan raut tidak suka semenjak ia melihatnya tadi.

"Apa kau sudah merasa baikan, sasuke-kun?" Sakura mencoba membuka suara memecah keheningan diantara mereka yang masih berjalan menuju lapangan. Mengingat semalam suhu tubuh sasuke cukup tinggi.

Sasuke menghentikan langkah kakinya, membuat sakura juga ikut menghentikan langkah kakinya. Sakura baru menyadari jika sedari tadi tangannya masih digenggam oleh sasuke hingga sasuke melepaskannya dan berbalik menghadap sakura.

"Apa kau baik baik saja?"

"He?" Sakura mencoba mencerna maksud dari pertanyaan yang dilontarkan sasuke padanya.
"Ah ! Aku baik baik saja kok." Sakura tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
Daripada sakit, aku lebih merasa malu atas insiden tadi. Pikir sakura.

"Yokatta." Ucap sasuke sembari melenggang pergi meninggalkan sakura yang bingung atas sikap dan ucapan sasuke.

~

Kegiatan olahraga dibuka dengan pertandingan voli putri. Sakura yang memiliki postur tubuh tinggi tentu saja terpilih untuk mewakili timnya. Sialnya sakura harus berhadapan dengan karin yang berada di tim lawan. Bukan berarti sakura takut, akan tetapi berhadapan dengan fans garis keras sasuke adalah hal yang merepotkan. Terlebih barisan fans sasuke seperti memiliki dendam tersendiri pada sakura yang sekarang ini terlihat dekat dengan sasuke.

What If I Told You "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang